26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

RS & Puskesmas Diminta Deteksi Dini Pasien, Biasanya Gelaja Timbul setelah 2-14 Hari

RAPAT: Gubsu Edy Rahmayadi memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi penyebaran virus Corona di Kantor Gubernur, Senin (27/1).
RAPAT: Gubsu Edy Rahmayadi memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi penyebaran virus Corona di Kantor Gubernur, Senin (27/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PELAKSANA tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan untuk melakukan antisipasi agar warga Kota Medan tidak terjangkit virus corona yang kini ‘menghantui’ dunia itu. Rumah sakit dan Puskesmas juga diminta memantau dan mendeteksi dini, melaksanakan tindakan primer pasien dengan gejala pneumonia.

“Saya minta Dinas Kesehatan segera lakukan langkah antisipasi, kita tidak mau warga Kota Medan terserang virus Corona. Selain melakukan sosialisasi informasi yang benar kepada masyarakat, Dinkes juga harus menyiapkan sarana dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, jika ada warga yang terkena Corona, secepatnya langsung ditangani,” kata Akhyar di Balai Kota Medan, Senin (27/1).

Penegasan itu disampaikan Akhyar lantaran virus Corona, selain menyerang Kota Wuhan, China, juga kini telah memasuki sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Hongkong, Macau, Vietnam, Singapura dan Malaysia. Bahkan, Corona juga telah menyerang Australia, Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat.

Akhyar juga meminta kepada Dinkes segera membuat surat edaran kepada jejaring fasilitas layanan kesehatan di wilayah kerja Dinkes Medan. Kemudian melakukan rapat koordinasi lintas sektor terkait kewaspadaan dini menghadapi virus Corona. “Saya minta masyarakat tidak panik, tingkatkan kewaspadaan, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas. Jika mengalami gejala seperti ini, masyarakat harus segera mencari pertolongan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya,” imbaunya.

Menyikapi instruksi Plt Wali Kota Medan ini, Kepala Dinkes Medan Dr Edwin Effendi mengungkapkan, Kota Medan sampai saat ini bebas dan aman dari virus Corona. Sejauh ini belum ada satu pun warga Kota Medan yang terjangkit virus yang bersumber dari hewan tersebut. Meski demikian, Edwin mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan. “Masyarakat harus dapat mengenali ciri-ciri awal yang diindikasi sebagai gejala Corona, seperti demam, lemas, batuk kering dan sesak nafas. Terutama, usia lanjut dan balita karena sangat rentan terjangkit. Masa inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun rata-rata gejala timbul setelah 2-14 hari.

Edwin menjelaskan, awalnya Corona bersumber dari hewan. Tapi belakangan, penularan dapat terjadi manusia ke manusia. Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Karenanya, Edwin berpesan agar masyarakat harus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu upaya pencegahannya.

Di samping itu, Edwin juga menerangkan, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata. Selain itu kebersihan tangan dilakukan setelah memegang instalasi publik. “Caranya cuci tangan dengan sabun dan bilas tangan dengan air mengalir selama 20 detik. Lalu keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, bisa menggunakan sanitizer alcohol 70-80 persen,” ungkapnya.

Kemudian imbuhnya lagi, pencegahan dapat dilakukan dengan menutup mulut dan hidup dengan tisu atau sapu tangan ketika bersin maupun batuk. “Gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika memiliki gejala sesak nafas. Istirahat bila sedang sakit, serta konsumsi buah dan sayur minimal 3 kali perhari dan makan makanan bergizi lainnya,” pesannya.

Tidak itu saja, imbuhnya, masyarakat diminta untuk menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran pernafasan. Lalu, cuci tangan setelah melakukan kontak dengan pasien dan lingkungannya. Hindari menyentuh hewan liar atau unggas, serta patuhi petunjuk keamanan makanan dan auran kebersihan.

“Setelah kembali dari daerah outbreak, saya minta masyarakat yang bersangkutan segera konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lainnya, Jangan lupa beritahu dokter tentang riwayat perjalanan dan gunakan masker untuk mencegah penulan penyakit ke orang lain,” terangnya.

Apabila sudah terindikasi terjangkit penyaki Corona dan ada riwayat perjalan dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum munculnya gejala, kata Edwin, pasien segera dirujuk ke RSUP H Adam Malik agar mendapatkan penanganan yang lebih intensif. “Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi penyebaran Corona Virus, kita telah menyurati seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Medan,” pungkasnya.

Dinkes Tebingtinggi Sosialiasi ke Sekolah

Mengantisipasi penyebaran virus corona, Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi juga melakukan upaya pencegahan. Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia mengatakan, mereka sudah menyebarkan brosur ke masyarakat luas mulai tingkat puskesmas dan sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi.

“Virus itu memang sudah menyebar di beberapa negara, tetapi di Indonesia terutama di Tebingtinggi belum ada warga yang terindikasi corona virus. Kita harapkan tidak ada masuk ke Tebingtinggi,” kata Nanang Fitra Aulia di ruangan kerjanya, Senin (27/1).

Ditambahkan Nanang, pihaknya terus melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, terutama yang kebanyakan siswanya dari etnis Tionghoa, karena selama masa libur imlek tahun ini mereka ada yang berlibur di luar negeri seperti China, Singapura dan Malaysia. “Dinkes akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi untuk melakukan penyuluhan sekaligus sosialisasi kepada para pelajar dan orang tua pelajar khusus sekolah yang banyak warga etnis tionghoa,” bilang Nanang.

Pihaknya juga, akan secepatnya menggelar apel siaga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang ada di Kota Tebingtinggi untuk secara bersama sama nantinya menangani permasalahan corona virus yang menyebabkan kematian pada manusia dan penyebarannya cepat. “Surat edaran dari Kementrian Kesehatan RI sudah masuk, maka daerah harus mempersiapkan kewaspadaan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat Kota Tebingtinggi agar tidak terjadi keresahan yang sangat amat,” ujarnya.

Untuk rumah sakit yang ada, bilang dr Nanang, apabila ada warga yang terinfeksi corona virus akan di rawat di rumah sakit milik pemerintah Kota Tebingtinggi dalam penanganan perawatan dan apabila harus di isolasi, kita akan merujuknya ke rumah sakit di wilayah Medan.

“Peralatan ruangan isolasi bagi terinfeksi corona virus harus dilengkapi dengan alat alat canggih, saat ini rumah sakit kita belum memilikinya, namun perawatan tahap pertama kita mampu, selanjutnya harus dirujuk,” bilang Nanang.

Dijelaskannya, corona virus ini ditandai dengan demam badan tinggi diatas 38 derajat, itu disertai dengan batuk dan sesak pernapasan, karena virus ini menyerang paru paru, apabila terjadi sesak yang cukup amat, bisa menyebabkan manusia mati. “Masa berkembang corona virus terhitung 12 hari, apabila tidak ada penangan medis, maka bisa fatal yaitu kematian,” paparnya.

Kepada seluruh warga Kota Tebingtinggi, Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi mengimbau untuk menjaga kesehatan, banyak kosumsi air putih dan hindari kontak dengan orang yang datang dari daerah asal corona virus, tidak itu saja, penyebaran virus melalui udara ini harus warga keluar rumah menggunakan masker penutup mulut dan hidung. “Gunakan masker dan jaga kesehatan, apabila ada warga yang mengalami demam tinggi habis berlibur dari daerah susfek corona virus harus segera melaporkan kepada petugas kesehatan, penanganan pertama berobat ke puskesmas,” ajak Nanang. (map/ris/ian)

RAPAT: Gubsu Edy Rahmayadi memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi penyebaran virus Corona di Kantor Gubernur, Senin (27/1).
RAPAT: Gubsu Edy Rahmayadi memimpin rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi penyebaran virus Corona di Kantor Gubernur, Senin (27/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PELAKSANA tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan untuk melakukan antisipasi agar warga Kota Medan tidak terjangkit virus corona yang kini ‘menghantui’ dunia itu. Rumah sakit dan Puskesmas juga diminta memantau dan mendeteksi dini, melaksanakan tindakan primer pasien dengan gejala pneumonia.

“Saya minta Dinas Kesehatan segera lakukan langkah antisipasi, kita tidak mau warga Kota Medan terserang virus Corona. Selain melakukan sosialisasi informasi yang benar kepada masyarakat, Dinkes juga harus menyiapkan sarana dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, jika ada warga yang terkena Corona, secepatnya langsung ditangani,” kata Akhyar di Balai Kota Medan, Senin (27/1).

Penegasan itu disampaikan Akhyar lantaran virus Corona, selain menyerang Kota Wuhan, China, juga kini telah memasuki sejumlah negara tetangga seperti Thailand, Hongkong, Macau, Vietnam, Singapura dan Malaysia. Bahkan, Corona juga telah menyerang Australia, Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat.

Akhyar juga meminta kepada Dinkes segera membuat surat edaran kepada jejaring fasilitas layanan kesehatan di wilayah kerja Dinkes Medan. Kemudian melakukan rapat koordinasi lintas sektor terkait kewaspadaan dini menghadapi virus Corona. “Saya minta masyarakat tidak panik, tingkatkan kewaspadaan, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas. Jika mengalami gejala seperti ini, masyarakat harus segera mencari pertolongan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat lainnya,” imbaunya.

Menyikapi instruksi Plt Wali Kota Medan ini, Kepala Dinkes Medan Dr Edwin Effendi mengungkapkan, Kota Medan sampai saat ini bebas dan aman dari virus Corona. Sejauh ini belum ada satu pun warga Kota Medan yang terjangkit virus yang bersumber dari hewan tersebut. Meski demikian, Edwin mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan. “Masyarakat harus dapat mengenali ciri-ciri awal yang diindikasi sebagai gejala Corona, seperti demam, lemas, batuk kering dan sesak nafas. Terutama, usia lanjut dan balita karena sangat rentan terjangkit. Masa inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun rata-rata gejala timbul setelah 2-14 hari.

Edwin menjelaskan, awalnya Corona bersumber dari hewan. Tapi belakangan, penularan dapat terjadi manusia ke manusia. Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Karenanya, Edwin berpesan agar masyarakat harus meningkatkan pola hidup bersih dan sehat sebagai salah satu upaya pencegahannya.

Di samping itu, Edwin juga menerangkan, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata. Selain itu kebersihan tangan dilakukan setelah memegang instalasi publik. “Caranya cuci tangan dengan sabun dan bilas tangan dengan air mengalir selama 20 detik. Lalu keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, bisa menggunakan sanitizer alcohol 70-80 persen,” ungkapnya.

Kemudian imbuhnya lagi, pencegahan dapat dilakukan dengan menutup mulut dan hidup dengan tisu atau sapu tangan ketika bersin maupun batuk. “Gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika memiliki gejala sesak nafas. Istirahat bila sedang sakit, serta konsumsi buah dan sayur minimal 3 kali perhari dan makan makanan bergizi lainnya,” pesannya.

Tidak itu saja, imbuhnya, masyarakat diminta untuk menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran pernafasan. Lalu, cuci tangan setelah melakukan kontak dengan pasien dan lingkungannya. Hindari menyentuh hewan liar atau unggas, serta patuhi petunjuk keamanan makanan dan auran kebersihan.

“Setelah kembali dari daerah outbreak, saya minta masyarakat yang bersangkutan segera konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lainnya, Jangan lupa beritahu dokter tentang riwayat perjalanan dan gunakan masker untuk mencegah penulan penyakit ke orang lain,” terangnya.

Apabila sudah terindikasi terjangkit penyaki Corona dan ada riwayat perjalan dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum munculnya gejala, kata Edwin, pasien segera dirujuk ke RSUP H Adam Malik agar mendapatkan penanganan yang lebih intensif. “Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi penyebaran Corona Virus, kita telah menyurati seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Medan,” pungkasnya.

Dinkes Tebingtinggi Sosialiasi ke Sekolah

Mengantisipasi penyebaran virus corona, Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi juga melakukan upaya pencegahan. Kadis Kesehatan Kota Tebingtinggi dr Nanang Fitra Aulia mengatakan, mereka sudah menyebarkan brosur ke masyarakat luas mulai tingkat puskesmas dan sekolah yang ada di Kota Tebingtinggi.

“Virus itu memang sudah menyebar di beberapa negara, tetapi di Indonesia terutama di Tebingtinggi belum ada warga yang terindikasi corona virus. Kita harapkan tidak ada masuk ke Tebingtinggi,” kata Nanang Fitra Aulia di ruangan kerjanya, Senin (27/1).

Ditambahkan Nanang, pihaknya terus melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah, terutama yang kebanyakan siswanya dari etnis Tionghoa, karena selama masa libur imlek tahun ini mereka ada yang berlibur di luar negeri seperti China, Singapura dan Malaysia. “Dinkes akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi untuk melakukan penyuluhan sekaligus sosialisasi kepada para pelajar dan orang tua pelajar khusus sekolah yang banyak warga etnis tionghoa,” bilang Nanang.

Pihaknya juga, akan secepatnya menggelar apel siaga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit yang ada di Kota Tebingtinggi untuk secara bersama sama nantinya menangani permasalahan corona virus yang menyebabkan kematian pada manusia dan penyebarannya cepat. “Surat edaran dari Kementrian Kesehatan RI sudah masuk, maka daerah harus mempersiapkan kewaspadaan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat Kota Tebingtinggi agar tidak terjadi keresahan yang sangat amat,” ujarnya.

Untuk rumah sakit yang ada, bilang dr Nanang, apabila ada warga yang terinfeksi corona virus akan di rawat di rumah sakit milik pemerintah Kota Tebingtinggi dalam penanganan perawatan dan apabila harus di isolasi, kita akan merujuknya ke rumah sakit di wilayah Medan.

“Peralatan ruangan isolasi bagi terinfeksi corona virus harus dilengkapi dengan alat alat canggih, saat ini rumah sakit kita belum memilikinya, namun perawatan tahap pertama kita mampu, selanjutnya harus dirujuk,” bilang Nanang.

Dijelaskannya, corona virus ini ditandai dengan demam badan tinggi diatas 38 derajat, itu disertai dengan batuk dan sesak pernapasan, karena virus ini menyerang paru paru, apabila terjadi sesak yang cukup amat, bisa menyebabkan manusia mati. “Masa berkembang corona virus terhitung 12 hari, apabila tidak ada penangan medis, maka bisa fatal yaitu kematian,” paparnya.

Kepada seluruh warga Kota Tebingtinggi, Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi mengimbau untuk menjaga kesehatan, banyak kosumsi air putih dan hindari kontak dengan orang yang datang dari daerah asal corona virus, tidak itu saja, penyebaran virus melalui udara ini harus warga keluar rumah menggunakan masker penutup mulut dan hidung. “Gunakan masker dan jaga kesehatan, apabila ada warga yang mengalami demam tinggi habis berlibur dari daerah susfek corona virus harus segera melaporkan kepada petugas kesehatan, penanganan pertama berobat ke puskesmas,” ajak Nanang. (map/ris/ian)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/