MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pemuda diduga anggota geng motor pemukiman pemukiman warga di Jalan Kapten Sumarsono, Minggu (13/10) dinihari. Akibatnya, beberapa warga pun terpaksa mengungsi karena merasa resah dengan aksi susulan.
Informasi yang dihimpun, penyerangan dilakukan komplotan tersebut secara membabi buta menggunakan batu, senjata tajam dan panah. Mereka membuat onar sehingga situasi di lokasi yang padat penduduk itu terasa mencekam.
“Banyak rumah yang rusak, ada juga yang mengungsi,” kata Dimas, warga sekitar lokasi.
Tak cuma itu, beberapa warga pun ada yang mengalami luka akibat pelemparan batu.
“Iya ada juga yang luka,” sambungnya.
Menurut Dimas, para pemuda dan remaja itu beraksi dengan mengendarai sepedamotor sembari membawa senjata tajam, panah rakitan dan batu. Mereka secara mendadak langsung menyerang dan melempari rumah warga.
“Kami balas juga lemparan mereka. Itulah makanya ada yang kena panah,” tuturnya.
Sejumlah petugas kepolisian yang mendapat informasi kemudian tiba di lokasi. Serangan tersebut pun seketika berhenti.
Setelah ditelusuri warga menemukan beberapa anak panah bermata kail yang diduga milik komplotan tersebut.
Tak cuma itu, tumpukan batu krikil pun ditemukan warga di sana. Akibat peristiwa itu, warga mengaku banyak yang trauma.
“Sudah sering mereka nyerang kesini. Hampir setiap malam Minggu,” tegas Dimas.
Terpisah, Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa dari lokasi pihaknya tidak menemukan korban. Selain itu, pihaknya hanya melakukan pencegahan di sekitar lokasi.
“Gak ada yang diamankan dari sana. Karena tidak ada korban. Kita hanya lakukan pencegahan,” jawabnya dari pesan singkat WhatsApp.
Terkait anak panah yang disebut-sebut ditemukan warga, Yasir pun mengaku pihaknya tidak menemukan barang bukti apapun untuk diamankan. “Gak ada juga,” pungkasnya.(bbs/ala)