26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tiap Hari, Rp11 Juta Terbuang di Jeddah

MEDAN- Barang jamaah haji Indonesia yang tercecer di Terminal Timur dan Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz Jeddah setiap harinya merupakan pemandangan yang biasa. Hal itu dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Selasa (15/11)

Dikatakannya, barang tercecer jamaah haji setiap satu kloternya dapat bernilai Rp11 juta lebih. Dengan asumsi setiap orang di kloter terpaksa meninggal barangnya senilai minimal 10 riyal atau Rp25.000 (kurs Rp2.500).

“Barang yang tercecer dan terpaksa ditinggalkan bisa mencapai 11 juta rupiah lebih. Itu informasi yang kita peroleh dari tanah suci. Tapi jamaah haji Debarkasi Medan sendiri, kita belum tau berapa total jamaah yang kehilangan barang ini,” jelasnya. Selain itu, katanya, terkadang dalam satu kloter didapati dua koli barang yang dipaksa agar tidak dibawa jamaah, karena dilarang atau kelebihan berat yang ditentukan yaitu 7 kilogram untuk tas tentengan.

“Kadang, jamaah ini membawa barang yang terlalu berat di tas tentengan, jadi terpaksa ditinggalkan. Kalau mereka mau membawanya ketanah air, terpaksa dikenakan biaya lagi,” ujarnya.

Sementara itu, pemulangan jamaah haji kloter 04 Debarkasi Medan sebanyak 454 jamaah diantaranya asal Medan 176, Simalungun 148, Pematangsiantar 124 ditambah petugas 6 orang berjalan lancar.

Sambungnya, pada pemulangan tersebut, seorang jamaah asal Pematangsiantar, Mustamir Bin Ali Humar Siddik (65) manifest 385 tidak dapat pulang karena menderita Pneumia atau cairan pada paru-paru.

“Menurut medis, jamaah ini harus dirawat di rumah sakit King Abdullah Makkah selama 1 minggu. Saat ini kondisi pasien sudah berangsur sembuh karena peralatannya juga canggih. Diharapkan jamaah ini dapat pulang pada kloter selanjutnya,” katanya, Selasa (15/11).

Pada pemulangan jamaah kloter 04 di Asrama Haji Medan ini, sambungnya, 4 jamaah harus dirujuk ke RS Haji Medan karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Diantaranya Abu Rahim Harahap (67) nomor manifest 127 warga Medan Sunggal karena sakit diabetes.

Nina Muhammad Sidiq (53) manifest 402 warga Pematangsiantar karena sakit asma, Awaluddin Imant Damanik (76) manifest 269 warga Simalungun karena menderita infeksi paru-paru dan Dahliar (51) manifest 125 warga Medan karena turun tensi. “Jadi mereka dirawat di rumah sakit rujukan selama 1 minggu dengan biaya pemerintah. Setelah lebih dari tujuh hari, maka biaya pengobatan dari jamaah sendiri,” ungkapnya.

Untuk pemulangan jamaah haji kloter 05 Debarkasi Medan dengan 455 jamaah semuanya berasal dari Labuhan Batu. Dijadwalkan tiba di Bandara Polonia pada Selasa (15/11) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB. “Kloter 05 ini jamaah nya berasal dari Labuhan Batu semua. Mudah-mudahan pemulangannya tidak molor,” bebernya. (mag-11)

MEDAN- Barang jamaah haji Indonesia yang tercecer di Terminal Timur dan Terminal Barat Bandara King Abdul Aziz Jeddah setiap harinya merupakan pemandangan yang biasa. Hal itu dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, Selasa (15/11)

Dikatakannya, barang tercecer jamaah haji setiap satu kloternya dapat bernilai Rp11 juta lebih. Dengan asumsi setiap orang di kloter terpaksa meninggal barangnya senilai minimal 10 riyal atau Rp25.000 (kurs Rp2.500).

“Barang yang tercecer dan terpaksa ditinggalkan bisa mencapai 11 juta rupiah lebih. Itu informasi yang kita peroleh dari tanah suci. Tapi jamaah haji Debarkasi Medan sendiri, kita belum tau berapa total jamaah yang kehilangan barang ini,” jelasnya. Selain itu, katanya, terkadang dalam satu kloter didapati dua koli barang yang dipaksa agar tidak dibawa jamaah, karena dilarang atau kelebihan berat yang ditentukan yaitu 7 kilogram untuk tas tentengan.

“Kadang, jamaah ini membawa barang yang terlalu berat di tas tentengan, jadi terpaksa ditinggalkan. Kalau mereka mau membawanya ketanah air, terpaksa dikenakan biaya lagi,” ujarnya.

Sementara itu, pemulangan jamaah haji kloter 04 Debarkasi Medan sebanyak 454 jamaah diantaranya asal Medan 176, Simalungun 148, Pematangsiantar 124 ditambah petugas 6 orang berjalan lancar.

Sambungnya, pada pemulangan tersebut, seorang jamaah asal Pematangsiantar, Mustamir Bin Ali Humar Siddik (65) manifest 385 tidak dapat pulang karena menderita Pneumia atau cairan pada paru-paru.

“Menurut medis, jamaah ini harus dirawat di rumah sakit King Abdullah Makkah selama 1 minggu. Saat ini kondisi pasien sudah berangsur sembuh karena peralatannya juga canggih. Diharapkan jamaah ini dapat pulang pada kloter selanjutnya,” katanya, Selasa (15/11).

Pada pemulangan jamaah kloter 04 di Asrama Haji Medan ini, sambungnya, 4 jamaah harus dirujuk ke RS Haji Medan karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Diantaranya Abu Rahim Harahap (67) nomor manifest 127 warga Medan Sunggal karena sakit diabetes.

Nina Muhammad Sidiq (53) manifest 402 warga Pematangsiantar karena sakit asma, Awaluddin Imant Damanik (76) manifest 269 warga Simalungun karena menderita infeksi paru-paru dan Dahliar (51) manifest 125 warga Medan karena turun tensi. “Jadi mereka dirawat di rumah sakit rujukan selama 1 minggu dengan biaya pemerintah. Setelah lebih dari tujuh hari, maka biaya pengobatan dari jamaah sendiri,” ungkapnya.

Untuk pemulangan jamaah haji kloter 05 Debarkasi Medan dengan 455 jamaah semuanya berasal dari Labuhan Batu. Dijadwalkan tiba di Bandara Polonia pada Selasa (15/11) dinihari sekitar pukul 00.30 WIB. “Kloter 05 ini jamaah nya berasal dari Labuhan Batu semua. Mudah-mudahan pemulangannya tidak molor,” bebernya. (mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/