Publik sepak bola tanah air harus bersabar untuk memiliki ketua umum (Ketum) PSSI baru. Sebab, rencana PSSI mempercepat kongres pemilihan menjadi 2 November mendatang ditolak FIFA. Federasi sepak bola seluruh dunia itu tetap berpegang pada jadwal sebelumnya, yaitu 25 Januari 2020.
Plt Ketum PSSI Iwan Budianto pada kongres luar biasa 27 Juli lalu telanjur mengumumkan bahwa kongres pemilihan dipercepat. PSSI lalu mengirim surat ke FIFA untuk memberitahukan perubahan jadwal kongres pemilihan.
’’Dari awal, FIFA memang meminta PSSI mengikuti arahan mereka untuk menggelar kongres 25 Januari 2020 agar semua program PSSI tahun 2019 bisa berjalan dengan baik. Termasuk program FIFA Forward,’’ ujar Direktur Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo.
FIFA mengirim surat balasan yang intinya menolak percepatan jadwal kongres yang diajukan PSSI. Komite eksekutif, lanjut Gatot, akan membahas surat balasan FIFA tersebut. Rapat exco itu diagendakan hari ini (12/8). ’’Hasil rapat itu bakal disampaikan kepada anggota PSSI,’’ kata Gatot.
Kepemimpinan PSSI mengalami beberapa gejolak. Edy Rahmayadi mengundurkan diri sebagai ketua umum pada kongres PSSI Januari lalu di Bali. Posisinya kemudian digantikan Joko Driyono, yang saat itu menjadi wakil ketua umum.
Namun, pria yang akrab disapa Jokdri itu tersangkut kasus hukum. Anggota exco Gusti Randa pun sempat menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketum. Hingga akhirnya, melalui rapat komite eksekutif pada 2 Mei, Iwan Budianto ditetapkan menjadi Plt Ketum hingga saat ini.
Pada KLB 27 Juli lalu, PSSI telah menunjuk Syarif Bastaman sebagai ketua Komite Pemilihan (KP) dan Erwin Tobing sebagai Komite Banding Pemilihan (KBP). Mereka mengemban tugas untuk menggelar pemilihan ketua umum PSSI. (jpc/dek)
Publik sepak bola tanah air harus bersabar untuk memiliki ketua umum (Ketum) PSSI baru. Sebab, rencana PSSI mempercepat kongres pemilihan menjadi 2 November mendatang ditolak FIFA. Federasi sepak bola seluruh dunia itu tetap berpegang pada jadwal sebelumnya, yaitu 25 Januari 2020.
Plt Ketum PSSI Iwan Budianto pada kongres luar biasa 27 Juli lalu telanjur mengumumkan bahwa kongres pemilihan dipercepat. PSSI lalu mengirim surat ke FIFA untuk memberitahukan perubahan jadwal kongres pemilihan.
’’Dari awal, FIFA memang meminta PSSI mengikuti arahan mereka untuk menggelar kongres 25 Januari 2020 agar semua program PSSI tahun 2019 bisa berjalan dengan baik. Termasuk program FIFA Forward,’’ ujar Direktur Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo.
FIFA mengirim surat balasan yang intinya menolak percepatan jadwal kongres yang diajukan PSSI. Komite eksekutif, lanjut Gatot, akan membahas surat balasan FIFA tersebut. Rapat exco itu diagendakan hari ini (12/8). ’’Hasil rapat itu bakal disampaikan kepada anggota PSSI,’’ kata Gatot.
Kepemimpinan PSSI mengalami beberapa gejolak. Edy Rahmayadi mengundurkan diri sebagai ketua umum pada kongres PSSI Januari lalu di Bali. Posisinya kemudian digantikan Joko Driyono, yang saat itu menjadi wakil ketua umum.
Namun, pria yang akrab disapa Jokdri itu tersangkut kasus hukum. Anggota exco Gusti Randa pun sempat menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketum. Hingga akhirnya, melalui rapat komite eksekutif pada 2 Mei, Iwan Budianto ditetapkan menjadi Plt Ketum hingga saat ini.
Pada KLB 27 Juli lalu, PSSI telah menunjuk Syarif Bastaman sebagai ketua Komite Pemilihan (KP) dan Erwin Tobing sebagai Komite Banding Pemilihan (KBP). Mereka mengemban tugas untuk menggelar pemilihan ketua umum PSSI. (jpc/dek)