KARO, SUMUTPOS.CO – Abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung masih menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ( Sumut), Selasa (11/6/2019). Salah satu desa terdampak yaitu Desa Sukandebi, Kecamatan Naman Teran. Abu vulkanik mengakibatkan proses belajar di salah satu sekolah di desa tersebut, sekolah dasar negeri (SDN) 040480 Sukandebi terganggu. Seluruh murid dan guru di sekolah tersebut terlihat menggunakan masker.
Kepala sekolah SDN 040480 Ganti Sitepu mengatakan, abu vulkanik yang melanda sekolah tersebut sejak Minggu sore membuat sekolah yang sedang melaksanakan ujian terganggu. Namun, baik ujian maupun proses belajar masih tetap berlangsung.
“Memang abu ini mengganggu sikit, tapi enggak pala kali, karena abunya hanya di lapangan. Apalagi anginnya enggak kencang jadi tidak sampai masuk ke kelas abunya,” ujar Ganti di lokasi, Selasa (11/6).
Masker yang digunakan para siswa didapatkan dari pemerintah desa. Para siswa diimbau untuk terus menggunakan masker selama debu vulkanik masih ada. Seorang murid, Rina Setiawan mengaku terganggu dengan adanya abu di sekitar sekolah. Namun, dirinya mengatakan dengan kondisi ini tidak lantas mengganggunya untuk menyelesaikan soal-soal ujian yang diberikan.
Murid lainnya, Jodi Kresma Sembiring mengaku dengan memakai masker saat ujian konsentrasinya sedikit terganggu. “Sedikit terganggu kalau pakai masker ini telinga jadi agak gatal,” katanya.
Erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Minggu pekan lalu mengakibatkan sejumlah desa terdampak abu vulkanik. (hendri/kps)
KARO, SUMUTPOS.CO – Abu vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung masih menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ( Sumut), Selasa (11/6/2019). Salah satu desa terdampak yaitu Desa Sukandebi, Kecamatan Naman Teran. Abu vulkanik mengakibatkan proses belajar di salah satu sekolah di desa tersebut, sekolah dasar negeri (SDN) 040480 Sukandebi terganggu. Seluruh murid dan guru di sekolah tersebut terlihat menggunakan masker.
Kepala sekolah SDN 040480 Ganti Sitepu mengatakan, abu vulkanik yang melanda sekolah tersebut sejak Minggu sore membuat sekolah yang sedang melaksanakan ujian terganggu. Namun, baik ujian maupun proses belajar masih tetap berlangsung.
“Memang abu ini mengganggu sikit, tapi enggak pala kali, karena abunya hanya di lapangan. Apalagi anginnya enggak kencang jadi tidak sampai masuk ke kelas abunya,” ujar Ganti di lokasi, Selasa (11/6).
Masker yang digunakan para siswa didapatkan dari pemerintah desa. Para siswa diimbau untuk terus menggunakan masker selama debu vulkanik masih ada. Seorang murid, Rina Setiawan mengaku terganggu dengan adanya abu di sekitar sekolah. Namun, dirinya mengatakan dengan kondisi ini tidak lantas mengganggunya untuk menyelesaikan soal-soal ujian yang diberikan.
Murid lainnya, Jodi Kresma Sembiring mengaku dengan memakai masker saat ujian konsentrasinya sedikit terganggu. “Sedikit terganggu kalau pakai masker ini telinga jadi agak gatal,” katanya.
Erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada Minggu pekan lalu mengakibatkan sejumlah desa terdampak abu vulkanik. (hendri/kps)