28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bahas 22 Mei, Jokowi Panggil Wiranto dan Agum Gumelar

istimewa
RAPAT: Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Wiranto bersiap mengikuti rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4) lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5). Agum mengatakan, pertemuan internal itu membicarakan kondisi politik setelah pemilu.

“(Membahas) situasi, harapan-harapan, supaya setelah pemilu ini jadi berbeda dalam memilih itu menjadi sesuatu yang wajar,” kata Agum kepada wartawan usai pertemuan.

Agum enggan merinci masalah apa saja yang menjadi poin pembicaraan. Namun, ia mengatakan salah satu yang dibahas adalah bagaimana kondisi politik setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pemenang pilpres pada 22 Mei.

“Perbedaan memilih ini akan berakhir setelah pilpres selesai, kapan pilpres selesai? Tanggal 22 Mei besok, ada pengumuman resmi dari KPU. Setelah 22 Mei besok diharapkan seluruh masyarakat Indonesia bersatu kembali untuk menghormati apa pun keputusan demokrasi. Itu saja,” kata dia.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini mengaku sempat memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi dalam menghadapi situasi saat ini.

“Ya jelas ada (masukan). Tapi sarannya semua diarahkan supaya bagaimana kita melihat ke depan. Jadi tidak usah lihat ke belakang, tapi bagaimana lihat ke depan, apa yang terbaik bagi bangsa dan negara ke depan,” pungkasnya. (kmc/ala)

istimewa
RAPAT: Presiden Joko Widodo dan Menkopolhukam Wiranto bersiap mengikuti rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/4) lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5). Agum mengatakan, pertemuan internal itu membicarakan kondisi politik setelah pemilu.

“(Membahas) situasi, harapan-harapan, supaya setelah pemilu ini jadi berbeda dalam memilih itu menjadi sesuatu yang wajar,” kata Agum kepada wartawan usai pertemuan.

Agum enggan merinci masalah apa saja yang menjadi poin pembicaraan. Namun, ia mengatakan salah satu yang dibahas adalah bagaimana kondisi politik setelah Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pemenang pilpres pada 22 Mei.

“Perbedaan memilih ini akan berakhir setelah pilpres selesai, kapan pilpres selesai? Tanggal 22 Mei besok, ada pengumuman resmi dari KPU. Setelah 22 Mei besok diharapkan seluruh masyarakat Indonesia bersatu kembali untuk menghormati apa pun keputusan demokrasi. Itu saja,” kata dia.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini mengaku sempat memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi dalam menghadapi situasi saat ini.

“Ya jelas ada (masukan). Tapi sarannya semua diarahkan supaya bagaimana kita melihat ke depan. Jadi tidak usah lihat ke belakang, tapi bagaimana lihat ke depan, apa yang terbaik bagi bangsa dan negara ke depan,” pungkasnya. (kmc/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/