26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Tahun Depan, 17 Kabupaten & 6 Kota Pilih Kada

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari total 33 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara, 23 di antaranya akan turut serta dalam pesta demokrasi tingkat daerah tahun 2020 mendatang. Persaingan memperebutkan 17 kursi Bupati dan 6 kursi Walikota itu digadang-gadang tidak akan kalah seru bila dibandingkan dengan Pemilu Serentak 17 April 2019 lalu.

Informasi diterima Sumut Pos dari KPU Sumut, Pilkada tahun 2020 merupakan Pilkada tahap IV sejak pilkada serentak pertama kali digelar tahun 2015. “Total ada 23 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang ikut Pilkada tahun depan. Kabupaten/kota yang pada tahun 2015 melaksanakan Pilkada, merupakan peserta Pilkada tahun depan,” ujar komisioner KPU Sumut, Mulia Banurea kepada Sumut Pos, Selasa (11/6).

Kapan jadwal pelaksanaan Pilkada Serentak tersebut? KPU Sumut belum dapat memastikan. “Kemungkinan September 2020,” ujar Mulia.

Pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara, Prof. Suwardi Lubis, mengatakan Pilkada serentak tahun depan tidak akan kalah menarik dari pemilu 2019. “Hanya mungkin euforia-nya yang berbeda, karena tidak terjadi di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” ucap Prof. Suwardi, via selulernya.

Menurut Suwardi, kepemimpinan Bupati dan Walikota justru akan lebih berdampak langsung pada masyarakat di daerah bersangkutan. Tokoh-tokoh putra daerah disebut-sebut sebagai harapan bagi perubahan yang lebih baik di daerah masing-masing.

“Bupati dan walikota itu bersifat lokal namun punya otonomi dan kebijkan sendiri. Selain itu, tokoh-tokoh di daerah yang diyakini lebih memahami kultur serta kearifan lokal di daerahnya, diharapkan memberikan perubahan sesuai harapan masyarakat setempat,” jelasnya.

Dilanjutkan Prof Suwardi, meski masih melekat dengan partai politik, masih banyak masyarakat yang memandang pemilihan Bupati dan Walikota bukan dari dukungan partai politik. Namun berdasarkan ketokohan dan kemampuannya dalam mewakili jati diri masyarakat.

“Kalau pemilu 2019, kita bicara caleg atau presiden, apa partai pengusungnya, dan sebagainya. Namun kalau bicara Bupati dan walikota, masyarakat lebih melihat siapa tokoh yang diusung, dan kenapa harus memilih dia,” terangnya.

Data diperoleh Sumut Pos dari KPU Sumut, ke-23 Kabupaten/kota yang direncanakan akan melaksanakan Pilkada serentak tahap IV yakni : Kota Binjai, Kota Medan, Kab. Serdang Bedagai, Kota Pematang Siantar, Kab. Simalungun, Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai, Kab. Karo, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Labuhan Batu Utara, Kab. Labuhan Batu, Kab. Labuhan Batu Selatan, Kab. Toba Samosir, Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, Kota Sibolga, Kab. Mandailing Natal, Kab.Tapanuli Selatan, Kota Gunung Sitoli, Kab. Nias, Kab. Nias Utara, Kab. Nias Barat dan Kab. Nias Selatan. (mag-1)

Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari total 33 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara, 23 di antaranya akan turut serta dalam pesta demokrasi tingkat daerah tahun 2020 mendatang. Persaingan memperebutkan 17 kursi Bupati dan 6 kursi Walikota itu digadang-gadang tidak akan kalah seru bila dibandingkan dengan Pemilu Serentak 17 April 2019 lalu.

Informasi diterima Sumut Pos dari KPU Sumut, Pilkada tahun 2020 merupakan Pilkada tahap IV sejak pilkada serentak pertama kali digelar tahun 2015. “Total ada 23 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang ikut Pilkada tahun depan. Kabupaten/kota yang pada tahun 2015 melaksanakan Pilkada, merupakan peserta Pilkada tahun depan,” ujar komisioner KPU Sumut, Mulia Banurea kepada Sumut Pos, Selasa (11/6).

Kapan jadwal pelaksanaan Pilkada Serentak tersebut? KPU Sumut belum dapat memastikan. “Kemungkinan September 2020,” ujar Mulia.

Pengamat sosial politik dari Universitas Sumatera Utara, Prof. Suwardi Lubis, mengatakan Pilkada serentak tahun depan tidak akan kalah menarik dari pemilu 2019. “Hanya mungkin euforia-nya yang berbeda, karena tidak terjadi di semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” ucap Prof. Suwardi, via selulernya.

Menurut Suwardi, kepemimpinan Bupati dan Walikota justru akan lebih berdampak langsung pada masyarakat di daerah bersangkutan. Tokoh-tokoh putra daerah disebut-sebut sebagai harapan bagi perubahan yang lebih baik di daerah masing-masing.

“Bupati dan walikota itu bersifat lokal namun punya otonomi dan kebijkan sendiri. Selain itu, tokoh-tokoh di daerah yang diyakini lebih memahami kultur serta kearifan lokal di daerahnya, diharapkan memberikan perubahan sesuai harapan masyarakat setempat,” jelasnya.

Dilanjutkan Prof Suwardi, meski masih melekat dengan partai politik, masih banyak masyarakat yang memandang pemilihan Bupati dan Walikota bukan dari dukungan partai politik. Namun berdasarkan ketokohan dan kemampuannya dalam mewakili jati diri masyarakat.

“Kalau pemilu 2019, kita bicara caleg atau presiden, apa partai pengusungnya, dan sebagainya. Namun kalau bicara Bupati dan walikota, masyarakat lebih melihat siapa tokoh yang diusung, dan kenapa harus memilih dia,” terangnya.

Data diperoleh Sumut Pos dari KPU Sumut, ke-23 Kabupaten/kota yang direncanakan akan melaksanakan Pilkada serentak tahap IV yakni : Kota Binjai, Kota Medan, Kab. Serdang Bedagai, Kota Pematang Siantar, Kab. Simalungun, Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai, Kab. Karo, Kab. Pakpak Bharat, Kab. Labuhan Batu Utara, Kab. Labuhan Batu, Kab. Labuhan Batu Selatan, Kab. Toba Samosir, Kab. Samosir, Kab. Humbang Hasundutan, Kota Sibolga, Kab. Mandailing Natal, Kab.Tapanuli Selatan, Kota Gunung Sitoli, Kab. Nias, Kab. Nias Utara, Kab. Nias Barat dan Kab. Nias Selatan. (mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/