26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Antisipasi Virus Corona, Pemkab Humbahas Belum Sentuh Rutan Kelas IIb

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundutan, dinilai belum memperhatikan hak kesehatan petugas dan narapidana didalam rumah tahanan negara (Rutan) kelas IIb di daerah itu.

Kepala Rutan Kelas IIb Humbang Hasundutan, Revanda mengatakan, sejak Covid 19, pihaknya tidak pernah mendapat perhatian kesehatan maupun bantuan lainnya dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Pemerintah Daerah. Hanya pernah sekali penyemprotan disinfektan ke tiap-tiap sel dan ruangan.

“Sekali pernah menyemprot ke dalam rutan, itupun udah telat ketika kita juga sudah melakukan nya sendiri. Dan, kemudian melaporkan ke atasan barulah besoknya team dari BPBD Pemkab Himbahas muncul untuk melakukan penyemprotan,” ungkap Revanda saat disinggung soal pemeriksaan lima napi binaan dari Rutan Brandan.

“Lain dari pada itu itu tidak pernah pak termasuk bantuan APD, koordinasi atau apapun juga tidak pernah kami terima pak,” ungkapnya, Jumat (22/5) via WhatsApp.

Selama ini, sambungnya, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan dengan cara-cara sendiri sesuai SOP sesuai surat Kemenhukam bernomor PAS-OT.02.02-17. 

Dia menyebut, melakukan pembuatan bilik sterilisasi dari fiber plastik dengan bahan kimia dari dettol, penyemprotan disinfektan dengan bahan kimia lysol conceentre. Di samping, obat-obatan yang telah tersedia.

Terkait APD, pihaknya memakai alat baju dari bahan parasut dengan pelindung kepala memakai dari bahan plastik.

Rutan Kelas IIb ini yang jumlah penghuninya 529 orang telah melebih kapasitas 480 orang, juga menghadapi masalah pemeriksaan kesehatan yang harus melayani masalah kesehatan seluruh warga binaan. 

Jumlah tersebut, yang juga sudah termasuk tambahaan lima binaan dari Rutan Brandan, hanya ditangani satu medis dari Poltekes Kemenkes Siantar. Itupun karena diangkat menjadi tenaga honorer oleh Kepala Rutan Kelas IIb , sendiri.

“Sementara tenaga medis kita hanya satu, itupun tenaga honorer yang kita angkat dari Poltekes Kemenkes Siantar,” ujarnya.

Meski demikian, Revanda berharap kiranya pemerintah daerah memberikan perhatian berupa bantuan kesehatan dan tenaga medis. Iapun juga mengaku cemburu, melihat kepala daerah lain yang memberikan perhatian bantuan kesehatan maupun tenaga medis.

“Padahal, di Lapas Siborong-Siborong Rutan Tarutung, Rutan Balige dll, banyak Kepala Daerahnya yang perhatian dengan Lapas/Rutan pak,” katanya. (des)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundutan, dinilai belum memperhatikan hak kesehatan petugas dan narapidana didalam rumah tahanan negara (Rutan) kelas IIb di daerah itu.

Kepala Rutan Kelas IIb Humbang Hasundutan, Revanda mengatakan, sejak Covid 19, pihaknya tidak pernah mendapat perhatian kesehatan maupun bantuan lainnya dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Pemerintah Daerah. Hanya pernah sekali penyemprotan disinfektan ke tiap-tiap sel dan ruangan.

“Sekali pernah menyemprot ke dalam rutan, itupun udah telat ketika kita juga sudah melakukan nya sendiri. Dan, kemudian melaporkan ke atasan barulah besoknya team dari BPBD Pemkab Himbahas muncul untuk melakukan penyemprotan,” ungkap Revanda saat disinggung soal pemeriksaan lima napi binaan dari Rutan Brandan.

“Lain dari pada itu itu tidak pernah pak termasuk bantuan APD, koordinasi atau apapun juga tidak pernah kami terima pak,” ungkapnya, Jumat (22/5) via WhatsApp.

Selama ini, sambungnya, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan dengan cara-cara sendiri sesuai SOP sesuai surat Kemenhukam bernomor PAS-OT.02.02-17. 

Dia menyebut, melakukan pembuatan bilik sterilisasi dari fiber plastik dengan bahan kimia dari dettol, penyemprotan disinfektan dengan bahan kimia lysol conceentre. Di samping, obat-obatan yang telah tersedia.

Terkait APD, pihaknya memakai alat baju dari bahan parasut dengan pelindung kepala memakai dari bahan plastik.

Rutan Kelas IIb ini yang jumlah penghuninya 529 orang telah melebih kapasitas 480 orang, juga menghadapi masalah pemeriksaan kesehatan yang harus melayani masalah kesehatan seluruh warga binaan. 

Jumlah tersebut, yang juga sudah termasuk tambahaan lima binaan dari Rutan Brandan, hanya ditangani satu medis dari Poltekes Kemenkes Siantar. Itupun karena diangkat menjadi tenaga honorer oleh Kepala Rutan Kelas IIb , sendiri.

“Sementara tenaga medis kita hanya satu, itupun tenaga honorer yang kita angkat dari Poltekes Kemenkes Siantar,” ujarnya.

Meski demikian, Revanda berharap kiranya pemerintah daerah memberikan perhatian berupa bantuan kesehatan dan tenaga medis. Iapun juga mengaku cemburu, melihat kepala daerah lain yang memberikan perhatian bantuan kesehatan maupun tenaga medis.

“Padahal, di Lapas Siborong-Siborong Rutan Tarutung, Rutan Balige dll, banyak Kepala Daerahnya yang perhatian dengan Lapas/Rutan pak,” katanya. (des)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/