26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelaksanaan Sensus Penduduk Tahun 2020 di Sumut, BPS Siapkan 19 Ribu Petugas

WAWANCARA:
Sekda Provsu, R Sabrina (kiri) dan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi (kanan) saat memberikan keterangan pers.
WAWANCARA: Sekda Provsu, R Sabrina (kiri) dan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi (kanan) saat memberikan keterangan pers.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) sudah menyiapkan 19 ribu lebih petugas untuk pelaksanaaan sensus penduduk 2020. Petugas tersebut akan melakukan pendataan langsung ke rumah atau sensus akan digelar pada bulan Juli 2020.

Hal ini diungkapkan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan, usai membuka Rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumut di Medan, Jumat (15/11).

Syech Suhaimi mengatakan, pelaksaan akan dimulai pada Febuari hingga Maret 2020 khusus untuk sensu mandiri. “Sesuai kemampuan masyarakat kalau untuk sensus mandiri. Secara online ada webnya tinggal diisi dan mudah sekali,” papar Suhaimi.

Suhaimi mengatakan, pihak juga akan melakukan konsolidasi dengan pemerintah setempat, seperti Camat dan Lurah atau Kepala Desa serta Kepala Lingkungan.

“Yang tak terisi secara mandiri itu nanti kita door to door di bulan Juli. Untuk petugas seluruh Indonesia ada 400 ribu petugas, kalau di Sumut ada sekitar 19.000 lebih dan yang kita libatkan masyarakat setempat,”n pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) R.Sabrina menjelaskan, sensus penduduk 2020 bertujuan agar dapat menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. Upaya ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia.

“Dalam pelaksanaan SP2020 Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan dengan menggunakan metode kombinasi yaitu menggunakan data dasar Dukcapil sebagai sumber data utama dan melaksanakan Sensus mandiri melalui web, gadget maupun wawancara,” kata Sabrina.

Kata Sabrina, penyelenggaraan sensus penduduk 2020 merupakan kegiatan yang ketujuh sejak kemerdekaan Indonesia dan merupakan sensus penduduk pertama di Indonesia yang memanfaatkan data registrasi penduduk.

“Adapun 7 tahapan proses bisnis Sensus penduduk 2020 yang salah satunya adalah koordinasi dan konsolidasi dengan stakeholder terkait untuk memperoleh dukungan dan kolaborasi dalam mensukseskan sensus penduduk 2020 yang kita gelar hari ini,” jelas Sabrina.

Koordinasi dan konsolidasi mengenai rencana SP 2020, lanjut Sabrina, adalah pertama kali digunakannya metode kombinasi. Di mana, sensus terdahulu menggunakan door to door sekarang bisa dikombinasikan dengan gadget atau informasi teknologi.

“Jadi kita sudah semakin mengacu pada satu data jangan lagi dua data. Data ini nantinya akan dikolaborasikan jadi satu. Mudah-mudahan hasil sensus penduduk inilah nanti yang akan dipakai untuk seluruh instansi yang pengguna data ini,” katanya.

Lanjutnya, khusus pada kabupaten/kota data dasar data melalui dukcapil sama dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) sebab yang punya data adalah Dukcapil. Selain dukcapil juga bersama-sama dengan kominfo karena wali data nanti ada di kominfo.

“Wali data nanti dari kominfo sedangkan pembina datanya ada di BPS. Kominfo sudah kita gabungkan dan kini di kominfo sedang pelatihan karena sebagai wali data sebab mereka bisa mempunyai keterampilan dan persepsi yang sama mengenai pengelola data. Sehingga jangan berbeda lagi data yang dikeluarkan kominfo dengan BPS. Jadi kemana pun kita data bisa sama datanya,” ujar Sabrina. (gus/ila)

WAWANCARA:
Sekda Provsu, R Sabrina (kiri) dan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi (kanan) saat memberikan keterangan pers.
WAWANCARA: Sekda Provsu, R Sabrina (kiri) dan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi (kanan) saat memberikan keterangan pers.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) sudah menyiapkan 19 ribu lebih petugas untuk pelaksanaaan sensus penduduk 2020. Petugas tersebut akan melakukan pendataan langsung ke rumah atau sensus akan digelar pada bulan Juli 2020.

Hal ini diungkapkan Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi kepada wartawan, usai membuka Rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumut di Medan, Jumat (15/11).

Syech Suhaimi mengatakan, pelaksaan akan dimulai pada Febuari hingga Maret 2020 khusus untuk sensu mandiri. “Sesuai kemampuan masyarakat kalau untuk sensus mandiri. Secara online ada webnya tinggal diisi dan mudah sekali,” papar Suhaimi.

Suhaimi mengatakan, pihak juga akan melakukan konsolidasi dengan pemerintah setempat, seperti Camat dan Lurah atau Kepala Desa serta Kepala Lingkungan.

“Yang tak terisi secara mandiri itu nanti kita door to door di bulan Juli. Untuk petugas seluruh Indonesia ada 400 ribu petugas, kalau di Sumut ada sekitar 19.000 lebih dan yang kita libatkan masyarakat setempat,”n pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) R.Sabrina menjelaskan, sensus penduduk 2020 bertujuan agar dapat menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. Upaya ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia.

“Dalam pelaksanaan SP2020 Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan dengan menggunakan metode kombinasi yaitu menggunakan data dasar Dukcapil sebagai sumber data utama dan melaksanakan Sensus mandiri melalui web, gadget maupun wawancara,” kata Sabrina.

Kata Sabrina, penyelenggaraan sensus penduduk 2020 merupakan kegiatan yang ketujuh sejak kemerdekaan Indonesia dan merupakan sensus penduduk pertama di Indonesia yang memanfaatkan data registrasi penduduk.

“Adapun 7 tahapan proses bisnis Sensus penduduk 2020 yang salah satunya adalah koordinasi dan konsolidasi dengan stakeholder terkait untuk memperoleh dukungan dan kolaborasi dalam mensukseskan sensus penduduk 2020 yang kita gelar hari ini,” jelas Sabrina.

Koordinasi dan konsolidasi mengenai rencana SP 2020, lanjut Sabrina, adalah pertama kali digunakannya metode kombinasi. Di mana, sensus terdahulu menggunakan door to door sekarang bisa dikombinasikan dengan gadget atau informasi teknologi.

“Jadi kita sudah semakin mengacu pada satu data jangan lagi dua data. Data ini nantinya akan dikolaborasikan jadi satu. Mudah-mudahan hasil sensus penduduk inilah nanti yang akan dipakai untuk seluruh instansi yang pengguna data ini,” katanya.

Lanjutnya, khusus pada kabupaten/kota data dasar data melalui dukcapil sama dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) sebab yang punya data adalah Dukcapil. Selain dukcapil juga bersama-sama dengan kominfo karena wali data nanti ada di kominfo.

“Wali data nanti dari kominfo sedangkan pembina datanya ada di BPS. Kominfo sudah kita gabungkan dan kini di kominfo sedang pelatihan karena sebagai wali data sebab mereka bisa mempunyai keterampilan dan persepsi yang sama mengenai pengelola data. Sehingga jangan berbeda lagi data yang dikeluarkan kominfo dengan BPS. Jadi kemana pun kita data bisa sama datanya,” ujar Sabrina. (gus/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/