MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD Partai Golkar Sumut melalui ketua terpilih, Ahmad Yasir Ridho Loebis telah menyatakan, mendukung Bobby Afif Nasution di Pilkada Medan. Meski begitu, DPD Partai Golkar Kota Medan masih menunggu keputusan DPP Partai Golkar. Alasannya, hingga saat ini proses penjaringan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan masih berjalan, belum tuntas.
“Belum bisa ditentukan kita akan dukung siapa. Saat ini proses penjaringan kan masih berjalan. Kalau tidak salah, sedang proses dari DPD (Golkar) Sumut ke DPP,” kata Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Medan, Sunardi Ali kepada Sumut Pos, Selasa (25/2).
Dikatakan Sunardi, sampai saat ini Golkar Medan masih menunggu proses penjaringan tersebut. Namun, bila nantinya DPP memang telah memutuskan nama Bobby sebagai calon Wali Kota Medan yang diusung, maka Golkar Medan siap dan patuh menjalankan amanah dan perintah DPP.
“Kalau DPP sudah memutuskan, tentu kita dukung sepenuhnya. Tapi saat ini, tak bisa kita bilang kita dukung siapa. Urusan dukung mendukung itu haknya DPP, kita di sini hanya melakukan penjaringan dan merekomendasikan nama-nama yang kita nilai layak untuk maju di Pilkada Medan. Dan memang nama Bobby sendiri merupakan satu dari sejumlah nama yang mendaftar di penjaringan kita yang kita rekomendasikan ke DPP melalui DPD Sumut. Tapi keputusan bukan ada di DPD Medan,” tutupnya.
Diketahui, selain Bobby Afif Nasution, DPD Golkar Medan juga merekomendasikan nama-nama lainnya yang telah mendaftar ke penjaringannya, antara lain Akhyar Nasution dan Ihwan Ritonga.
Sementara kemarin, DPD Partai Golkar Sumut kembali menyatakan dukungan penuh kepada menantu Presiden Jokowi, Bobby Afif Nasution, maju sebagai calon wali kota di Pilkada Medan 2020. “Kalau soal Bobby, DPD Golkar Sumut mendukung 1.000 persen. Kami sejak awal sudah mendukung Bobby,” kata sekretaris demisioner DPD Partai Golkar Sumut, Amas Muda Siregar menjawab Sumut Pos, Selasa (25/2).
Kata Amas, seluruh berkas hasil penjaringan serta uji kepatutan dan kelaikan bacalon yang mendaftar via Golkar Sumut, sudah diserahkan ke DPP. Saat ini, pihaknya menunggu sepenuhnya keputusan DPP atas nama-nama yang akan diusung di Pilkada Serentak 2020, termasuk di Sumut. “Itu nanti DPP yang putuskan, kita tunggu saja. Nanti setelah dilaksanakan survey oleh DPP terhadap semua bacalon, kemungkinan Maret sudah rampung. Paling lama April sudah diumumkan oleh DPP,” ujarnya.
Begitupun mengenai wakil Bobby, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya ke suami Kahiyang Ayu untuk memutuskan. Tapi yang jelas, setelah survey dilakukan akan diketahui rekomendasi bacalon yang pihaknya usung. “Kita tunggu survey DPP dulu saja,” katanya.
Waketum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung sebelumnya mengatakan pihaknya akan mendukung Bobby Nasution untuk maju di Pilkada Medan 2020. “Sejak awal kami sudah memberikan dukungan ke Pak Bobby Nasution,” katanya kepada wartawan usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) X Golkar Sumut di Hotel JW Marriot Medan, Senin (24/2).
Dikatakannya, pada Maret 2020 mendatang mereka akan melakukan survey mengenai elektabilitas para bacalon yang akan mereka usung. Survey ini akan menjadi legitimasi akademis untuk memberikan dukungan kepada masing-masing calon mereka. “Kita berharap elektabilitas Pak Bobby terus meningkat. Dan survey ini akan berlaku untuk semua calon kepala daerah di Sumut,” ujarnya menambahkan untuk bacalon wakil Bobby, juga akan ditetapkan sesuai hasil survey tersebut.
Pengamat politik Kota Medan, Dr Warjio menilai, dukungan Partai Golkar kepada Bobby Nasution adalah hal yang wajar. Sebab, kata Warjio, saat ini hubungan baik DPP Golkar dengan pemerintahan Jokowi sangat berpengaruh terhadap keputusan DPP. Begitu juga dengan NasDem, Warjio menyebutkan langkah yang akan diambil NasDem untuk mendukung Bobby bukan lah yang mengejutkan, mengingat NasDem telah lama menjadi koalisi dari pemerintahan Jokowi.
“Bahkan termasuk Gerindra yang di Kota Medan sendiri sebenarnya mampu untuk mendukung kadernya sendiri. Gerindra juga tidak tertutup kemungkinan untuk mendukung Bobby maju di Pilkada Medan, bila kita melihat saat ini posisi Ketua Umum Prabowo Subianto ada di dalam kabinet pemerintahan Jokowi,” tuturnya.
Namun begitu, lanjutnya, itu merupakan hitung-hitungan politik dan tidak ada kemungkinan yang tertutup dalam politik. “Tapi semua masih bisa berubah, atau mungkin dukungan kepada Bobby juga bisa semakin banyak, termasuk dari partai-partai yang tidak diprediksi sebelumnya,” tutupnya. (map/prn)