MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ibadah puasa di Bulan Ramadan tahun ini berada pada masa tanggap darurat Covid-19. Ancaman penularan virus corona mengancam baik orang tua, muda, pria, wanita, dewasa, dan anak-anak yang tidak melakukan perlindungan diri.
“Karena itu, untuk wilayah zona merah, sangat disarankan melaksanakan ibadah bulan puasa di rumah masing-masing, sehingga semua dapat keberkahan agar terhindar dari penularan virus corona,” ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan D SpB, dalam keterangan pers melalui video streaming, Kamis (23/4).
Kata Whiko, khusus wilayah Sumut pada daerah dengan zona yang relatif aman dengan risiko penularan penderita Covid-19 yang minimal, bila akan melaksanakan ibadah di masjid, disarankan melakukan beberapa upaya pencegahan penularan virus. Pertama, karpet di masjid hendaknya dibuka sehingga tersisa lantai yang dapat dibersihkan dengan air. Kedua, lantai masjid dilakukan pembersihan menggunakan pembersih lantai minimal 5 kali sehari, setengah jam sebelum melaksanakan jadwal salat wajib.
Selanjutnya, masjid agar menyediakan sabun cuci tangan sehingga jamaah dapat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum melakukan wudhu. Kemudian, jamaah disarankan membawa sajadah sendiri. Bagi jamaah yang sakit atau demam disarankan untuk beribadah di rumah masing-masing.
Berikutnya, pada saat masuk di dalam dan setelah keluar dari masjid tetap menggunakan masker. Setelah ibadah agar tidak berlama-lama di dalam masjid. Bila akan itikaf atau tadarus alquran agar menjaga jarak antar sesama jamaah minimal 2 meter.
“Sebagian dari kita yang tidak menjaga diri dari paparan virus corona mungkin tidak menjadi sakit, karena daya tahan tubuh yang baik. Namun virus ini akan dapat menularkan kembali kepada orang-orang di sekitar. Seperti orang-orang lanjut usia, dengan penyakit kronis dan gangguan imunitas karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang rendah sehingga membahayakan keselamatannya,” papar Whiko.
Menurut dia, semua berharap pandemi Covid-19 di wilayah Sumut dapat segera berakhir. Akan tetapi harapan itu bisa saja tinggal harapan, bila masih ada orang-orang yang tidak mau menjaga diri dari penularan virus itu. “Setiap penderita baru Covid-19 berarti sumber penularan baru bagi orang-orang di sekitarnya. Karena itu, orang-orang di sekitarnya harus melaksanakan upaya pencegahan dalam waktu yang lebih panjang,” cetusnya.
Hingga Kamis sore, tercatat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang saat ini dirawat berjumlah 152 orang. Selanjutnya, pasien positif berjumlah 113 orang, yakni hasil pemeriksaan swab PCR 95 orang dan rapid test 18 orang. Kemudian, pasien sembuh dari positif Covid-19 22 orang, sedangkan meninggal dunia 11 orang.
“Kita berdoa semoga angka kesembuhan akan semakin meningkat, dan angka meninggal dapat minimal mungkin,” ucap dia.
Ditambahkannya, menyelesaikan Covid-19 dengan dua cara, yang pertama, menjaga orang yang sehat agar tetap sehat tanpa corona dengan memutus rantai penularan dan penyebarannya. Kedua, mengobati penderita Covid-19 yang ada sampai dengan sembuh.
“Pada masa ini kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Sumut dapat menyebarkan virus corona dari satu daerah ke daerah lainnya. Untuk itu, ditekankan kepada warga Sumut supaya tidak melakukan kegiatan mudik pada saat ini,” pungkasnya.