TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Menjelang satu hari lebaran tahun ini, kerumunan warga banyak terjadi di pasar pasar tradisional di Kota Tebingtinggi, kebanyakan dari pedagang dan pembeli tidak menggunakan masker serta tidak menjaga jarak phisyical distancing, Jumat (22/5).
Pembeli dan pedangang seolah tidak memperlakukan protokoler kesehatan penyebaran Covid -19 di Kota Tebingtinggi, walaupun pemerintah Kota Tebingtinggi telah memberlakukan pemakaian masker kepada warga masyarakat yang pergi keluar rumah.
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan saat dimintai keterangan terkait hal itu menyayangkan tindakan masyarakat dan pedagang yang melakukan aktivitas di sejumlah pasar tradisional di Kota Tebingtinggi.
“Kita sudah perintahkan Satpol PP untuk menertibkan dan melakukan himbaun pemakaian masker, tapi masyarakat dan pedagang banyak yang membandel,” jelas Umar usai meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Gambir Kota Tebingtinggi.
Umar sempat meradang, pasalnya masayarakat tidak menerpakan phisical distancing dan menggunakan masker, mereka sesukanya melakukan aktivitas di pasar dengan tidak mematuhi protokoler kesehatan.
“Masyarakat lebih takut dengan lebaran dari pada virus corona Covid -19. Nanti kalau sudah terpapar, kita juga yang repot,” jelasnya.
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan didampingi Kapolres Tebingtinggi AKBP James P Hutagaol dan Dandim 0204 DS Letkol Syamsul Arifin menyatakan bahwa tidak ada takbiran keliling, tidak boleh ada titik titik keramaian dan kongkow kongkow.
“Kita ada pos pam dan pos chek phoint. Jika ada takbiran keliling, pihak kepolisian akan mengambil tindakan tegas, takbiran di masjid saja dan dirumah,” pinta Umar Zunaidi.
Salah seorang warga, Sakinah (47) mengatakan dirinya tidak menggunakan masker saat berbelanja ke pasar karena lupa. Dia juga memang takut atas penyebaran virus Covid -19. “Lupa saya menggunakan masker, pergi ke pasar ini untuk membeli kebutuhan lebaran,” bilangnya. (ian)