HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Bakal Calon Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Wakil Bupati, Baginda Lum bangaol, Rajin Tajom Sihombing didoai oleh sejumlah masyarakat dari empat desa di Kecamatan Sijamapolang, yang tak lain adalah keluarga dari nenek moyangnya.
Acara doa itu, ditandai dengan adat batak berupa pemberian ulos, bulangbulang, dengke, dan ayam jago, yang artianya agar Baginda-Rajin menjadi petarung dan menang di pilkada nanti, bertempat dikelahiran nenek moyangnya Desa Sanggaran I , Minggu (26/1) kemarin.
Op Bira Lumbangaol, yang akrab dipanggil oleh masyarakat sekitar itu mewakili empat desa (Desa Sanggaran I, Sanggaran II, Sitapongan, Desa Janji), menyampaikan dukungannya kepada kedua calon tersebut. Dia juga menggalang kebulatan tekad, bahwa rindu yang menjadi pelayan di Humbang Hasundutan adalah dari keturunan nenek moyangnya.
Sebab, menurut dia, banyak yang berhasil diperantauan, harus dapat menjadi pengabdi dikampung halaman menjadi pelayan.
“Ini yang kami nanti-nantikan, anak perantau yang tak lupa tempat kelahiran nenek moyangnya mau mengabdi dikampung halamannya untuk memperbaiki dan melakukan perubahaan,” imbuhnya berbahasa daerah.
Baginda, bukan kali pertama berkunjung ke tempat kelahiran nenek moyangnya ini. Pria kelahiran Sidikalang ini, kerap membantu keluarganya yang tinggal didesa itu serta mau menutupi adat istiadat di daerah itu, baik acara suka maupun duka.
“Asa dapot ma naniluluian jala jum pang nanijalahaan,” ujarnya bahasa daerah.
Dia juga mengaku bahwa Baginda yang mempunyai pengalaman di birokrasi hukum, dapat memulihkan manajemen pemerintahaan baik untuk membawa Humbang Hasundutan maju.
Kesempatan itu, Baginda Lumbangaol mengaku terharu sekaligus bangga atas acara pemberangkatan tersebut. Bagi dia, acara itu sebuah catatan sejarah dalam hidupnya dan akan dikenang serta menjadi modal kekuatan dalam menghadapi pesta demokrasi nanti.
“Acara ini akan menjadi sebuah sejarah dalam hidup saya. Dan tidak akan pernah saya lupakan. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan kepada kami. Pada kesempatan ini kami sampaikan, kami siap membuat pernyataan bahwa kami benar-benar tulus mengabdi untuk Humbang Hasundutan yang kita cintai ini,” katanya.
Dia mengatakan, dalam setiap proses Pilkada pasti setiap paslon maupun calon kepala daerah selalu memberikan janji-janji manis kepada masyarakat. Dan kebanyakan janji itu tidak pernah ditepati, namun dengan pengalaman yang dia miliki selama berkarir di kejaksaan, ia sangat yakin dapat merealisasikan seluruh visi dan misi mereka janjikan.
“ Saya sudah pernah dua kali Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi), pertama di Bengkulu, kedua di Kalimantan Tengah. Kalau melihat luas daerahnya, luas Kalimantan Tengah sama dengan lebih kurang lima kali luas Sumut atau kurang sedikit sama luasnya dengan Filipina. Dan secara kedinasan, saya masih memiliki kedinasan dua tahun lagi, namun saya minta pensiun dari mulai Januari 2020 ini untuk mengabdi di kampung ini,” kata Baginda.
Dari pengabdiannya itu, kata dia, popularitas dan kekuasaanya dia relakan untuk dapat mengabdi di kampung halamannya dengan hati yang tulus.
“Kalau bicara popularitas dan kekuasaan sudah pasti lebih tinggi di Kejati, begitu juga dari segi jabatan dan itu sebuah langkah yang mundur. Namun itulah kesepakatan kami untuk membangun Humbang Ha sundutan ini, untuk itu, mari bersatu dan semangat untuk membuat perobahan,” harapnya.
Senada juga disampaikan Rajin Sihombing. Pengusaha sukses asal Kecamatan Lintongnihuta ini menyebutkan, SDM dan SDA Humbahas tidak perlu diragukan lagi, tinggal bagaimana cara memimpin dan mengelolanya.
“Kita akan buat yang terbaik di Humbang Hasundutan ini, ini bukan janji tapi sesuai dengan visi misi kami berdua,” pungkasnya.(des/azw)