26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pilkada Medan, Demokrat Dukung Akhyar, Bobby Jajaki PAN

Akhyar Nasution (kiri) dan Bobby Nasution (kanan), balon Wali Kota Medan yang berpeluang bertarung di Pilkada Medan 2020.
Akhyar Nasution (kiri) dan Bobby Nasution (kanan), balon Wali Kota Medan yang berpeluang bertarung di Pilkada Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Duo Nasution yang berpeluang bertarung di Pilkada Serentak Kota Medan bulan Desember mendatang, mulai berebut dukungan. Akhyar Nasution yang saat ini menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan, mendapat dukungan penuh dari Partai Demokrat. Sementara Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, menjajaki dukungan dari PAN (Partai Amanat Nasional).

Beberapa hari lalu, Akhyar Nasution menerima surat tugas langsung dari pengurus DPP Demokrat, yang mendukungnya untuk melanjutkan kepemimpinan di Kota Medan.

“Begitupun, beliau (Akhyar) masih kader loyal PDI Perjuangan. Demokrat hanya memberikan dukungan agar saudara Akhyar Nasution melanjutkan kepemimpinan Kota Medan,” kata Pelaksana Tugas Ketua DPD Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu, menjawab Sumut Pos, Senin (15/6).

Diungkapkannya, pemberian surat tugas tersebut langsung diserahkan petinggi DPP partai di Jakarta. Pertemuan berjalan hangat pada Rabu pekan lalu. Menurut Herri, dukungan yang diberikan Demokrat karena melihat potensi Akhyar Nasution sebagai petahana, cukup besar memenangkan kontestasi.

“Selain itu, kita mengetahui bahwa elektabilitas Pak Akhyar juga tinggi di kalangan masyarakat. Kita melihat, sejauh ini beliau belum ada didukung parpol manapun untuk diusung. Makanya Demokrat ingin memberikan support kepadanya,” katanya.

Menurut anggota DPRD Medan dua periode ini, pemberian dukungan kepada Akhyar juga membuka pintu selebarnya terhadap parpol lain yang berkenan berkoalisi dengan Demokrat. “Kalau dibilang ada poros baru di Pilkada Medan, kemungkinannya memang semakin terbuka. Kami membuka diri untuk parpol lain yang ingin bersama-sama dengan Demokrat dengan calon wali kota, Akhyar Nasution,” katanya.

Lantas, bagaimana poros baru dengan PKS dan PAN? Herri menyebut kemungkinan itu sangat terbuka. “Namun yang jadi pertanyaan, PKS sudah mengusung Ustadz Salman Alfarisi sebagai balon wali kota. Apakah PKS mau jadi wakil wali kota, jika berkoalisi dengan Demokrat?” katanya.

Sikap Demokrat yang kini bulat mengusung Akhyar, diakui dia, akan membuat demokrasi di Kota Medan menjadi sehat. “Sebenarnya ini tujuan utama kita. Kesehatan demokrasi mesti kita jaga di Kota Medan. Masa pilkada lawan kotak kosong, ‘kan nggak lucu. Kita siap berkoalisi dengan parpol manapun termasuk PDIP, yang sampai hari ini belum memutuskan mendukung siapa. Dan parpol lain yang selama ini mendukung sosok tertentu saja,” katanya.

Menurutnya, surat tugas dari Demokrat merupakan hal biasa sebagai bentuk dukungan terhadap sosok yang akan diusung dalam kontestasi. “Perlu saya luruskan, Pak Akhyar itu masih kader loyal PDIP. Demokrat hanya ingin memberi dukungan penuh terhadapnya. Sama halnya Pak Dosmar Banjarnahor di Humbahas. Beliau adalah kader dan bahkan ketua DPC PDIP Humbahas, tapi kita beri dukungan kepadanya karena melihat sosok orangnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, dampak beredarnya foto Akhyar Nasution bersama petinggi Partai Demokrat, membuat Akhyar diisukan telah menjadi kader Partai Demokrat. Dalam foto tersebut, kuat pula dikabarkan Akhyar sedang menerima surat tugas. Di mana lazimnya, surat tugas yang diberikan Partai Demokrat kepada tokoh tertentu berisi tentang penugasan untuk menjadi calon kepala daerah.

Isu lain menyebutkan, Akhyar tidak mendapat restu dari partainya saat ini, PDI Perjuangan. Hal ini ditenggarai sebagai salahsatu penyebab munculnya isu perpindahan dirinya menjadi kader Partai Demokrat.

Bobby Jajaki PAN

Sementara itu, calon rival Akhyar, Bobby Afif Nasution, telah menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (12/6). Hal ini dibenarkan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Senin (15/6).

Eddy mengatakan, pertemuan Bobby dan petinggi PAN membicarakan terkait pencalonan Bobby sebagai Wali Kota Medan dalam Pilkada 2020. “Mas Bobby datang untuk silaturahmi dengan Pak Zul dan pimpinan partai di Jakara, hari Jumat yang lalu, tentu mas Bobby juga menjajaki kemungkinan dukungan PAN di Pilkada Kota Medan,” kata Eddy.

Menurut Eddy, DPP PAN akan meminta tim pilkada pusat untuk melakukan evaluasi guna mengkaji kemungkinan PAN mendukung Bobby dalam Pilkada Kota Medan. Kendati demikian, ia optimistis, PAN akan mendukung Bobby.

“Tetapi melihat elektabilitas Bobby yang naik secara progresif, saya pribadi optimistis PAN akan mendukungnya di Pilkada Kota Medan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan, tim Pilkada pusat PAN akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menguatkan dukungan untuk Bobby di Pilkada Medan 2020. “Kita akan meminta tim Pilkada pusat melakukan evaluasi,” lanjut dia.

Sebelumnya, pada Desember 2019, Bobby berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya membicarakan soal pencalonan Bobby sebagai Wali Kota Medan dalam Pilkada 2020. Bobby diketahui telah mendaftarkan diri melalui Partai Golkar.

Dasco mengatakan, Prabowo berpesan kepada menantu Presiden Joko Widodo itu agar aktif berkomunikasi dengan partai politik lain, khususnya di tingkat lokal. Namun, Dasco menyebut dalam pertemuan itu Prabowo belum memberikan rekomendasi untuk pencalonan Bobby. (prn/kps/int)

Akhyar Nasution (kiri) dan Bobby Nasution (kanan), balon Wali Kota Medan yang berpeluang bertarung di Pilkada Medan 2020.
Akhyar Nasution (kiri) dan Bobby Nasution (kanan), balon Wali Kota Medan yang berpeluang bertarung di Pilkada Medan 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Duo Nasution yang berpeluang bertarung di Pilkada Serentak Kota Medan bulan Desember mendatang, mulai berebut dukungan. Akhyar Nasution yang saat ini menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan, mendapat dukungan penuh dari Partai Demokrat. Sementara Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, menjajaki dukungan dari PAN (Partai Amanat Nasional).

Beberapa hari lalu, Akhyar Nasution menerima surat tugas langsung dari pengurus DPP Demokrat, yang mendukungnya untuk melanjutkan kepemimpinan di Kota Medan.

“Begitupun, beliau (Akhyar) masih kader loyal PDI Perjuangan. Demokrat hanya memberikan dukungan agar saudara Akhyar Nasution melanjutkan kepemimpinan Kota Medan,” kata Pelaksana Tugas Ketua DPD Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu, menjawab Sumut Pos, Senin (15/6).

Diungkapkannya, pemberian surat tugas tersebut langsung diserahkan petinggi DPP partai di Jakarta. Pertemuan berjalan hangat pada Rabu pekan lalu. Menurut Herri, dukungan yang diberikan Demokrat karena melihat potensi Akhyar Nasution sebagai petahana, cukup besar memenangkan kontestasi.

“Selain itu, kita mengetahui bahwa elektabilitas Pak Akhyar juga tinggi di kalangan masyarakat. Kita melihat, sejauh ini beliau belum ada didukung parpol manapun untuk diusung. Makanya Demokrat ingin memberikan support kepadanya,” katanya.

Menurut anggota DPRD Medan dua periode ini, pemberian dukungan kepada Akhyar juga membuka pintu selebarnya terhadap parpol lain yang berkenan berkoalisi dengan Demokrat. “Kalau dibilang ada poros baru di Pilkada Medan, kemungkinannya memang semakin terbuka. Kami membuka diri untuk parpol lain yang ingin bersama-sama dengan Demokrat dengan calon wali kota, Akhyar Nasution,” katanya.

Lantas, bagaimana poros baru dengan PKS dan PAN? Herri menyebut kemungkinan itu sangat terbuka. “Namun yang jadi pertanyaan, PKS sudah mengusung Ustadz Salman Alfarisi sebagai balon wali kota. Apakah PKS mau jadi wakil wali kota, jika berkoalisi dengan Demokrat?” katanya.

Sikap Demokrat yang kini bulat mengusung Akhyar, diakui dia, akan membuat demokrasi di Kota Medan menjadi sehat. “Sebenarnya ini tujuan utama kita. Kesehatan demokrasi mesti kita jaga di Kota Medan. Masa pilkada lawan kotak kosong, ‘kan nggak lucu. Kita siap berkoalisi dengan parpol manapun termasuk PDIP, yang sampai hari ini belum memutuskan mendukung siapa. Dan parpol lain yang selama ini mendukung sosok tertentu saja,” katanya.

Menurutnya, surat tugas dari Demokrat merupakan hal biasa sebagai bentuk dukungan terhadap sosok yang akan diusung dalam kontestasi. “Perlu saya luruskan, Pak Akhyar itu masih kader loyal PDIP. Demokrat hanya ingin memberi dukungan penuh terhadapnya. Sama halnya Pak Dosmar Banjarnahor di Humbahas. Beliau adalah kader dan bahkan ketua DPC PDIP Humbahas, tapi kita beri dukungan kepadanya karena melihat sosok orangnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, dampak beredarnya foto Akhyar Nasution bersama petinggi Partai Demokrat, membuat Akhyar diisukan telah menjadi kader Partai Demokrat. Dalam foto tersebut, kuat pula dikabarkan Akhyar sedang menerima surat tugas. Di mana lazimnya, surat tugas yang diberikan Partai Demokrat kepada tokoh tertentu berisi tentang penugasan untuk menjadi calon kepala daerah.

Isu lain menyebutkan, Akhyar tidak mendapat restu dari partainya saat ini, PDI Perjuangan. Hal ini ditenggarai sebagai salahsatu penyebab munculnya isu perpindahan dirinya menjadi kader Partai Demokrat.

Bobby Jajaki PAN

Sementara itu, calon rival Akhyar, Bobby Afif Nasution, telah menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (12/6). Hal ini dibenarkan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Senin (15/6).

Eddy mengatakan, pertemuan Bobby dan petinggi PAN membicarakan terkait pencalonan Bobby sebagai Wali Kota Medan dalam Pilkada 2020. “Mas Bobby datang untuk silaturahmi dengan Pak Zul dan pimpinan partai di Jakara, hari Jumat yang lalu, tentu mas Bobby juga menjajaki kemungkinan dukungan PAN di Pilkada Kota Medan,” kata Eddy.

Menurut Eddy, DPP PAN akan meminta tim pilkada pusat untuk melakukan evaluasi guna mengkaji kemungkinan PAN mendukung Bobby dalam Pilkada Kota Medan. Kendati demikian, ia optimistis, PAN akan mendukung Bobby.

“Tetapi melihat elektabilitas Bobby yang naik secara progresif, saya pribadi optimistis PAN akan mendukungnya di Pilkada Kota Medan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan, tim Pilkada pusat PAN akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menguatkan dukungan untuk Bobby di Pilkada Medan 2020. “Kita akan meminta tim Pilkada pusat melakukan evaluasi,” lanjut dia.

Sebelumnya, pada Desember 2019, Bobby berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya membicarakan soal pencalonan Bobby sebagai Wali Kota Medan dalam Pilkada 2020. Bobby diketahui telah mendaftarkan diri melalui Partai Golkar.

Dasco mengatakan, Prabowo berpesan kepada menantu Presiden Joko Widodo itu agar aktif berkomunikasi dengan partai politik lain, khususnya di tingkat lokal. Namun, Dasco menyebut dalam pertemuan itu Prabowo belum memberikan rekomendasi untuk pencalonan Bobby. (prn/kps/int)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/