JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, induk Holding BUMN Pertambangan, telah ditugaskan pemerintah untuk mencaplok 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Direktur Utama Inalum, Orias Petrus Moedak, memastikan bahwa akuisisi saham Vale akan dilakukan pada tahun ini. Hanya saja Orias belum dapat membeberkan detail waktunya.
“Akuisisi Vale, itu kan tbk (perusahaan terbuka, tercatat di bursa saham) saya enggak boleh ngomong kalau tbk. Pokoknya akan terjadi segera. Timing-nya mereka harinya juga bergulir. Pasti tahun ini,” tegas Orias saat diskusi dengan media di Asahan, Sumatera Utara, Senin (6/1).
Ia menambahkan, harga 20 persen saham tersebut sudah disepakati Inalum dan Vale. Namun angkanya belum dapat diumumkan ke publik.
Inalum telah menganggarkan dana sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7 triliun (Rp 14.000) untuk mengakuisisi 20 persen saham Vale.
“Nanti kita kasih tahu. Kapan itu sahamnya bergerak kan, tapi kita secepatnya karena kesepakatan harga juga sudah ada, sudah disepakati,” paparnya.
Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk., Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), telah meneken Perjanjian Pendahuluan sehubungan dengan kewajiban divestasi emiten berkode saham INCO itu.
Ditekennya perjanjian sejalan dengan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1706/32/DJB/2019 tanggal 8 Oktober 2019 yang menegaskan bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah menunjuk Inalum sebagai perwakilannya dalam mengambil alih 20 persen saham Vale Indonesia untuk memenuhi kewajiban divestasinya.
Perjanjian ditandatangani oleh Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter, Wakil Presiden Direktur Febriany Eddy, CEO Vale Canada Limited Mark James Travers dan Deputy General Manager, Non-Ferrous Metals Division Sumitomo Metal Mining Kaoru Hayashi. Sementara itu, pihak Inalum diwakili oleh Budi Gunadi Sadikin yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden Direktur. (kmp/ram)