26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dinas TPH Sumut Kembangkan Bibit Unggul Bawang Merah di 6 Daerah

Foto: Dame/Sumut Pos
Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara (dua kiri) menjelaskan soal rencana pengembangan bibit bawang merah di Sumut, Selasa (11/2/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bawang merah termasuk salahsatu pemicu inflasi di Sumatera Utara. Maklum, tingkat konsumsi bawang merah melampaui jumlah produksi dari petani Sumut. Tahun 2019, konsumsi bawang merah di Sumut mencapai 47.941 ton. Sementara produksi hanya 16.761 ton. Sisanya didatangkan dari Brebes, Jawa Tengah.

Menyikapi hal itu, Pemprovsu melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut bersiap mengembangkan bibit bawang merah unggul di atas lahan seluas 9 hektare lahan di 6 daerah di Sumut. Penangkaran benih dilakukan mulai Februari 2020.

“Data BPS 2019 menunjukkan, total luas tanaman bawang di 16 kabupaten/kota Sumut pada 2019 masih 2.124 hektare, dengan produksi 16.761 ton. Tidak cukup untuk kebutuhan masyarakat Sumut. Karena itulah, Dinas TPH melakukan penangkaran bibit bawang merah unggul melalui kelompok tani di 6 kabupaten/kota di Sumut. Pengembangan bibit bawang dilakukan di Medan, Serdangbedagai, Deliserdang, Batubara, Simalungun, dan Karo,” ujar Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara di Medan, Selasa (11/2).

Taufik mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis, mengatakan, pengembangan bibit di atas lahan seluas 9 hektare itu ditargetkan akan menghasilkan produksi sekitar 56 ton bibit.

Selanjutnya, panen bibit unggul itu akan disalurkan ke sekitar 190-an kelompok tani di 16 kota/kabupaten di Sumut, per April 2020, untuk dibudidayakan. Proyeksinya, budidaya bibit bawang varietas unggul itu akan menghasilkan produksi sekitar 7-8 ton bawang merah per hektare.

“Sehingga produksi bawang merah Sumut bisa meningkat, meski belum surplus,” ujar Taufik didampingi stafnya, Adri A Nasution selaku Kaseksi Sayur dan Tanaman Obat, Adly Saragih selaku Kaseksi Pembenihan dan Penanganan Mutu, dan Rismauli Gultom selaku Penyuluh Pertanian Provinsi.

Dengan dukungan bibit varietas unggul, Dinas TPH menargetkan sasaran tanam bawang di Sumut tahun 2020 ini seluas 2.551 hektare, dengan total produksi 17.341 ton.

Untuk mencapai swasembada bawang merah, menurut Taufik, Sumatera Utara membutuhkan luas tanam sekitar 5.992 hektare, dengan jumlah bibit unggul mencapai 6.849 ton. “Jadi, dibutuhkan kurang lebih sekitar 3.600 hektare lagi luas tanam untuk mencapai swasembada bawang merah di Sumut,” katanya.

Bantuan untuk Keltan

Kelompok tani (keltan) yang melakukan penangkaran bibit bawang merah varietas unggul, mendapat bantuan berupa bibit, pupuk, pestisida, bangsal untuk penjemuran, serta alat transportasi roda tiga sebagai alat pengangkutan.

Nantinya, bibit unggul itu akan disertifikasi, dan digolongkan untuk varietas dataran tinggi atau dataran rendah.

“Kitar harapkan, Sumut dapat menjadi sumber benih bawang merah nasional. Karena peluangnya sangat besar. Pasar sumber benih itu tinggi. Dalam satu tahun bisa dua kali panen,” kata Taufik.

Ia berharap, penangkaran benih bawang merah varietas unggul di atas lahan 9 hektare itu, sebagai cikal bakal Sumut menjadi sumber benih nasional.

Untuk merangsang petani memproduksi bawang merah, kata dia, tahun ini Dinas TPH Sumut menyalurkan bantuan bibit bawang merah untuk 196 hektare lahan tanam di 16 kota/kabupaten di Sumut. Bantuan bibit dari APBD 95 hektare, dan APBN 101 hektare untuk bamer konsumsi. Petani mendapat bantuan bibit, insektisida, dan pupuk.

“Syarat keltan untuk mendapat bantuan yakni sudah berbadan hukum, dan memiliki lahan minimal 1 hektare,” katanya. (mea)

Foto: Dame/Sumut Pos
Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara (dua kiri) menjelaskan soal rencana pengembangan bibit bawang merah di Sumut, Selasa (11/2/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bawang merah termasuk salahsatu pemicu inflasi di Sumatera Utara. Maklum, tingkat konsumsi bawang merah melampaui jumlah produksi dari petani Sumut. Tahun 2019, konsumsi bawang merah di Sumut mencapai 47.941 ton. Sementara produksi hanya 16.761 ton. Sisanya didatangkan dari Brebes, Jawa Tengah.

Menyikapi hal itu, Pemprovsu melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut bersiap mengembangkan bibit bawang merah unggul di atas lahan seluas 9 hektare lahan di 6 daerah di Sumut. Penangkaran benih dilakukan mulai Februari 2020.

“Data BPS 2019 menunjukkan, total luas tanaman bawang di 16 kabupaten/kota Sumut pada 2019 masih 2.124 hektare, dengan produksi 16.761 ton. Tidak cukup untuk kebutuhan masyarakat Sumut. Karena itulah, Dinas TPH melakukan penangkaran bibit bawang merah unggul melalui kelompok tani di 6 kabupaten/kota di Sumut. Pengembangan bibit bawang dilakukan di Medan, Serdangbedagai, Deliserdang, Batubara, Simalungun, dan Karo,” ujar Kabid Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Taufik Batubara di Medan, Selasa (11/2).

Taufik mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dahler Lubis, mengatakan, pengembangan bibit di atas lahan seluas 9 hektare itu ditargetkan akan menghasilkan produksi sekitar 56 ton bibit.

Selanjutnya, panen bibit unggul itu akan disalurkan ke sekitar 190-an kelompok tani di 16 kota/kabupaten di Sumut, per April 2020, untuk dibudidayakan. Proyeksinya, budidaya bibit bawang varietas unggul itu akan menghasilkan produksi sekitar 7-8 ton bawang merah per hektare.

“Sehingga produksi bawang merah Sumut bisa meningkat, meski belum surplus,” ujar Taufik didampingi stafnya, Adri A Nasution selaku Kaseksi Sayur dan Tanaman Obat, Adly Saragih selaku Kaseksi Pembenihan dan Penanganan Mutu, dan Rismauli Gultom selaku Penyuluh Pertanian Provinsi.

Dengan dukungan bibit varietas unggul, Dinas TPH menargetkan sasaran tanam bawang di Sumut tahun 2020 ini seluas 2.551 hektare, dengan total produksi 17.341 ton.

Untuk mencapai swasembada bawang merah, menurut Taufik, Sumatera Utara membutuhkan luas tanam sekitar 5.992 hektare, dengan jumlah bibit unggul mencapai 6.849 ton. “Jadi, dibutuhkan kurang lebih sekitar 3.600 hektare lagi luas tanam untuk mencapai swasembada bawang merah di Sumut,” katanya.

Bantuan untuk Keltan

Kelompok tani (keltan) yang melakukan penangkaran bibit bawang merah varietas unggul, mendapat bantuan berupa bibit, pupuk, pestisida, bangsal untuk penjemuran, serta alat transportasi roda tiga sebagai alat pengangkutan.

Nantinya, bibit unggul itu akan disertifikasi, dan digolongkan untuk varietas dataran tinggi atau dataran rendah.

“Kitar harapkan, Sumut dapat menjadi sumber benih bawang merah nasional. Karena peluangnya sangat besar. Pasar sumber benih itu tinggi. Dalam satu tahun bisa dua kali panen,” kata Taufik.

Ia berharap, penangkaran benih bawang merah varietas unggul di atas lahan 9 hektare itu, sebagai cikal bakal Sumut menjadi sumber benih nasional.

Untuk merangsang petani memproduksi bawang merah, kata dia, tahun ini Dinas TPH Sumut menyalurkan bantuan bibit bawang merah untuk 196 hektare lahan tanam di 16 kota/kabupaten di Sumut. Bantuan bibit dari APBD 95 hektare, dan APBN 101 hektare untuk bamer konsumsi. Petani mendapat bantuan bibit, insektisida, dan pupuk.

“Syarat keltan untuk mendapat bantuan yakni sudah berbadan hukum, dan memiliki lahan minimal 1 hektare,” katanya. (mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/