Pada Juli 2010, 4 siswa SMA Swasta Harapan 1 Medan terpilih mewakili Kota Medan untuk mengikuti program Sister City bersama 5 siswa SMA Negeri 1 Medan. adapun keempat siswa SMA Swasta Harapan 1 Medan tersebut yakni Zahra Khairalita, Andri Hans Siregar, Iqbal Zaehan dan Faisal Ramli Dali Munthe.
Petualangan keempat siswa ini juga berbarengan dengan siswa Amerika Serikat yang turut melakukan program serupa dengan Sister City. Keempat siswa ini berada di Ichikawa Jepang selama 10 hari. “Yang paling jelas terlihat di sana adalah pendidikan yang mengutamakan praktik daripada teori,” ujar Zahra, Rabu (23/2).
Andri menambahkan, selain itu, pelajaran dari tingkatan awal sudah lebih fokus diterapkan kepada siswa. Sistem pendidikan di sana juga sangat disiplin. “On time nya ini yang tak tahan, mereka sangat disiplin mengatur waktu. Lingkungan belajar mereka dimana pun sangat bersih, jadi untuk belajar sangat nyaman,” jelasnya.
Selain mendatangi komplek sekolah dan universitas, mereka juga diundang untuk jalan-jalan di museum. “Kami secara ditail diterangkan tentang sejarah dan kebudayaan Jepang,” ujar Iqbal.
Faisal juga berpendapat, banyak sekali yang harus dicontoh dari Jepang. “Selain disiplin dan bersih mereka juga sangat menjaga semangat mereka dalam mengerjakan segala sesuatu hal. Itu yang juga perlu kita tiru, pantang menyerah,” jelasnya.
Andri kembali menjelaskan, budaya yang patut dicontoh dari Jepang adalah mereka sangat mengutamakan bahasa sendiri. “Mereka dominan menggunakan Bahasa Jepang. Mereka menggunakan Bahasa Inggris hanya sekedarnya, ini juga perlu kita contoh. Di mana rasa nasionalis kita dari tahun ke tahun terus tergerus,” jelasnya.
Kembali Zahra mengatakan, tahun ini mereka (orang Jepang, red) akan hadir di Medan. “Ini kelanjutan dari program pertukaran pelajar tadi. Jadi saat ini kami sedang merancang jadwal untuk mengisi waktu mereka di Medan. Seperti mengajak mereka berwisata ke Danau Toba, karena pengalaman beberapa tahun lalu, orang Jepang sangat senang ke sana,” kata Zahra. (saz)