Pro Titan vs PSMS
MEDAN- PSMS menasbihkan diri sebagai tim yang labih hebat dibandingkan klub baru satu kotanya, Pro Titan. Pada Derby Deli episode dua di Stadion Teladan kemarin PSMS kembali unggul 2-1. Pada edisi perdana, PSMS juga unggul 2-0.
Bertindak sebagai tim tamu, PSMS sempat kebobolan lebih dulu lewat sontekan mantan striker PSMS di era Super Liga, Mario Alejandro Costas yang kini merumput bersama Pro Titan di menit 21.
Costas dengan mudah mencocor bola ke gawang Andi Setiawan setelah memanfaatkan sepak pojok pemain gaek Ansyari Lubis. Skor 1-0 untuk Pro Titan sempat membuat ribuan pendukung PSMS terdiam.
Tak ingin malu di hadapan publiknya, PSMS terus menerus menyerang. Serangan sporadis yang digalang Affan Lubis dkk membuat kubu tuan rumah panik. Pada menit 33, Faisal Azmi memecah kebuntuan setelah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti bersarang di gawang yang dikawal Mukti Ali Raja. Skor berubah menjadi 1-1 dan bertahan hingga turun minum. Pada babak kedua, Pro Titan memulai aktivitas menyerang. Ingin mengalahkan PSMS, Suyatno dkk bertindak cepat dalam serangan namun tak berhasil menjadi gol. Rapatnya pertahanan PSMS yang dikawal Vagner Luis dkk membuat pergerakan Costas tak berbahaya.
Parahnya, Pro Titan malah ketiban sial karena Suyatno dianggap wasit Juhandri Setiana memegang bola di kotak penalti. Wasit lantas meniup peluit dan memberi hadiah penalti bagi PSMS di menit 61. Gaston Castano ditunjuk jadi algojo dan tak menyiakan peluang untuk mengoleksi golnya menjadi delapan gol musim ini. Skor 2-1 berbalik untuk keunggulan PSMS dan hijau memang lebih hebat. “Saya cukup puas dengan kemenangan ini. Semoga bisa menjadi modal bagi PSMS untuk mengakhiri musim dengan baik dan mengangkat PSMS naik ke super liga,” kata Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa saat jumpa pers usai laga.
Sementara Yahya Broer, Asisten Pelatih Pro Titan mengaku kecewa atas kekalahan yang diderita timnya. Yahya juga menyesalkan keputusan wasit yang memberikan kartu kuning terhadap Suyatno sehingga jadi penalti.(uma/ful)