KARO, SUMUTPOS.CO – Di Karo, Pemkab setempat masih belum bisa mengumumkan peserta CPNS yang lulus dalam tes SKD beberapa waktu lalu. Sebab, penentuan kelulusan hasil tes merupakan kewenangan Panitia Seleksi Nasional.
Kepala BKD Karo, Tommy Heriko M Sidabutar, saat dikonfirmasi mengaku pihaknya masih menunggu berkas dari BKN Pusat “Nanti daftar nama dikirim, kita yang mengumumkan,” kata Tommy, Jumat (21/2).
Kata Tommy, meski Pemkab Karo memiliki panitia seleksi sendiri, namun tugas mereka hanya sebatas mengumumkan formasi, menerima pendaftaran, verifikasi berkas, dan mengumumkan hasil verifikasi. “Untuk hasil tes SKD yang menentukan adalah pusat. Kendalanya mungkin karena sebagian daerah belum selesai melakukan seleksi SKD. Setelah itu hasilnya akan kita umumkan di situs kita www.karokab.go.id,” tandasnya.
Ujian SKD CPNS formasi 2019 di Pemkab Karo telah berlangsung sejak tanggal 4-11 Februari 2020 di SMP Negeri 3 Berastagi Karo. Dari 7.386 pelamar, 2 orang di antaranya memilih mundur. Sementara 408 orang peserta lagi tidak hadir. Dengan demikian, total peserta yang mengikuti SKD sebanyak 6.976 orang.
Nilai tertinggi yang diperoleh peserta 424. Untuk bisa lulus Passing Grade (PG) SKD, seorang pelamar harus memenuhi ambang batas nilai yang telah diatur dalam Peraturan Menteri PANRB No 24 Tahun 2019. Meski demikian peserta SKD yang sukses melampaui PG tidak serta merta otomatis bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Nilai peserta SKD lolos PG akan diolah lagi sesuai pemeringkatan. Pemeringkatan nilai SKD tersebut termasuk pula peserta P1/TL yang diberikan peluang menggunakan nilai terbaik antara nilai SKD tahun 2018 dan nilai SKD tahun 2019. Untuk peserta P1/TL pada pengumuman hasil/kelulusan SKD disertakan pula keterangan nilai SKD yang digunakan sebagai dasar pemeringkatan, yakni SKD tahun 2018 atau SKD tahun 2019.
Hasil SKD telah diserahkan oleh tim dari Kanreg VI BKN Medan kepada Pemerintah Kabupaten Karo di SMP Negeri 3 Berastagi, Selasa 11 Februari 2020 lalu.
Adapun total formasi CPNS Kabupaten Karo tahun 2019 sebanyak 261 formasi yang terdiri dari 167 untuk tenaga pendidikan, 24 orang tenaga kesehatan dan 70 untuk tenaga teknis.(ted/deo/kps)
