30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kapal PMB VI Pertamina & Kapal Tengker MT Enduro Bertubrukan, 1 Nahkoda Tewas, 3 Abk Selamat

Korban yang selamat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapal Moring Boat PMB VI milik Pertamina tenggelam di Perairan Belawan, Selasa (10/9) malam. Akibatnya nahkoda atau Kapten Kapal meninggal dunia. Nahkoda kapal yang meninggal bernama Rudi Prayouw (52), warga Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir, Kompolek Pabrik Besi Blok C 35, Martubung, Medan Labuhan.

Sedangkan korban selamat, yakni Nanda Armanda (28) warga Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat, Ahmad Gufroni (36) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat. Kemudian, Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanah Karo. Seluruh korban dievakuasi ke RS TNI AL Komang Makes, Belawan.

“Semua korban 4 orang. Dari korban tersebut, 3 selamat karena berhasil menggunakan life jacket. Sedangkan nahkoda kapal/Kapten kapal, sempat terjebak di dalam kapal dan meninggal dunia,” ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR I, M. Roby Hervindo saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (11/9) siang.

Roby menceritakan, awalnya kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar Kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut solar, telah menyelesaikan pembongkaran muatan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Instalasi Medan Grup di Belawan.

Namun, ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari Kapal Tengker MT Enduro, tiba-tiba cuaca buruk. Seketika dengan cepat Kapal PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan Kapal PMB VI menghantam Kapal MT Enduro. Hal itu membuat Kapal PMB VI terbalik dan kemudian tenggelam, lokasnya berada di sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan,

“Waktu kejadian, sedang proses pelepasan sadar, baru selesai loading (pembongkaran) solar. Kemudian, posisi kapal menjauh dari Kapal Tengker, cuaca berubah drastis dengan kondisi angin kencang. Kapal tersebut menabrak kapal tengker itu,” ungkap Roby.

Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, Tim Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I sudah menurunkan tim berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Belawan guna melakukan penyeledikan terkait tenggelamnya. “Sesuai dengan peraturan, kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak. Tim dari Pertamina sudah turun juga,” papar Roby.

Roby mengungkapkan, General Meneger (GM) PT Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki dan manajemen lainnya, sudah menjengguk langsung korban tewas dan selamat serta berkomunikasi dengan pihak keluarga.

“Tadi malam Pak GM (kemarin,Red) dan manajemen sudah mengunjung lokasi dan menjengguk korban berjumpa dengan keluarga korban. Kita turut berbela sungkawa dan memberikan santunan,” pungkas Roby.(gus/ila)

Korban yang selamat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapal Moring Boat PMB VI milik Pertamina tenggelam di Perairan Belawan, Selasa (10/9) malam. Akibatnya nahkoda atau Kapten Kapal meninggal dunia. Nahkoda kapal yang meninggal bernama Rudi Prayouw (52), warga Jalan Bakti Abri Gang Ustad Samsir, Kompolek Pabrik Besi Blok C 35, Martubung, Medan Labuhan.

Sedangkan korban selamat, yakni Nanda Armanda (28) warga Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat, Ahmad Gufroni (36) warga Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat. Kemudian, Ades Pranata Sitepu (22) warga Desa Naman Kecamatan Karo Kabupaten Tanah Karo. Seluruh korban dievakuasi ke RS TNI AL Komang Makes, Belawan.

“Semua korban 4 orang. Dari korban tersebut, 3 selamat karena berhasil menggunakan life jacket. Sedangkan nahkoda kapal/Kapten kapal, sempat terjebak di dalam kapal dan meninggal dunia,” ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR I, M. Roby Hervindo saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (11/9) siang.

Roby menceritakan, awalnya kapal motor PMB VI tengah melaksanakan proses lepas sandar Kapal MT Enduro. Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut solar, telah menyelesaikan pembongkaran muatan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Instalasi Medan Grup di Belawan.

Namun, ketika kapal PMB VI membawa selang menjauh dari Kapal Tengker MT Enduro, tiba-tiba cuaca buruk. Seketika dengan cepat Kapal PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang, hingga menyebabkan Kapal PMB VI menghantam Kapal MT Enduro. Hal itu membuat Kapal PMB VI terbalik dan kemudian tenggelam, lokasnya berada di sekitar 8 mil sebelah Timur Pelabuhan Belawan,

“Waktu kejadian, sedang proses pelepasan sadar, baru selesai loading (pembongkaran) solar. Kemudian, posisi kapal menjauh dari Kapal Tengker, cuaca berubah drastis dengan kondisi angin kencang. Kapal tersebut menabrak kapal tengker itu,” ungkap Roby.

Setelah kejadian tersebut, lanjutnya, Tim Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I sudah menurunkan tim berkordinasi dengan TNI AL dan Polres Belawan guna melakukan penyeledikan terkait tenggelamnya. “Sesuai dengan peraturan, kita sudah memeriksa apa penyebab sebenarnya insiden ini. Untuk memastikan standar keamanan sudah dijalan atau tidak. Tim dari Pertamina sudah turun juga,” papar Roby.

Roby mengungkapkan, General Meneger (GM) PT Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki dan manajemen lainnya, sudah menjengguk langsung korban tewas dan selamat serta berkomunikasi dengan pihak keluarga.

“Tadi malam Pak GM (kemarin,Red) dan manajemen sudah mengunjung lokasi dan menjengguk korban berjumpa dengan keluarga korban. Kita turut berbela sungkawa dan memberikan santunan,” pungkas Roby.(gus/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/