32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jaringan Internet Error, 59 SMA Negeri Gagal Ikuti PPDB Online,1.204 Siswa Terpaksa Pulang

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di hari pertama pelaksanaan ujian dari jalur tes masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun pelajaran (TP) 2019/2020, mengalami kendala. Jaringan internet error menyebabkan 59 SMA Negeri di Sumut atau sekitar 1.204 siswa, tidak dapat mengikuti PPDB Online.

Ketua Panitia PPDB 2019, Ruslan mengatakan, pihaknya sudah menyurati masing-masing cabang dinas di Kabupaten/Kota di Sumut di sekolahnya mengalami gangguan jaringan internet. “Jaringan lemot, istilahnya. Begitu gagal internet, siswa kita suruh pulang. Tapi kita surati cabang dinas. Besok (hari ini,Red) dilanjutkan ujiannya,” ucap Ruslan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (14/6) siang.

Ruslan yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdis) Sumut mengatakan, gangguan terjadi sejak sesi pertama hingga sesi keempat, kemarin.

“Untuk mengikuti PPDB Online ada sekolah tidak melakukan seperti di Nias ada sebagian PPDB Online dan sebagiannya tidak. Tapi, hampir keseluruhan sudah melaksanakan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam layar komputer yang dipergunakan oleh para peserta ujian tertulis 504 Gateway Time-out. The server didn’t respond in time.

Mendapat informasi ada gangguan jaringan pada pelaksanaan PPDB Online, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar langsung melakukan tinjauan ke SMA Negeri 2 Medan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persis penyebab gangguan tersebut.

“Hari ini kan pertama pelaksanaan ujian masuk sekolah negeri dari jalur tes. Jadi, tadi pagi kita sudah turun ke lapangan. Pertama ke SMAN 5 dan sekarang di SMAN 2,” ucap Abyadi kepada wartawan di SMA Negeri 2 Medan, kemarin siang.

Abyadi mengungkapkan, untuk di Kota Medan, tidak semua sekolah mengalami gangguan, hanya 11 sekolah saja. Dari 11 Sekolah di Medan, terdapat 1.204 siswa yang gagal melaksanakan PPDB Online.

Ke -11 SMA Negeri gagal melaksanakan PPDB Onlie adalah SMAN 19 Medan 6 orang, SMAN 5 Medan 235 orang, SMAN 3 Medan 245 orang, SMAN 12 Medan 48 orang, SMAN 1 Medan 451 orang, SMAN 2 Medan 124 orang, SMAN 17 Medan 59 orang, SMAN 11 Medan 36 orang. Total ada sekitar 1.204 siswa yang terancam tertunda tes PPDB Online.

“Di SMAN 5 Medan kita menemukan ujian masuk tes gagal. Secara teknis server error. Katanya ini akibat terlalu banyak yang melakukan ujian. Di Medan ada 11 SMAN yang melaksanakan ujian penerimaan. Sehingga dalam waktu bersamaan membuka soal ujian dan terjadi drop,” jelas Abyadi.

Abyadi menjelaskan bahwa bentuk soal tes ujian ada berbentuk gambar dan video sehingga menjadi berat. Dari pihak sekolah yang alami gangguan PPDB Online seperti SMAN 5 dan SMAN 2, mengaku membatalkan ujian sesi pertama dan kedua, kemarin. Para peserta tes ujian dipersilahkan pulang dan akan diagendakan ujian ulang.”Sekarang kami masih berusaha berkomunikasi dengan dinas pendidikan, untuk mencari tahu solusi yang terbaik,” ujar Abyadi.

Abyadi mengatakan, laporan diterima ada sebagian daerah sudah kembali normal pelaksanaan PPDB Onlie pada sesi 3 dan 4. “Ujian PPDB Online saya dapat informasi dari Sekretaris Panitia PPDB akan dilanjutkan besok (hari,red),” pungkasnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Medan, Buang Agus menjelaskan gagalnya melaksankan PPDB Online, karena jaringan sudah terjadi sejak sesi pertama di SMA Negeri 2 Medan.”Itu tadi pukul 09.00 WIB. Sudah kami siapkan semuanya, tiba-tiba jaringannya error,” tutur Buang.

Kondisi ini, menurut Buang Agus, langsung mereka sampaikan kepada pihak panitia penerimaan siswa baru sekaligus meminta agar masalah tersebut segera diatasi. “Kondisi tidak kunjung membaik sehingga kami memutuskan menunda pelaksanaan ujian bagi peserta gelombang pertama dan kedua. Begitu juga, sesi 3 dan 4 juga gagal dilaksanakan,” pungkas Buang.

Diketahui, penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada sekolah-sekolah SMA Negeri di Medan dilakukan melalui beberapa metode. Antara lain jalur testing. Di mana, para peserta minimal memiliki nilai Ujian Nasional rata-rata 70 maupun para siswa yang berprestasi di bidang olimpiade pendidikan termasuk yang berprestasi di bidang olah raga.

Selebihnya yakni jalur zonasi yang didasarkan pada kedekatan domisili dengan lokasi sekolah. Jalur lainnya yakni zonasi ekonomi tidak mampu dan jalur zonasi anak guru.”Masing-masing ini ada persentasenya mengeni jumlah yang diterima,” kata Agus. (gus/ila)

Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di hari pertama pelaksanaan ujian dari jalur tes masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun pelajaran (TP) 2019/2020, mengalami kendala. Jaringan internet error menyebabkan 59 SMA Negeri di Sumut atau sekitar 1.204 siswa, tidak dapat mengikuti PPDB Online.

Ketua Panitia PPDB 2019, Ruslan mengatakan, pihaknya sudah menyurati masing-masing cabang dinas di Kabupaten/Kota di Sumut di sekolahnya mengalami gangguan jaringan internet. “Jaringan lemot, istilahnya. Begitu gagal internet, siswa kita suruh pulang. Tapi kita surati cabang dinas. Besok (hari ini,Red) dilanjutkan ujiannya,” ucap Ruslan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (14/6) siang.

Ruslan yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdis) Sumut mengatakan, gangguan terjadi sejak sesi pertama hingga sesi keempat, kemarin.

“Untuk mengikuti PPDB Online ada sekolah tidak melakukan seperti di Nias ada sebagian PPDB Online dan sebagiannya tidak. Tapi, hampir keseluruhan sudah melaksanakan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam layar komputer yang dipergunakan oleh para peserta ujian tertulis 504 Gateway Time-out. The server didn’t respond in time.

Mendapat informasi ada gangguan jaringan pada pelaksanaan PPDB Online, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar langsung melakukan tinjauan ke SMA Negeri 2 Medan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui persis penyebab gangguan tersebut.

“Hari ini kan pertama pelaksanaan ujian masuk sekolah negeri dari jalur tes. Jadi, tadi pagi kita sudah turun ke lapangan. Pertama ke SMAN 5 dan sekarang di SMAN 2,” ucap Abyadi kepada wartawan di SMA Negeri 2 Medan, kemarin siang.

Abyadi mengungkapkan, untuk di Kota Medan, tidak semua sekolah mengalami gangguan, hanya 11 sekolah saja. Dari 11 Sekolah di Medan, terdapat 1.204 siswa yang gagal melaksanakan PPDB Online.

Ke -11 SMA Negeri gagal melaksanakan PPDB Onlie adalah SMAN 19 Medan 6 orang, SMAN 5 Medan 235 orang, SMAN 3 Medan 245 orang, SMAN 12 Medan 48 orang, SMAN 1 Medan 451 orang, SMAN 2 Medan 124 orang, SMAN 17 Medan 59 orang, SMAN 11 Medan 36 orang. Total ada sekitar 1.204 siswa yang terancam tertunda tes PPDB Online.

“Di SMAN 5 Medan kita menemukan ujian masuk tes gagal. Secara teknis server error. Katanya ini akibat terlalu banyak yang melakukan ujian. Di Medan ada 11 SMAN yang melaksanakan ujian penerimaan. Sehingga dalam waktu bersamaan membuka soal ujian dan terjadi drop,” jelas Abyadi.

Abyadi menjelaskan bahwa bentuk soal tes ujian ada berbentuk gambar dan video sehingga menjadi berat. Dari pihak sekolah yang alami gangguan PPDB Online seperti SMAN 5 dan SMAN 2, mengaku membatalkan ujian sesi pertama dan kedua, kemarin. Para peserta tes ujian dipersilahkan pulang dan akan diagendakan ujian ulang.”Sekarang kami masih berusaha berkomunikasi dengan dinas pendidikan, untuk mencari tahu solusi yang terbaik,” ujar Abyadi.

Abyadi mengatakan, laporan diterima ada sebagian daerah sudah kembali normal pelaksanaan PPDB Onlie pada sesi 3 dan 4. “Ujian PPDB Online saya dapat informasi dari Sekretaris Panitia PPDB akan dilanjutkan besok (hari,red),” pungkasnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Medan, Buang Agus menjelaskan gagalnya melaksankan PPDB Online, karena jaringan sudah terjadi sejak sesi pertama di SMA Negeri 2 Medan.”Itu tadi pukul 09.00 WIB. Sudah kami siapkan semuanya, tiba-tiba jaringannya error,” tutur Buang.

Kondisi ini, menurut Buang Agus, langsung mereka sampaikan kepada pihak panitia penerimaan siswa baru sekaligus meminta agar masalah tersebut segera diatasi. “Kondisi tidak kunjung membaik sehingga kami memutuskan menunda pelaksanaan ujian bagi peserta gelombang pertama dan kedua. Begitu juga, sesi 3 dan 4 juga gagal dilaksanakan,” pungkas Buang.

Diketahui, penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada sekolah-sekolah SMA Negeri di Medan dilakukan melalui beberapa metode. Antara lain jalur testing. Di mana, para peserta minimal memiliki nilai Ujian Nasional rata-rata 70 maupun para siswa yang berprestasi di bidang olimpiade pendidikan termasuk yang berprestasi di bidang olah raga.

Selebihnya yakni jalur zonasi yang didasarkan pada kedekatan domisili dengan lokasi sekolah. Jalur lainnya yakni zonasi ekonomi tidak mampu dan jalur zonasi anak guru.”Masing-masing ini ada persentasenya mengeni jumlah yang diterima,” kata Agus. (gus/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/