DAIRI, SUMUTPOS.CO-Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu tertarik mengembangkan ataupun menerapkan konsep pertanian terpadu (Integrated Farming).
Ketertarikan itu setelah Eddy Keleng Berutu berkunjung ke pusat pelatihan petani pedesaan swadaya (P4S) milik anggota DPR RI, Mindo Sianipar berlokasi di Cariu Bogor, Minggu (2/8).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Rahmatsyah Munthe, Senin (3/8). Dijelaskan Rahmatsyah, pertemuan Eddy KA Berutu dengan Mindo Sianipar dihadiri Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian (Kementan) Indah Megawati. Kunjungan Bupati Dairi ke laboratorium pertanian Mindo Sianipar, untuk melihat ekosistem produksi pertanian terintegrasi untuk akselerasi perkembangan pertanian di Dairi. Karena pusat pelatihan milik Mindo Sianipar telah menerapkan sistem pertanian terpadu. Pada kesempatan itu, lanjut Rahmatsyah, Eddy berkeliling melihat lokasi percontohan seluas 14 hektare yang dikelola Mindo yang terintegrasi untuk pertanian, perikanan dan peternakan. “Dengan potensi daerah pertanian yang ada di kawasan Danau Toba, laboratorium ini menjadi suguhan yang sangat menarik perhatian, ucap Eddy. Bupati Dairi juga mengaku bangga bisa belajar serta mendapat banyak pengalaman dari tokoh nasional seperti Mindo Sianipar. “Kita perlu banyak belajar tentang pertanian supaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pertanian karena masyarakat Dairi mayoritas petani,”papar Eddy. Sementara itu, anggota DPR RI membidangi Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar kepada Bupati Eddy menjelaskan, lokasi miliknya merupakan lokasi pertanian yang mengaplikasikan zero waste (Tanpa Sampah). Mindo memaparkan, semua bisa dimanfaatkan, namun harus diupayakan bagaimana masyarakat menanam jagung dan terintegrasi berkembang bisa menjual daging ternak, jual susu, jual telur. “di P4S Komunitas Tumbuh Bersama Cariu Bogor ini, kami merakit paket teknologi aplikatif untuk meningkatkan pendapatan petani, di antaranya teknologi zero waste dan bio-economy berbasis tanaman padi, jagung, sorgum, ikan dan ternak,”beber Mindo. Hasil dan olahannya ada maggot untuk pakan, jamur, kompos, silika, asap cair dari sekam dan lainnya. Saat ini lanjut Mindo, P4S Komunitas Tumbuh Bersama sedang merakit teknologi budidaya ayam kampung petelur berlahan sempit bekerjasama dengan Kementerian Koperasi. Dia berharap paket teknologi ayam kampung petelur bisa diadopsi petani untuk meningkatkan pendapatan harian mereka. “Saya siap membantu Dairi. Dengan kehadiran Bupati Eddy ke sini, berarti serius untuk memajukan masyarakat dan mengembangkan pertanian di Dairi,”ungkap Mindo. (rud/han)
DAIRI, SUMUTPOS.CO-Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu tertarik mengembangkan ataupun menerapkan konsep pertanian terpadu (Integrated Farming).
Ketertarikan itu setelah Eddy Keleng Berutu berkunjung ke pusat pelatihan petani pedesaan swadaya (P4S) milik anggota DPR RI, Mindo Sianipar berlokasi di Cariu Bogor, Minggu (2/8).
Demikian disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Dairi, Rahmatsyah Munthe, Senin (3/8). Dijelaskan Rahmatsyah, pertemuan Eddy KA Berutu dengan Mindo Sianipar dihadiri Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian (Kementan) Indah Megawati. Kunjungan Bupati Dairi ke laboratorium pertanian Mindo Sianipar, untuk melihat ekosistem produksi pertanian terintegrasi untuk akselerasi perkembangan pertanian di Dairi. Karena pusat pelatihan milik Mindo Sianipar telah menerapkan sistem pertanian terpadu. Pada kesempatan itu, lanjut Rahmatsyah, Eddy berkeliling melihat lokasi percontohan seluas 14 hektare yang dikelola Mindo yang terintegrasi untuk pertanian, perikanan dan peternakan. “Dengan potensi daerah pertanian yang ada di kawasan Danau Toba, laboratorium ini menjadi suguhan yang sangat menarik perhatian, ucap Eddy. Bupati Dairi juga mengaku bangga bisa belajar serta mendapat banyak pengalaman dari tokoh nasional seperti Mindo Sianipar. “Kita perlu banyak belajar tentang pertanian supaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pertanian karena masyarakat Dairi mayoritas petani,”papar Eddy. Sementara itu, anggota DPR RI membidangi Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar kepada Bupati Eddy menjelaskan, lokasi miliknya merupakan lokasi pertanian yang mengaplikasikan zero waste (Tanpa Sampah). Mindo memaparkan, semua bisa dimanfaatkan, namun harus diupayakan bagaimana masyarakat menanam jagung dan terintegrasi berkembang bisa menjual daging ternak, jual susu, jual telur. “di P4S Komunitas Tumbuh Bersama Cariu Bogor ini, kami merakit paket teknologi aplikatif untuk meningkatkan pendapatan petani, di antaranya teknologi zero waste dan bio-economy berbasis tanaman padi, jagung, sorgum, ikan dan ternak,”beber Mindo. Hasil dan olahannya ada maggot untuk pakan, jamur, kompos, silika, asap cair dari sekam dan lainnya. Saat ini lanjut Mindo, P4S Komunitas Tumbuh Bersama sedang merakit teknologi budidaya ayam kampung petelur berlahan sempit bekerjasama dengan Kementerian Koperasi. Dia berharap paket teknologi ayam kampung petelur bisa diadopsi petani untuk meningkatkan pendapatan harian mereka. “Saya siap membantu Dairi. Dengan kehadiran Bupati Eddy ke sini, berarti serius untuk memajukan masyarakat dan mengembangkan pertanian di Dairi,”ungkap Mindo. (rud/han)