MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Kota Medan periode 2019-2024 bakal didominasi wajah-wajah baru. Dari 50 anggota DPRD Kota Medan, hanya 17 yang bertahan. Menurut pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi, banyaknya caleg petahana yang gugur, merupakan efek dari kekecewaan masyarakat terhadap kinerja mereka selama ini.
“Dari fenomena ini, tentu saja bermakna bahwa masyarakat ingin sesuatu yang berbeda, ingin adanya perubahan. Setelah selama ini masyarakat menilai, ekspektasi masyarakat tidak terwakili oleh para Caleg lama,” kata Agus Suriadi kepada Sumut Pos, kemarin.
Di sisi lain, kata Agus, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam hal ini. Menurutnya, wajah-wajah baru yang terpilih di tahun ini kebanyakan merupakan wajah-wajah dengan pengalaman politik yang sangat minim. Sedangkan ekspektasi masyarakat terhadap mereka yang terpilih sangat tinggi, bahkan harus melebihi kinerja dan prestasi para anggota dewan yang saat ini menjabat.
“Hanya saja tantangan dari para caleg baru yang sekarang terpilih adalah bagaimana mereka bisa berkontribusi kepada masyarakat yang sudah mempercayai mereka di tengah pengalaman politik yg mereka masih kurang pengalaman. Karena minimnya pengalaman tidak bisa menjadi alasan untuk mereka tidak berkontribusi, caleg baru yang terpilih justru harus bisa berkontribusi lebih baik dari para pendahulunya dibalik minimnya pengalaman yang mereka miliki,” tegasnya.
Menyikapi ini, caleg PKS terpilih dari daerah pemilihan I Rajuddin Sagala mengaku akan melanjutkan program-program yang telah dijalankannya selama periode 2014-2019. Namun, dirinya mengakui kekurangan-kekurangan yang masih banyak untuk dibenahi selama periode sebelumnya.
“Untuk itu, pada periode ini saya pastikan akan meningkatkan kinerja dan menjalankan program-program yang belum sempat dijalankan pada periode sebelumnya. Untuk tahun ini, saya yakinkan masyarakat tidak hanya mendengar, tetapi kami akan langsung turun ke lapangan begitu mendapatkan keluhan dari masyarakat.” katanya.
Selain itu, lanjut Rajuddin, dia juga akan meningkatkan prioritasnya untuk turun ke masyarakat dan menyentuh masyarakat secara langsung tanpa harus mendapatkan laporan terlebih dahulu. Rajuddin berjanji, akan lebih aktif. “Kami nantinya akan jemput bola, sifatnya tidak menunggu lagi. Kami akan lebih banyak terjun ke lapangan, tidak menunggu. Jadi nanti, masyarakat harus percaya bahwa wakil rakyat itu mau turun ke masyarakat sekalipun sudah terpilih, bukan hanya ketika dingin dipilih saja,” terangnya.
Di sisi lain, caleg DPRD Medan terpilih Syaiful Ramadhan mengaku siap bekerja keras demi menjaga amanah dari konstituennya. “Saya paham, saya masih minim pengalaman. Tapi saya akan bekerja keras dan terus belajar dari para senior yang sudah lebih dulu terjun langsung dalam melayani masyarakat. Saya pasti akan berkontribusi, pengalaman memang penting tetapi tekad dan kemauan merupakan modal awal untuk bisa berkembang,” kata Syaiful Ramadhan yang juga dari PKS.
Di usianya yang relatif muda, masih menginjak kepala empat, Syaiful mengaku telah belajar banyak dari anggota DPRD Medan sebelumnya, Salman Alfarisi. “Saya ini staf ahlinya Pak Salman, saya sering ikut beliau dan mempersiapkan apa yang beliau butuhkan selama menjabat sebagai anggota DPRD Medan, jadi sedikit banyaknya saya paham cara kerjanya anggota DPRD. Namun begitu, tetap saja saya masih minim pengalaman dan masih butuh banyak belajar,” ujarnya.
Untuk program-program yang akan dijalankan, sebut Syaiful, dirinya telah menyiapkan sejumlah program. Syaiful menyebutkan nantinya dirinya akan fokus terhadap kesejahteraan masyarakat sungai. “Jumlah masyarakat sekitar sungai dikota Medan itu sangat besar, saya termasuk didalamnya. Saya sudah programkan itu saat berkampanye, saya akan fokus dengan kesejahteraan masyarakat sekitar sungai. Saya juga akan programkan sungai menjadi lebih ramah lingkungan. Sungai di Medan akan kita kembalikan pada kelestariannya dan akan dijadikan sebagai objek wisata dikota Medan,” terangnya.
Selain itu, Kabid Humas PKS Medan ini juga menuturkan akan mengajukan Digital Planner menjadi salah satu program di Pemko Medan. “Sebagai praktisi internet, saya akan ajukan itu ke Pemko Medan. Saat ini dunia kita sudah dunia digital, anak2 muda dikota Medan harus difasilitasi oleh pengetahuan seperti itu untuk punya daya saing,” tandasnya. (mag-1)