31.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Rumah Penjual Sayur Terbakar, Balita Tewas Terpanggang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satu unit rumah permanen di Komplek KPUM, Jalan Kapten Rahmadbuddin, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, ludes terbakar, Rabu (7/8) siang. Satu orang bocah laki-laki tewas terpanggang di dalam kamar.

KEBAKARAN diketahui setelah seorang warga bernama Jek melihat ada gumpalan asap yang berasal dari ruang tamu rumah tersebut. Rumah milik Jamidin, pedagang sayur ini ditinggal pergi berdagang.

Mengetahui telah terjadi kebakaran, Jek berteriak minta tolong kepada warga komplek untuk memadamkan api yang sudah membesar. Meskipun warga berusaha keras untuk memadamkanya, kobaran api terus membesar.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan yang tiba di lokasi dibantu warga langsung melakukan pemadaman. Setelah lebih kurang dua jam, kobaran api dapat dipadamkan.

Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek (korsleting). Sedangkan kerugian materi diperkirakan ratusan juta.

Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan seorang bocah laki-laki tewas terpanggang di dalam kamar tidur.

Akibat dari kebakaran tersebut, rumah permanen yang dihuni oleh korban bersama istrinya dan dua cucunya hanya tinggal puing tembok batu. Sedangkan atap rumah bersama isinya ludes terbakar.

Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

“Kita belum bisa pastikan penyebab kebakarannya, karena masih kita selidiki. Untuk yang terbakar ada satu unit rumah,” jelasnya.

Bocah malang yang menjadi korban kebakaran diketahui bernama Juan Harida (2,5). Korban merupakan cucu dari pemilik rumah.

“Sempat terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. Karena api itu makin membesar, akhirnya korban lari ke kamar,” kata seorang warga, Izal (30).

Sementara Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, mengatakan korban tewas selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah itu. Dia dititipkan di sana setelah orangtuanya berpisah.

“Ayahnya entah di mana, kabarnya di Siantar, ibunya ke Malaysia,” kata Yunus.

Akibat kejadian ini, sang kakek masih trauma dan sulit untuk berkomunikasi. Petugas pun kesulitan mengorek keterangan dari kakek itu. Petugas pun masih menunggu kepastian dari orang tua korban untuk keputusan pemakaman bocah naas itu.

Jenazah korban yang mengalami luka bakar sekitar 80 % langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi oleh petugas kepolisian. (fac/ala)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satu unit rumah permanen di Komplek KPUM, Jalan Kapten Rahmadbuddin, Kelurahan Terjun, Medan Marelan, ludes terbakar, Rabu (7/8) siang. Satu orang bocah laki-laki tewas terpanggang di dalam kamar.

KEBAKARAN diketahui setelah seorang warga bernama Jek melihat ada gumpalan asap yang berasal dari ruang tamu rumah tersebut. Rumah milik Jamidin, pedagang sayur ini ditinggal pergi berdagang.

Mengetahui telah terjadi kebakaran, Jek berteriak minta tolong kepada warga komplek untuk memadamkan api yang sudah membesar. Meskipun warga berusaha keras untuk memadamkanya, kobaran api terus membesar.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemko Medan yang tiba di lokasi dibantu warga langsung melakukan pemadaman. Setelah lebih kurang dua jam, kobaran api dapat dipadamkan.

Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek (korsleting). Sedangkan kerugian materi diperkirakan ratusan juta.

Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan seorang bocah laki-laki tewas terpanggang di dalam kamar tidur.

Akibat dari kebakaran tersebut, rumah permanen yang dihuni oleh korban bersama istrinya dan dua cucunya hanya tinggal puing tembok batu. Sedangkan atap rumah bersama isinya ludes terbakar.

Kapolsek Medan Labuhan AKP Edy Safari mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

“Kita belum bisa pastikan penyebab kebakarannya, karena masih kita selidiki. Untuk yang terbakar ada satu unit rumah,” jelasnya.

Bocah malang yang menjadi korban kebakaran diketahui bernama Juan Harida (2,5). Korban merupakan cucu dari pemilik rumah.

“Sempat terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. Karena api itu makin membesar, akhirnya korban lari ke kamar,” kata seorang warga, Izal (30).

Sementara Camat Medan Marelan, Muhammad Yunus, mengatakan korban tewas selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya di rumah itu. Dia dititipkan di sana setelah orangtuanya berpisah.

“Ayahnya entah di mana, kabarnya di Siantar, ibunya ke Malaysia,” kata Yunus.

Akibat kejadian ini, sang kakek masih trauma dan sulit untuk berkomunikasi. Petugas pun kesulitan mengorek keterangan dari kakek itu. Petugas pun masih menunggu kepastian dari orang tua korban untuk keputusan pemakaman bocah naas itu.

Jenazah korban yang mengalami luka bakar sekitar 80 % langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi oleh petugas kepolisian. (fac/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/