Pengakuan Korban Selamat Kereta Api Kontra Kijang Krista
Kecelakan maut antara mobil Toyota Kijang Krista BK 1188 WS dan kereta api Bisnis Sribilah BB 303.7303 jurusan Rantau Parapat-Medan di pintu perlintasan KA, di Desa Deli Muda Hilir, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai Jumat (28/10) malam lalu, menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Apriyanti alias Yanti(25).
Yanti merupakan salah seorang penumpang yang selamat dalam insiden yang menewaskan keluarganya itu. Yanti selamat dari maut bersama kedua penumpang lainnya yakni Gusti Randa balita yang masih berusia 2 tahun serta keponakannya Icha 10 tahun.
Saat ditemui di Ruang Intan 4 RSU Trianda Desa Pasar Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Sabtu (29/10), kondisi ibu satu anak ini terlihat sudah mulai membaik dan sudah bisa duduk di tempat tidurnya. Tak jauh dari Yanti terlihat putra semata wayangnya Randa terbaring merintih kesakitan akibat benturan. Kepala masih terbalut perban.
Sementara disebuah tempat tidur di sampingnya Icha Anggreani (kemanakannya) yang dijaga keluarganya masih terbaring lemas dan lengan kanannya tampak dibalut karena mengalami patah tulang.
Yanti terlihat sedih karena tidak bisa melihat keluarganya yang telah meninggal dimakamkan.
“Aku sedih tidak bisa melihat keluargaku saat dimakamkan aku ikhlas mereka meninggalkanku untuk selamanya, namun aku tak bisa melihat mereka untuk terakhir kalinya karena kondisiku masih sakit,” ucapnya.
Warga sekitar yang melihatnya terus memberikan semangat agar Yanti tegar menerima kenyataan yang datang dari yang Maha Kuasa. Saat menghubungi salah seorang keluarga, Yanti meminta tolong agar dirinya segera dijemput.
“Kak, tolong jemput kami kak, aku mau melihat keluarga kita yang telah meninggal, aku ikhlas kak, aku nggak akan sedih kak, tapi aku ingin sekali menemui bapak, ibu, kakak dan adik kita kak untuk yang terakhir kali,” ratap Yanti.
Deraian air mata kembali menetes di pipi Yanti ketika Icha (anak Joko, Red), tiba-tiba berucap, “Buk, mamak, ayah dan adik apa sudah meninggal, kok nggak ada di sini, aku ingin melihat mereka.”
Icha yang dijaga oleh Tatik mengatakan kalau kedua orangtua dan abangnya dirawat di kamar sebelah, jika Icha sudah sembuh baru diantar melihat mereka.
Yanti ternyata menghidupi Randa seorang diri semenjak ditinggalkan suaminya Rasyid Sahputra alias Rasid sehabis lebaran Idul Fitri kemarin. Semenjak ditinggalkan suaminya yang hingga kini tak ada kabar, Yanti pun memiliki usaha doorsmeer dengan bantuan orangtuanya untuk menutupi biaya hidupnya dan anaknya.
Yanti mengatakan kalau suaminya itu sering marah-marah dan kerap menganiayanya. “Suamiku itu pergi nggak bilang-bilang dia suka bermain judi kalau marah dia ringan tangan (main pukul) hingga sekarang dia tak pernah pulang ke rumah,” kenangnya. Kasat Lantas Polres Serdang Bedagai, AKP Gunadi SB mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi-saksi serta Kepala Stasiun Lidah Tanah. “Senin (31/10) hari ini kita akan melakukan pemeriksaan terhadap masinis. Masinisnya akan kita mintai keterangan,” kata Gunadi.(lik/smg)