26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BTN Fokus Garap Pasar Low Cost Funding

SIMBOLIS: Manajemen PT BTN saat menyerahkan secara simbolis buku tabungan BTN kepada calon nasabah di Semarang, beberapa waktu yang lalu.
SIMBOLIS: Manajemen PT BTN saat menyerahkan secara simbolis buku tabungan BTN kepada calon nasabah di Semarang, beberapa waktu yang lalu.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk fokus menggarap ladang bisnis untuk mendukung langkah perseroan dalam meningkatkan pundi-pundi low cost funding.

Di mana BTN serius dalam menggenjot perolehan dana murah tersebut untuk mendukung bisnis perseroan dalam pembiayaan perumahan.

Kali ini BTN bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang dalam kegiatan seremoni pelepasan sebanyak 200 orang lebih pekerja magang yang akan diberangkatkan ke Jepang.

“Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan BTN untuk merealisasikan perolehan dana murah bagi perseroan,” ujar Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul.

Achmad menjelaskan kepada lebih dari 200 pekerja migran tersebut diberikan fasilitas pelayanan perbankan oleh BTN untuk mempermudah mereka dalam melakukan transaksi di negara tempat mereka magang kerja.

“Ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan BTN dalam upaya meningkatkan perolehan dana murah bagi perusahaan. Transaksi remittance dari para pekerja magang tersebut akan mengalir ke tanah air,” kata dia.

Achmad menuturkan banyak manfaat dari model bisnis ini. Ada devisa dari mereka masuk ke Indonesia.

Transaksi menggunakan kartu debit BTN dengan basic produk Tabungan akan menambah perolehan dana murah disamping fee based income dari berbagai layanan yang dapat dinikmati oleh para pekerja magang di negara asing tersebut.

“Ini merupakan model bisnis yang menjadi konsentrasi perseroan untuk ke depan akan dikembangkan secara lebih masif lagi,” sebutnya.

Pekerja magang yang diberangkatkan oleh Pemerintah Daerah Semarang bekerjasama dengan BTN tersebut sebagian besar merupakan lulusan SMU.

Nantinya mereka akan bekerja di bidang manufaktur, perkebunan dan bidang-bidang pekerjaan lainnya.

Untuk mempermudah kegiatan transaksi keuangan selama mereka di Jepang, para pekerja magang tersebut dapat menggunakan produk e-Batarapos TKI dari Bank BTN.

Produk ini memiliki fitur yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para Pekerja Magang.

Banyak kemudahan yang ditawarkan seperti setoran awal yang ringan, fitur zero to closed dengan jangka waktu selama 1 tahun. Dengan fitur ini akan mengakomodir kebutuhan para Pekerja Magang yang baru mendapatkan gaji setelah beberapa bulan bekerja di luar negeri.

Disamping itu mereka akan diberikan ATM berlogo Visa dan layanan internet banking.

Para pekerja magang dapat mengirimkan uang ke rekening e’Batarapos TKI dengan harapan sepulang dari bekerja di luar negeri para pekerja migran tersebut akan memiliki tabungan yang dapat mereka gunakan untuk membuka usaha, membeli rumah atau untuk kebutuhan lainnya.

Selain Jepang, Bank BTN juga mengincar bisnis layanan kiriman uang (remitansi) dari Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan dimana banyak Pekerja Magang atau Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di ketiga negara tersebut.(jpnn/ram)

SIMBOLIS: Manajemen PT BTN saat menyerahkan secara simbolis buku tabungan BTN kepada calon nasabah di Semarang, beberapa waktu yang lalu.
SIMBOLIS: Manajemen PT BTN saat menyerahkan secara simbolis buku tabungan BTN kepada calon nasabah di Semarang, beberapa waktu yang lalu.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk fokus menggarap ladang bisnis untuk mendukung langkah perseroan dalam meningkatkan pundi-pundi low cost funding.

Di mana BTN serius dalam menggenjot perolehan dana murah tersebut untuk mendukung bisnis perseroan dalam pembiayaan perumahan.

Kali ini BTN bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang dalam kegiatan seremoni pelepasan sebanyak 200 orang lebih pekerja magang yang akan diberangkatkan ke Jepang.

“Ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan BTN untuk merealisasikan perolehan dana murah bagi perseroan,” ujar Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul.

Achmad menjelaskan kepada lebih dari 200 pekerja migran tersebut diberikan fasilitas pelayanan perbankan oleh BTN untuk mempermudah mereka dalam melakukan transaksi di negara tempat mereka magang kerja.

“Ini merupakan salah satu terobosan yang dilakukan BTN dalam upaya meningkatkan perolehan dana murah bagi perusahaan. Transaksi remittance dari para pekerja magang tersebut akan mengalir ke tanah air,” kata dia.

Achmad menuturkan banyak manfaat dari model bisnis ini. Ada devisa dari mereka masuk ke Indonesia.

Transaksi menggunakan kartu debit BTN dengan basic produk Tabungan akan menambah perolehan dana murah disamping fee based income dari berbagai layanan yang dapat dinikmati oleh para pekerja magang di negara asing tersebut.

“Ini merupakan model bisnis yang menjadi konsentrasi perseroan untuk ke depan akan dikembangkan secara lebih masif lagi,” sebutnya.

Pekerja magang yang diberangkatkan oleh Pemerintah Daerah Semarang bekerjasama dengan BTN tersebut sebagian besar merupakan lulusan SMU.

Nantinya mereka akan bekerja di bidang manufaktur, perkebunan dan bidang-bidang pekerjaan lainnya.

Untuk mempermudah kegiatan transaksi keuangan selama mereka di Jepang, para pekerja magang tersebut dapat menggunakan produk e-Batarapos TKI dari Bank BTN.

Produk ini memiliki fitur yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para Pekerja Magang.

Banyak kemudahan yang ditawarkan seperti setoran awal yang ringan, fitur zero to closed dengan jangka waktu selama 1 tahun. Dengan fitur ini akan mengakomodir kebutuhan para Pekerja Magang yang baru mendapatkan gaji setelah beberapa bulan bekerja di luar negeri.

Disamping itu mereka akan diberikan ATM berlogo Visa dan layanan internet banking.

Para pekerja magang dapat mengirimkan uang ke rekening e’Batarapos TKI dengan harapan sepulang dari bekerja di luar negeri para pekerja migran tersebut akan memiliki tabungan yang dapat mereka gunakan untuk membuka usaha, membeli rumah atau untuk kebutuhan lainnya.

Selain Jepang, Bank BTN juga mengincar bisnis layanan kiriman uang (remitansi) dari Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan dimana banyak Pekerja Magang atau Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di ketiga negara tersebut.(jpnn/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/