DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya 27 pelajar SMA sederajat dan SMP terjaring dalam razia Sat Pol-PP Deliserdang, Rabu (7/8). Puluhan pelajar diamankan karena kedapatan berkeliaran pada jam belajar alias cabut sekolah.
Kasat Pol-PP Deliserdang Suryadi Aritonang didampingi Kabid Tibum, Syaifuddin menjelaskan, Operasi Kasih Sayang ini dilaksanakan setelah pihaknya menerima keluhan masyarakat bahwa banyak pelajar berkeliaran di jam sekolah.
“Ada sekitar 27 pelajar yang kita jaring. Mereka rata-rata kita amankan di warnet dan di luar atau tempat umum. Untuk SMA sederajat ada 23 orang dan SMP ada 4 pelajar,” kata Suryadi.
Dari sejumlah pelajar tersebut, petugas juga mengamankan barang bukti pisau dapur, mancis dan rokok elektrik. Suryadi mengungkapkan, para pelajar tersebut kemudian dibawa ke kantor Sat Pol-PP untuk mendapat pembinaan.
“Tadi kami pangkas rambut mereka, menyanyi lagu kebangsaan dan push up. Ini semua kita lakukan untuk memberikan efek jera bagi pelajar, karena bolos sekolah bisa membahayakan bagi diri mereka yang tentunya bisa menjadi kenakalan remaja,” jelas Suryadi.
Selanjutnya, pihak Sat Pol-PP Deliserdang akan memanggil orangtua dan pihak sekolah masing-masing untuk membuat surat pernyataan, sebelum para siswa itu dikembalikan kepada kelurga atau pihak sekolah.
“Kita buat surat pernyataan agar jangan dilakukan lagi hal seperti ini. Jadi, saya mengimbau kepada orangtua agar terus memantau dan memonitoring anak-anaknya agar mereka ini tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti kenakalan remaja dan narkoba,” tandasnya.
Pantauan di kantor Sat Pol-PP Deliserdang, puluhan pelajar tersebut dipangkas petugas seadanya. Alhasil, rambut para pelajar itu terlihat compang-camping. Kemudian, para pelajar secara serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum push up serta disetrap.
Seorang kepala sekolah juga terlihat hadir dan menasehati para siswanya. Adapun pelajar yang terjaring tersebut berasal dari berbagai sekolah negeri maupun swasta.
Di antaranya, MAN 2, Karya Pendidik, Taman Siswa, SMKN 1, SMA Advent, AKP Lubukpakam, SMK Karya Serdang dan Trisakti Lubukpakam.
Salah seorang pelajar yang kedapatan membawa pisau mengaku, bahwa pisau yang diambil dari dapur rumahnya itu akan digunakan mencuri rambutan. Sementara pelajar yang kedapatan membawa rokok elektrik juga mengaku sudah kecanduan merokok.
Selain itu, dari barang bukti berupa beberapa mancis, diketahui sejumlah pelajar yang terjaring diduga kuat sudah kecanduan rokok.
“Kami bolos pak gak masuk, main internet lah pak di warnet,” sebut beberapa pelajar yang terjaring.(bbs/moj/ala)