25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Aksi Begal Semakin Marak di Kota Medan, Siskamling Harus Diaktifkan Kembali

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didorong segera mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di tiap kelurahan. Hal ini untuk mengantisapasi tindak kejahatan jalanan atau begal yang semakin marak di Kota Medan. “ Siskamling diaktifkan lagi di semua kelurahan yang ada.

Wali Kota Medan harus peka soal ini, karena begal di Medan telah menjadi momok menakutkan bagi warga,” kata Anggota DPRD Sumut, Muchrid Nasution kepada Sumut Pos, Senin (29/7) menyikapi aksi begal yang kembali masif terjadi di Medan.

Kata dia, kalau bisa tidak hanya Siskamling, melainkan aktifasi Pam Swakarsa atau Pasukan Pengamanan Masyarakat perlu digalakkan di tiap keluharan bahkan lingkungan. Mengenai hal ini, dia menyarankan wali kota bisa duduk bersama dengan pihak kepolisian dan Kodam I/BB.

“Jika kita flashback, zaman dulu semasa masih ada Siskamling dan Pam Swakarsa, lingkungan terasa tentram dan aman. Setelah lama tak ada lagi kegiatan macam itu, sangat marak tindak kejahatan jalanan dan kriminal lainnya,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut ini.

Pria yang akrab disapa Coky itu sependapat bahwa kepada para pelaku begal cocok diambil tindakan tegas seperti tembak di tempat. Selain itu ia mendorong agar pihak kepolisian membongkar para penadah hasil kejahatan jalanan, sebab dengan begitu akan dapat mengurangi tindakan kriminal tersebut.

“Iya, cocok itu (penadah diusut tuntas). Polisi harus bekerja sama dengan elemen masyarakat untuk membongkar aliran barang hasil tindak kejahatan ini. Sebab selama masih ada yang nampung barang mereka, maka aksi begal akan terus masif. Miris kita belakangan membaca berita ada turis jadi korban kriminal di Medan. Bagaimana orang mau datang ke mari kalau kota kita tidak aman,” ujarnya.

Masalah kejahatan jalanan di Kota Medan juga mendapat atensi dari Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah. Menurutnya, diperlukan sinergitas yang baik antara pemprov dan pemko/pemkab se Sumut bersama jajaran kepolisian untuk menumpas aksi begal di wilayah ini.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah provinsi dan aparat penegak hukum, tapi juga seluruh masyarakat kita harapkan bisa bekerja sama untuk mengamankan setiap daerahnya,” katanya.

Ia mengamini maraknya aksi begal dan tindak kriminal lainnya, tidak terlepas dari faktor ekonomi masyarakat dan peredaran narkoba. “Dengan begitu menyebabkan orang semakin nekat, selain tidak memiliki pekerjaan namun butuh sesuatu memenuhi kebutuhannya.

Kondisi ini memang banyak keterkaitan, dan kita pasti tetap berkoordinasi dengan kepolisian dan kabupaten/kota. Masyarakat juga kita himbau agar mau melaporkan bila melihat kejanggalan yang terjadi di lingkungannya kepada pihak berwajib,” katanya. (prn/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didorong segera mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di tiap kelurahan. Hal ini untuk mengantisapasi tindak kejahatan jalanan atau begal yang semakin marak di Kota Medan. “ Siskamling diaktifkan lagi di semua kelurahan yang ada.

Wali Kota Medan harus peka soal ini, karena begal di Medan telah menjadi momok menakutkan bagi warga,” kata Anggota DPRD Sumut, Muchrid Nasution kepada Sumut Pos, Senin (29/7) menyikapi aksi begal yang kembali masif terjadi di Medan.

Kata dia, kalau bisa tidak hanya Siskamling, melainkan aktifasi Pam Swakarsa atau Pasukan Pengamanan Masyarakat perlu digalakkan di tiap keluharan bahkan lingkungan. Mengenai hal ini, dia menyarankan wali kota bisa duduk bersama dengan pihak kepolisian dan Kodam I/BB.

“Jika kita flashback, zaman dulu semasa masih ada Siskamling dan Pam Swakarsa, lingkungan terasa tentram dan aman. Setelah lama tak ada lagi kegiatan macam itu, sangat marak tindak kejahatan jalanan dan kriminal lainnya,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut ini.

Pria yang akrab disapa Coky itu sependapat bahwa kepada para pelaku begal cocok diambil tindakan tegas seperti tembak di tempat. Selain itu ia mendorong agar pihak kepolisian membongkar para penadah hasil kejahatan jalanan, sebab dengan begitu akan dapat mengurangi tindakan kriminal tersebut.

“Iya, cocok itu (penadah diusut tuntas). Polisi harus bekerja sama dengan elemen masyarakat untuk membongkar aliran barang hasil tindak kejahatan ini. Sebab selama masih ada yang nampung barang mereka, maka aksi begal akan terus masif. Miris kita belakangan membaca berita ada turis jadi korban kriminal di Medan. Bagaimana orang mau datang ke mari kalau kota kita tidak aman,” ujarnya.

Masalah kejahatan jalanan di Kota Medan juga mendapat atensi dari Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah. Menurutnya, diperlukan sinergitas yang baik antara pemprov dan pemko/pemkab se Sumut bersama jajaran kepolisian untuk menumpas aksi begal di wilayah ini.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya pemerintah provinsi dan aparat penegak hukum, tapi juga seluruh masyarakat kita harapkan bisa bekerja sama untuk mengamankan setiap daerahnya,” katanya.

Ia mengamini maraknya aksi begal dan tindak kriminal lainnya, tidak terlepas dari faktor ekonomi masyarakat dan peredaran narkoba. “Dengan begitu menyebabkan orang semakin nekat, selain tidak memiliki pekerjaan namun butuh sesuatu memenuhi kebutuhannya.

Kondisi ini memang banyak keterkaitan, dan kita pasti tetap berkoordinasi dengan kepolisian dan kabupaten/kota. Masyarakat juga kita himbau agar mau melaporkan bila melihat kejanggalan yang terjadi di lingkungannya kepada pihak berwajib,” katanya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/