26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Kongres PAN Rusuh, Diawali Saling Lempar Kursi, 30 Kader Luka

RUSUH: Suasana Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, yang berlangsung rusuh dan mengakibatkan 30 kader mengalami luka-luka, Selasa (11/2). Meski sempat diskors, Zulkifli Hasan akhirnya kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

KENDARI, SUMUTPOS.CO – Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, diwarnai kerusuhan. Ratusan kader partai biru tua itu terlibat aksi baku hantam dan saling lempar kursi hingga botol di arena kongres. Sedikitnya, 30 kader mengalami luka-luka dan memar. Meski sempat diskors, kongres kembali dilanjutkan dan Zulkifli Hasan (Zulhas) menang telak atas rival terberatnya Mulfachri Harahap, dan kembali terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2020-2025.

ZULHAS meraih dukungan 331 suara. Sedangkan Mulfachri hanya 225 suara. Di bawah dua orang itu ada Dradjad Wibowo yang mendapat 6 suara. Satu kandidat lain, Asman Abnur, memutuskan mengundurkan diri sesaat sebelum pemilihan dimulai pukul 16.20 Wita.

Namun sebelum pemungutan suara, kericuhan demi kericuhan mewarnai jalannya Kongres V PAN. Ekskalasi ketegangan meningkat dengan terjadinya bentrok antarpendukung di arena kongres. Mereka yang bersitegang adalah pendukung Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap. Aroma ketegangan mulai terasa saat para peserta kongres memasuki ruangan Phinisi Ballroom, Hotel Claro.

Kericuhan pertama terjadi pukul 13.00 Wita. Saat itu, Steering Committee (SC) Kongres V PAN membacakan tata tertib (tatib) kongres.

DIRAWAT: Ketua DPD PAN Medan, HT Bahrumsyah mendapat perawatan karena terluka saat terjadi insiden lempar kursi pada Kongres PAN di Kedari, Selasa (11/2). markus/sumut pos

Namun, beberapa pendukung Mulfachri Harahap melayangkan aksi protes terkait masuknya sejumlah pemilik suara yang dinilai tidak sah. Sebab, sebagian ketua DPD di wilayah Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara berstatus pelaksana tugas (Plt). Bukan ketua definitif. Mereka dinggap tidak sah sebagai pemilik suara.

Protes yang masif membuat panitia kongres tidak bisa mengendalikan situasi. Suasana makin panas. Awalnya, para pendukung caketum saling melempar botol air mineral. Lama-kelamaan berubah menjadi aksi saling lempar kursi. Khawatir menjadi sasaran amuk, para peserta kongres perempuan berhamburan keluar ruangan.

Melihat kekacauan tersebut, Zulkifli Hasan berupaya mengambil alih kendali. Dia mencoba menenangkan suasana. “Berhenti saling lempar. Zulhas di sini,” teriak Zulkifli Hasan.

Namun imbauan Zulhas tak digubris massa. Aksi saling lempar kursi terus terjadi. Kerusuhan di dalam ruang kongres bisa dikendalikan setelah kepolisian datang melerai. Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Merdisyam turun langsung memimpin pengamanan di dalam ruang sidang.

Bentrok kedua terjadi pukul 14.00 Wita. Saat itu sedang jam istirahat. Namun, pendukung Zulhas tetap bertahan di dalam ruangan. Mereka makan dan salat di dalam ruang kongres. Sedangkan pendukung Mulfachri berada di luar ruangan. Nah, saat jam istirahat itulah, kerusuhan yang lebih brutal kembali pecah. Segerombolan orang tanpa atribut merangsek masuk ke ruang kongres. Mereka langsung mengamuk di dalam ruangan. Deretan kursi dilempar secara membabi-buta. Bahkan ada yang sampai baku hantam.

“Tinggalkan ruangan ini. Tinggalkan ruangan ini,” teriak massa tersebut.

Suasana di dalam ruangan pun chaos. Khawatir menjadi sasaran amuk massa, Zulkifli Hasan dan sejumlah tokoh PAN diungsikan ke sebuah ruangan. Massa terus mengamuk hingga 20 menit berselang. Pada insiden kedua tersebut, sejumlah orang luka-luka terkena lemparan kursi. Salah satunya dialami peserta kongres bernama Bahrunsyah. Darah mengucur deras dari telinga pria yang menjabat ketua DPD PAN Kota Medan itu. “Saya kena lemparan kursi,” ujar Burhansyah yang mengaku sebagai pendukung Mulfachri Harahap itu.

Kondisi serupa dialami Mahasale Sangaji. Kepala departemen bidang kesra DPP PAN itu terluka di bagian kening. Keningnya berdarah terkena lemparan kursi. “Kami awalnya memprotes aturan partai yang dilanggar Zulkifli Hasan. Ada banyak pengurus Plt yang masuk daftar pemilih kongres. Padahal tidak boleh,” kata pendukung Mulfachri Harahap tersebut.

Koordinator Tim Pemenangan Mulfachri Harahap Asri Anas mengklaim, ada 30 peserta Kongres V PAN terluka akibat kericuhan yang terjadi di ruang rapat pleno. Mereka sudah ditangani tim medis yang disediakan panitia Kongres V PAN. Anas mengatakan, kericuhan terjadi ketika pihaknya meminta peserta yang tidak memiliki hak suara untuk tidak memasuki ruangan rapat pleno. ‘’Jangan masukkan yang bukan voters. Kami meminta ada verifikasi ulang, tapi tidak dilakukan oleh steering committe,” katanya.

Mulfachri Harahap mengaku sudah memprediksi kericuhan bakal terjadi. Menurut dia, insiden itu dipicu oleh proses registrasi peserta kongres yang tidak transparan. “Saya berulang-ulang minta ke SC agar registrasi dilakukan dengan baik dan diverifikasi. Karena proses tidak diperbaiki ya akhirnya begini,” papar wakil ketua Komisi III DPR itu.

Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam turun tangan langsung mengamankan lokasi kongres. Ratusan personel kepolisian langsung masuk dalam ruangan kongres. Tiga terduga pelaku kericuhan pun diamankan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sultra, Komisaris Besar La Ode Aries El Fatar mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di arena kongres karena membuat ricuh dan melakukan penganiayaan. “Tadi kita amankan tiga. Kepolisian Daerah Sultra mengamankan jalannya Kongres V PAN,” kata Aries saat ditemui di arena kongres.

Ketua PAN Medan Terluka

Ketua DPD PAN Kota Medan yang juga Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah mengalami luka-luka dalam kericuhan itu. Informasi diterima, Bahrumsyah mengalami luka-luka di bagian wajah dan kepala bagian belakang. Sejumlah kader PAN Kota Medan yang mengikuti kongres, membenarkan kabar itu.

Ketua Fraksi PAN DPRD Medan Edwin Sugesti Nasution, yang juga fungsionaris DPD PAN Kota Medan mengatakan, Bahrumsyah mengalami luka di bagian hidung, telinga, dan kepala. “Memang benar saudara kami Bahrumsyah mengalami luka. Tapi, sebagai pemegang mandat hak suara, beliau masih berupaya ikut memberikan suaranya. Dan tadi sudah diperiksa tim medis di acara kongres, selanjutnya setelah acara ini selesai beliau akan kita bawa ke rumah sakit di Kendari untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya.

Edwin juga meminta seluruh kader PAN di Kota Medan termasuk keluarga Barumhsyah agar tetap tenang. “Proses perjalanan demokrasi itu perlu, tapi kita sangat sayangkan kongres ini ricuh. Harusnya hal ini tidak perlu terjadi karena telah membuat tercoreng perjalanan demokrasi partai ini. Jadi ke depan hal ini tidak perlu terjadi lagi,” katanya.

“Perlu kami sampai kepada seluruh saudara ku di Kota Medan atau para kader PAN kondisi Bahrusmyah baik dan bisa menjalankan aktivitas. Jadi tidak perlu dikhawatirkan termasuk keluarga. Sekali lagi kami sampaikan semuanya berjalan dengan baik dan Bahrumsyah dalam keadaan sehat,” tutupnya.

Kericuhan tersebut terjadi karena beberapa peserta kongres yang tidak memiliki hak suara masuk ke dalam ruangan rapat pleno. Padahal, seharusnya yang berada di dalam ruangan rapat adalah peserta yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025. Akibatnya, terjadi adu mulut antar-peserta yang berujung pada aksi dorong dan lempar kursi hingga sekitar 30 orang mengalami luka-luka di bagian kepala. “Jangan masukkan yang bukan voters, tapi mereka terus memaksa. Dan kami meminta ada verifikasi dan itu keputusan Steering Committe, tapi mereka enggak mau keluar dari ruangan. Begitu kondisinya,” kata Koordinator Tim Pemenangan Mulfachri Harahap, Asri Anas.

Menanggapi itu, Sekretaris Steering Committe (SC), Saleh Daulay mengatakan, panitia kongres akan melakukan pengecekan ulang terhadap peserta kongres. “Nanti mereka akan datang satu per satu. Jadi disuruh duduk semua pesertanya nanti ada tim dari 4 orang ditambah dengan Steering Committe untuk mengecek satu-satu id card masing-masing,” kata Saleh.

Saleh menegaskan, bagi peserta yang tidak memenuhi syarat, seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke ruang rapat pleno. “Mestinya kalau dia tidak peserta tidak boleh masuk kan ada statusnya tadi seperti model saya status ada tiga saya sekretaris SC, anggota DPR RI, pengurus DPP. Jadi saya punya hak untuk masuk,” pungkasnya.

Zulhas Menang Telak

Adapun, rapat pleno kembali dilanjutkan dengan mengubah tata tertib pelaksanaan kongres dengan mendahulukan pemilihan ketua umum PAN. Pemilihan ketua umum ini dilakukan dengan pemungutan suara dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) provinsi.

Zulhas menang telak atas pesaingnya Mulfachri Harahap dalam pemilihan Ketua Umum PAN 2020-2025 pada Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2) malam. Dukungan untuk Zulhas tidak terbendung. Mantan Ketua MPR itu meraih 331 suara. Sementara, Mulfachri memperoleh 225 suara. Calon lainnya, Drajad Wibowo hanya meraih enam suara. Total suara sah 562. Total suara tidak sah 3.

Saat awal penghitungan suara, perolehan suara untuk Mulfachri memimpin. Namun masuk pertengahan, suara untuk Zulkifli Hasan terus bertambah dan menyalip Mulfachri. Penghitungan suara dilakukan menggunakan metode manual dan digital. Ada tiga layar projektor yang digunakan untuk menampilkan mulai dari proses hingga hasil perhitungan suara.

Tampak pendukung masing-masing caketum terus memantau jalannya perhitungan suara. Mendekati detik-detik akhir perhitungan suara, massa Zulkifli Hasan mulai bersorak dan meluapkan kegembiraan.

Usai diumumkan terpilih kembali, Zulhas langsung dihampiri para pendukungnya untuk memberi ucapan selamat. Termasuk mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir dan Hatta Radjasa.

Pesaing beratnya, Mulfachri Harahap juga langsung mendatanginya untuk memberi ucapan selamat. Pelukan pun diberikan Zulhas kepada calon ketua umum yang didukung Amien Rais itu.

Usai terpilih sebagai Ketua Umum PAN untuk kali kedua, Zulkifli Hasan meminta maaf atas segala insiden yang terjadi dalam arena Kongres V PAN di Kendari. “Sahabat saya Mulfachri Harahap memang keras, tapi hatinya baik. Kalau ada gesekan-gesekan, kami yang bersalah di hadapan teman-teman, saya meminta maaf. Ini menjadi peristiwa penting untuk partai,” kata Zulhas.

Menurutnya, PAN akan tetap solid meski telah terjadi peristiwa tersebut. Pada dasarnya, seluruh kader memiliki kecintaan terhadap partai dengan berbagai sikap. “Tentu ini kemenangan Partai Amanat Nasional. Apalah Zulkifli Hasan seorang diri tentu tidak bisa berbuat apa-apa. Ini perjuangan kawan-kawan, senior-senior semua,” jelas dia.

Zulhas berharap, terpilihnya dia menjadi Ketum PAN merupakan takdir baik untuk partai dalam lima tahun ke depan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Kembali dia meminjam istilah smackdown dari Amien Rais. Bahwa meski kekerasan terjadi di awal, namun pada akhirnya akan kembali bersikap baik. “Tentu semua karena pendiri partai kita, tokoh reformasi, Pak Amien Rais,” tandas Wakil Ketua MPR itu.(jpg/bbs/adz)

RUSUH: Suasana Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, yang berlangsung rusuh dan mengakibatkan 30 kader mengalami luka-luka, Selasa (11/2). Meski sempat diskors, Zulkifli Hasan akhirnya kembali terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025.

KENDARI, SUMUTPOS.CO – Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Sulawesi Tenggara, diwarnai kerusuhan. Ratusan kader partai biru tua itu terlibat aksi baku hantam dan saling lempar kursi hingga botol di arena kongres. Sedikitnya, 30 kader mengalami luka-luka dan memar. Meski sempat diskors, kongres kembali dilanjutkan dan Zulkifli Hasan (Zulhas) menang telak atas rival terberatnya Mulfachri Harahap, dan kembali terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2020-2025.

ZULHAS meraih dukungan 331 suara. Sedangkan Mulfachri hanya 225 suara. Di bawah dua orang itu ada Dradjad Wibowo yang mendapat 6 suara. Satu kandidat lain, Asman Abnur, memutuskan mengundurkan diri sesaat sebelum pemilihan dimulai pukul 16.20 Wita.

Namun sebelum pemungutan suara, kericuhan demi kericuhan mewarnai jalannya Kongres V PAN. Ekskalasi ketegangan meningkat dengan terjadinya bentrok antarpendukung di arena kongres. Mereka yang bersitegang adalah pendukung Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap. Aroma ketegangan mulai terasa saat para peserta kongres memasuki ruangan Phinisi Ballroom, Hotel Claro.

Kericuhan pertama terjadi pukul 13.00 Wita. Saat itu, Steering Committee (SC) Kongres V PAN membacakan tata tertib (tatib) kongres.

DIRAWAT: Ketua DPD PAN Medan, HT Bahrumsyah mendapat perawatan karena terluka saat terjadi insiden lempar kursi pada Kongres PAN di Kedari, Selasa (11/2). markus/sumut pos

Namun, beberapa pendukung Mulfachri Harahap melayangkan aksi protes terkait masuknya sejumlah pemilik suara yang dinilai tidak sah. Sebab, sebagian ketua DPD di wilayah Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara berstatus pelaksana tugas (Plt). Bukan ketua definitif. Mereka dinggap tidak sah sebagai pemilik suara.

Protes yang masif membuat panitia kongres tidak bisa mengendalikan situasi. Suasana makin panas. Awalnya, para pendukung caketum saling melempar botol air mineral. Lama-kelamaan berubah menjadi aksi saling lempar kursi. Khawatir menjadi sasaran amuk, para peserta kongres perempuan berhamburan keluar ruangan.

Melihat kekacauan tersebut, Zulkifli Hasan berupaya mengambil alih kendali. Dia mencoba menenangkan suasana. “Berhenti saling lempar. Zulhas di sini,” teriak Zulkifli Hasan.

Namun imbauan Zulhas tak digubris massa. Aksi saling lempar kursi terus terjadi. Kerusuhan di dalam ruang kongres bisa dikendalikan setelah kepolisian datang melerai. Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Merdisyam turun langsung memimpin pengamanan di dalam ruang sidang.

Bentrok kedua terjadi pukul 14.00 Wita. Saat itu sedang jam istirahat. Namun, pendukung Zulhas tetap bertahan di dalam ruangan. Mereka makan dan salat di dalam ruang kongres. Sedangkan pendukung Mulfachri berada di luar ruangan. Nah, saat jam istirahat itulah, kerusuhan yang lebih brutal kembali pecah. Segerombolan orang tanpa atribut merangsek masuk ke ruang kongres. Mereka langsung mengamuk di dalam ruangan. Deretan kursi dilempar secara membabi-buta. Bahkan ada yang sampai baku hantam.

“Tinggalkan ruangan ini. Tinggalkan ruangan ini,” teriak massa tersebut.

Suasana di dalam ruangan pun chaos. Khawatir menjadi sasaran amuk massa, Zulkifli Hasan dan sejumlah tokoh PAN diungsikan ke sebuah ruangan. Massa terus mengamuk hingga 20 menit berselang. Pada insiden kedua tersebut, sejumlah orang luka-luka terkena lemparan kursi. Salah satunya dialami peserta kongres bernama Bahrunsyah. Darah mengucur deras dari telinga pria yang menjabat ketua DPD PAN Kota Medan itu. “Saya kena lemparan kursi,” ujar Burhansyah yang mengaku sebagai pendukung Mulfachri Harahap itu.

Kondisi serupa dialami Mahasale Sangaji. Kepala departemen bidang kesra DPP PAN itu terluka di bagian kening. Keningnya berdarah terkena lemparan kursi. “Kami awalnya memprotes aturan partai yang dilanggar Zulkifli Hasan. Ada banyak pengurus Plt yang masuk daftar pemilih kongres. Padahal tidak boleh,” kata pendukung Mulfachri Harahap tersebut.

Koordinator Tim Pemenangan Mulfachri Harahap Asri Anas mengklaim, ada 30 peserta Kongres V PAN terluka akibat kericuhan yang terjadi di ruang rapat pleno. Mereka sudah ditangani tim medis yang disediakan panitia Kongres V PAN. Anas mengatakan, kericuhan terjadi ketika pihaknya meminta peserta yang tidak memiliki hak suara untuk tidak memasuki ruangan rapat pleno. ‘’Jangan masukkan yang bukan voters. Kami meminta ada verifikasi ulang, tapi tidak dilakukan oleh steering committe,” katanya.

Mulfachri Harahap mengaku sudah memprediksi kericuhan bakal terjadi. Menurut dia, insiden itu dipicu oleh proses registrasi peserta kongres yang tidak transparan. “Saya berulang-ulang minta ke SC agar registrasi dilakukan dengan baik dan diverifikasi. Karena proses tidak diperbaiki ya akhirnya begini,” papar wakil ketua Komisi III DPR itu.

Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam turun tangan langsung mengamankan lokasi kongres. Ratusan personel kepolisian langsung masuk dalam ruangan kongres. Tiga terduga pelaku kericuhan pun diamankan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sultra, Komisaris Besar La Ode Aries El Fatar mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di arena kongres karena membuat ricuh dan melakukan penganiayaan. “Tadi kita amankan tiga. Kepolisian Daerah Sultra mengamankan jalannya Kongres V PAN,” kata Aries saat ditemui di arena kongres.

Ketua PAN Medan Terluka

Ketua DPD PAN Kota Medan yang juga Wakil Ketua DPRD Medan, HT Bahrumsyah mengalami luka-luka dalam kericuhan itu. Informasi diterima, Bahrumsyah mengalami luka-luka di bagian wajah dan kepala bagian belakang. Sejumlah kader PAN Kota Medan yang mengikuti kongres, membenarkan kabar itu.

Ketua Fraksi PAN DPRD Medan Edwin Sugesti Nasution, yang juga fungsionaris DPD PAN Kota Medan mengatakan, Bahrumsyah mengalami luka di bagian hidung, telinga, dan kepala. “Memang benar saudara kami Bahrumsyah mengalami luka. Tapi, sebagai pemegang mandat hak suara, beliau masih berupaya ikut memberikan suaranya. Dan tadi sudah diperiksa tim medis di acara kongres, selanjutnya setelah acara ini selesai beliau akan kita bawa ke rumah sakit di Kendari untuk dilakukan pemeriksaan,” katanya.

Edwin juga meminta seluruh kader PAN di Kota Medan termasuk keluarga Barumhsyah agar tetap tenang. “Proses perjalanan demokrasi itu perlu, tapi kita sangat sayangkan kongres ini ricuh. Harusnya hal ini tidak perlu terjadi karena telah membuat tercoreng perjalanan demokrasi partai ini. Jadi ke depan hal ini tidak perlu terjadi lagi,” katanya.

“Perlu kami sampai kepada seluruh saudara ku di Kota Medan atau para kader PAN kondisi Bahrusmyah baik dan bisa menjalankan aktivitas. Jadi tidak perlu dikhawatirkan termasuk keluarga. Sekali lagi kami sampaikan semuanya berjalan dengan baik dan Bahrumsyah dalam keadaan sehat,” tutupnya.

Kericuhan tersebut terjadi karena beberapa peserta kongres yang tidak memiliki hak suara masuk ke dalam ruangan rapat pleno. Padahal, seharusnya yang berada di dalam ruangan rapat adalah peserta yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025. Akibatnya, terjadi adu mulut antar-peserta yang berujung pada aksi dorong dan lempar kursi hingga sekitar 30 orang mengalami luka-luka di bagian kepala. “Jangan masukkan yang bukan voters, tapi mereka terus memaksa. Dan kami meminta ada verifikasi dan itu keputusan Steering Committe, tapi mereka enggak mau keluar dari ruangan. Begitu kondisinya,” kata Koordinator Tim Pemenangan Mulfachri Harahap, Asri Anas.

Menanggapi itu, Sekretaris Steering Committe (SC), Saleh Daulay mengatakan, panitia kongres akan melakukan pengecekan ulang terhadap peserta kongres. “Nanti mereka akan datang satu per satu. Jadi disuruh duduk semua pesertanya nanti ada tim dari 4 orang ditambah dengan Steering Committe untuk mengecek satu-satu id card masing-masing,” kata Saleh.

Saleh menegaskan, bagi peserta yang tidak memenuhi syarat, seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke ruang rapat pleno. “Mestinya kalau dia tidak peserta tidak boleh masuk kan ada statusnya tadi seperti model saya status ada tiga saya sekretaris SC, anggota DPR RI, pengurus DPP. Jadi saya punya hak untuk masuk,” pungkasnya.

Zulhas Menang Telak

Adapun, rapat pleno kembali dilanjutkan dengan mengubah tata tertib pelaksanaan kongres dengan mendahulukan pemilihan ketua umum PAN. Pemilihan ketua umum ini dilakukan dengan pemungutan suara dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) provinsi.

Zulhas menang telak atas pesaingnya Mulfachri Harahap dalam pemilihan Ketua Umum PAN 2020-2025 pada Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/2) malam. Dukungan untuk Zulhas tidak terbendung. Mantan Ketua MPR itu meraih 331 suara. Sementara, Mulfachri memperoleh 225 suara. Calon lainnya, Drajad Wibowo hanya meraih enam suara. Total suara sah 562. Total suara tidak sah 3.

Saat awal penghitungan suara, perolehan suara untuk Mulfachri memimpin. Namun masuk pertengahan, suara untuk Zulkifli Hasan terus bertambah dan menyalip Mulfachri. Penghitungan suara dilakukan menggunakan metode manual dan digital. Ada tiga layar projektor yang digunakan untuk menampilkan mulai dari proses hingga hasil perhitungan suara.

Tampak pendukung masing-masing caketum terus memantau jalannya perhitungan suara. Mendekati detik-detik akhir perhitungan suara, massa Zulkifli Hasan mulai bersorak dan meluapkan kegembiraan.

Usai diumumkan terpilih kembali, Zulhas langsung dihampiri para pendukungnya untuk memberi ucapan selamat. Termasuk mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir dan Hatta Radjasa.

Pesaing beratnya, Mulfachri Harahap juga langsung mendatanginya untuk memberi ucapan selamat. Pelukan pun diberikan Zulhas kepada calon ketua umum yang didukung Amien Rais itu.

Usai terpilih sebagai Ketua Umum PAN untuk kali kedua, Zulkifli Hasan meminta maaf atas segala insiden yang terjadi dalam arena Kongres V PAN di Kendari. “Sahabat saya Mulfachri Harahap memang keras, tapi hatinya baik. Kalau ada gesekan-gesekan, kami yang bersalah di hadapan teman-teman, saya meminta maaf. Ini menjadi peristiwa penting untuk partai,” kata Zulhas.

Menurutnya, PAN akan tetap solid meski telah terjadi peristiwa tersebut. Pada dasarnya, seluruh kader memiliki kecintaan terhadap partai dengan berbagai sikap. “Tentu ini kemenangan Partai Amanat Nasional. Apalah Zulkifli Hasan seorang diri tentu tidak bisa berbuat apa-apa. Ini perjuangan kawan-kawan, senior-senior semua,” jelas dia.

Zulhas berharap, terpilihnya dia menjadi Ketum PAN merupakan takdir baik untuk partai dalam lima tahun ke depan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Kembali dia meminjam istilah smackdown dari Amien Rais. Bahwa meski kekerasan terjadi di awal, namun pada akhirnya akan kembali bersikap baik. “Tentu semua karena pendiri partai kita, tokoh reformasi, Pak Amien Rais,” tandas Wakil Ketua MPR itu.(jpg/bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/