MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ada yang menarik dari tempat pemungutan suara (TPS) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjunggusta Medan. Menariknya, dari lima TPS yang tersedia di Lapas ini, petugas KPPS semuanya mengenakan seragam unik.
Seperti di TPS 53, petugas di sini yang melayani warga binaan sebagai pemilih mengenakan pakaian adat Batak Toba. Begitu juga di TPS 61, di sini petugas mengenakan pakaian adat Karo.
Bukan itu saja, di TPS 62 petugasnya mengenakan pakaian adat Nias, begitu juga di TPS 51 petugasnya mengenakan seragam bola.
Namun yang paling unik ada di TPS 63, semua petugas KPPS di sini kompak berpenampilan ala juru masak alias chef.
Kalapas Klas IA Tanjung Gusta Medan Budi Situngkir menjelaskan, pihaknya memang sengaja membuat situasi TPS seperti ini, selain menjadi edukasi juga, supaya menunjukkan antusias petugas Lapas kelas 1 Medan dalam mensukseskan pemilu 2019.
“Ini menjadi bukti semangat kita dalam mensukseskan pemilu 2019 ini,” kata Budi di sela memantau para warga binaan melakukan hak pilihnya.
Ditanya mengapa memilih tema pakaian unik di 5 TPS tersebut, Budi mengaku tidak ada mematok harus berpakaian seperti apa. “Jadi yang kita buat ini murah meriah, kita beri kebebasan untuk memilih pakaian mana yang mudah dan tidak membuat sulit,” katanya.
Uniknya, petugas KPPS di TPS Lapas ini juga sempat dipuji Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang sempat berkunjung memantau jalannya pemungutan suara tersebut.
Gubsu menilai penampilan petugas KPPS terlihat lebih meriah karena menggunakan aneka pakaian adat Sumatera Utara.
“TPS di LP lebih baik daripada TPS yang di luar. Ini yang perlu diumumkan nanti, ya, besarkan judulnya. Mereka lebih kreatif dan punya motivasi untuk menyalurkan suara untuk memilih pemimpinnya. Yang jelas, penyelenggaranya lebih bagus,” ucap Edy.
Namum dia menyayangkan, atas minimnya jumlah partisipasi pemilih di Lapas tersebut. Diketahui, Lapas Klas IA Tanjunggusta mengajukan sebanyak 1.434 warga binaan menjadi daftar pemilih tetap (DPT) ke KPU.
“Para saudara kita yang di dalam tahanan ini mereka punya hak, motivasi untuk memilih pemimpinnya. Saya minta maaf dan untuk ke depan harus kami pelajari dan diselesaikan,” kata Edy.
Dalam kunjungannya, Edy Rahmayadi juga sempat bersalaman dengan mantan Bupati Batubara, OK Arya dan kemudian beranjak pergi meninggalkan Lapas bersama rombongan. (man/ila)