KARO, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya ada tiga proyek nasional yang ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mangkrak di Kabupaten Karo. Karenanya, Pemkab Karo mendesak Kementerian PUPR segera menuntaskan ketiga proyek tersebutn
Desakan ini disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam pertemuan dengan Kementerian PUPR yang diwakili Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan, Achmad Gani Ghazaly Akman didampingi Kepala BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional) II Medan, Selamat Rasidi Simanjuntak, beberapa hari lalu. Pertemuan itu turut dihadiri Bupati Dairi Eddy Keleng Brutu, Komisi D DPRD Sumut, Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi, dan Plt Kepala Dinas PUPR Karo Paksa Tarigan, serta Kepala Dinas PUPR Pakpak Bharat.
Terkelin secara tegas meminta kejelasan tentang kelanjutan pembangunan proyek yang ditangani Kementerian PUPR di Kabupaten Karo itu. Menurut Terkelin, hal ini penting agar tidak ada informasi simpang siur di tengah masyarakat Karo.
Adapun ketiga proyek yang mangkrak tersebut, pertama terkait pembangunan anjungan cerdas di Kecamatan Merek, saat ini terbengkalai. Padahal lahan seluas enam hektare sudah dibeli Kementerian PUPR. Begitu juga Pemkab Karo, sudah mengaspal hotmix sepanjang delapan kilometer, terlebih itu view-nya Danau Toba sebagai syarat Anjungan Cerdas.
Kedua, lanjutan pelebaran Jalan Kabanjahe hingga Simpang Ujung Aji, tinggal empat kilometer lagi. Dia berharap, kiranya tahun 2020 sudah dapat dituntaskan. Dan proyek ketiga, pembangunan Jalan Medan-Berastagi. “Ketiga proyek ini kita mau penjelasan dari pemangku kepentingan. Sejauh mana penanganan tahun berikutnya dan apa saja sudah diprogramkan? Supaya Komisi D DPRD Sumut bisa dengar semuanya,” tegas Terkelin.
Merespons hal itu, Achmad Gani Ghazaly Akman menjelaskan, pertama soal pembangunan anjungan cerdas di Merek, Kemen PUPR menunggu waktu yang tepat. “Kita tegaskan bukan terbengkalai, akan tetapi hanya menunggu waktu yang tepat. Sebab sesuai program lanjutan Kementerian PUPR, itu sudah masuk program kita. Kita akui memang anjungan cerdas di Bali, Trenggalek, dan Jembrana, kajiannya beda dengan di Tanah Karo. Itulah sebabnya jangan disamakan. Yang pasti akan kita lanjutkan jika sudah tiba programnya,” kata Akman.
Mengenai pembangunan Jalan Medan-Berastagi, Kemen PUPR, sebut Akman, sementara fokus kepada pelebaran jalan yang ditangani BBPJN II Medan. “Belum ada pembahasan Jalan Tol dan Jembatan Layang,” katanya.
Sedangkan pelebaran Jalan Kabanjahe hingga Simpang Ujung Aji, tetap dikerjakan secara bertahap. “Kita kerjakan secara bertahap, itu juga sudah pengusulan tahun 2020,” kata Akman.
Kepala BBPJN II Medan Selamat Rasidi Simanjuntak menambahkan, penanganan Jalan Medan-Berastagi, dan Kabanjahe-Simpang Ujung Aji, diketahui pelebaran jalan. Dijelaskannya, saat ini pengerjaan pelebaran Jalan Kabanjahe-Simpamg Ujung Aji sepanjang dua kilometer sedang berjalan. “Sisanya empat kilometer lagi di tahun 2020. Istilahnya, kita cicil hingga tuntas target empat kilometer sesuai program kita nanti ke depan,” kata Rasidi.
Mengenai jalan Medan-Berastagi, Rasidi mengungkapkan, BBPJN II Medan sementara memprioritaskan dalam single years contract dengan usalan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 22.29 kilometer, rehabilitasi minor jalan 2,10 kilometer 1, 60 km, rehabilitasi mayor jalan sepanjang 10,10 kilometer, rekonstruksi jalan 0,30 kilometer, pemeliharaan rutin jembatan 621. 90 meter.
“Dengan total pagu Rp25.316.527.370 dan pembangunan kantilever sepanjang empat kilometer dengan biaya Rp80 miliar. Total semua anggaran yang kita butuhkan Rp105.316.527.370. Ini sudah kita anggarkan tahun 2020,” ungkap Rasidi.
Kepalada Bappeda Karo Nasib Sianturi dan Plt Kadis PUPR Paksa Tarigan menyatakan, setelah mendengar penjelasan dari Kemen PUPR dan BBPJN II Medan, pekan depan akan menjadwalkan rapat. “Sudah jelas semua informasi kita dapatkan tadi. Untuk itu kami sepakat minggu depan kita adakan rapat di Karo bersama BBPJN II Medan, menindaklanjuti dana pemeliharaan rutin agar dapat dipergunakan di Karo, perbaikan drainase dan parit yang selama ini menjadi momok setiap hujan turun menjadi langganan banjir,” pungkas Nasib. (deo)