MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak Kamis (19/9) pekan lalu, DPD PDI Perjuangan Sumut menggelar fit and proper test atau uji kelayakan kepada seluruh bakal calon (Balon) kepala daerah (Kada) yang mendaftar di 23 DPC se-Sumut. Sebanyak 24 nama ikut diuji. Untuk Kota Medan, ada 10 nama, Asahan 7 nama, Serdangbedagai 6 nama, dan Madina masih 1 nama. Dari ke-24 nama itu, ada istri mantan bupati yang ikut mendaftarn
“Hasilnya, akan diserahkan ke DPP PDI Perjuangan di Jakarta, dalam waktu dekat,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut, Mangapul Purba, Minggu (22/9.
Ia mengatakan, penjaringan yang dilakukan DPC dan fit and proper tes oleh DPD PDIP Sumut ini merupakan tahap awal. Proses sebelum rekomendasi dikeluarkan, masih cukup panjang.
Karenanya, dia mengimbau kepada seluruh balon kada untuk turun ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat agar lebih dikenal serta dalam rangka meningkatkan elektabilitas dan popularitas. “Sebelum kita menentukan atau mengerucutkan pilihan, kita akan lakukan survei, di setiap kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada. Secara khusus mensurvei akan mendaftar ke PDIP, hasil survei akan jadi faktor tambahan,” jelas Ketua Badan Pemenamgan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan ini.
Hasil survei, kata dia, juga akan menjadi pembanding oleh DPP dalam mengambil keputusan. “Setelahnya akan ada wawancara di tingkat DPP, termasuk barang kali pra dikeluarkannya rekomendasi atau semacam penugasan, di partai ada biasa itu, sebelum rekomendasi biasanya ada pra rekomendasi berupa penugasan untuk melakukan uji coba ke lapangan,” jelasnya.
Sekretaris DPD PDIP Sumut, Soetarto, mengatakan fit and proper test (uji kepatutan dan digelar DPD PDIP Sumut, di Medan, Asahan, Serdang Bedagai dan Mandailing Natal, sejak Kamis hingga Minggu (19-22/9).
“Hari ini (kemarin, red) untuk Medan dihadiri Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, mantan anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan, kemudian tokoh Medan yakni cucunya Guru Patimpus, Sidarta Pelawi. Selain pejabat incumbent di Medan, terdapat juga beberapa bupati yang juga mengikuti tahapan ini,” kata Soetarto di sela-sela fit and proper test.
Selain Medan, sejumlah pejabat incumbent untuk kandidat balon kepala daerah di Sumut juga mengikuti tahapan itu. Seperti Bupati Asahan, Surya dan Sekda Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar. Kemudian Bupati Sergai, Soekirman, dan istri mantan Bupati Asahan almarhum Taufan Gama Simatupang yaitu Winda Fitrika.
“Sampai saat ini masih ada beberapa tokoh yang belum mengikuti fit and proper test di DPD PDIP Sumut. Untuk itu kami membuka hingga 25 September mendatang,” sebutnya.
Dijelaskan Soetarto, salah satu pertanyaan dalam uji kelayakan dan kepatutan tersebut adalah komitmen tentang empat pilar bangsa yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Khusus untuk para kader partai yang mengikuti fit and proper test, terbuka peluang untuk dicalonkan di daerah lain, bukan tempat dia mendaftar.
“Untuk tahapan selanjutnya, PDIP akan melakukan survei terkait elektabilitas dari keseluruhan kandidat, guna melihat peluang kemenangan di daerah tersebut. Hal ini sesuai sosio kultural dan latar belakang kader yang akan dimajukan,” tukasnya.
Sutrisno Pangaribuan, mantan anggota DPRD Sumut usai mengikuti fit and proper test menuturkan, dia akan konsen pada revitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Medan. “Saya konsen pada wong cilik sebagai alasan berdirinya PDI Perjuangan. Kita lihat saat ini pesatnya pasar-pasar modern ini hampir menggeser pasar tradisional. Maka kita akan cenderung pada revitalisasi pasar-pasar tradisional ini bagaimana pasar-pasar ini tidak lagi becek dan nyaman untuk dikunjungi,” katanya. (ris)