30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mengeluh Soal Kebijakan Menpan RB

SUMUTPOS.CO- Panitia Musyawarah Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut menyambangi Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho  di kantornya, Rabu (1/4) sore. Kedatangan mereka selain ingin curhat, sekaligus mengundang Gubsu untuk hadir di acara Musda PHRI.

“Insya Allah saya akan hadir. Saya berharap Musda PHRI terpilih kepengurusan yang diterima semua anggota.

Lalu membuat program-program kreatif, di antaranya dengan mengintegrasikan dengan paket wisata yang cukup banyak di kita,” kata Gatot kepada Ketua Panitia Musda Jafar Gultom (GM Grand Antares), Wakil Ketua Denny S Wardhana (Owner Garuda Plaza Hotel Group), Sekretaris Panitia Eva Ginting (GM Grand Karibia Hotel), Sekretaris Prana Hutabarat dan Rika F Syam saat menerima audiensi tersebut.

Gatot berharap PHRI mampu memilih pemimpin yang diterima seluruh anggota. Dengan begitu, bisa merealisasikan sejumlah program-program strategis untuk meningkatkan dunia pariwisata di daerah ini. Nantinya, ide kreatif dari PHRI diharapkan bisa disinergikan dengan pemerintah (Dinas Pariwisata) dan stakeholder lainnya. Khusus SDM perhotelan dan restoran, Gubsu mengharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk pentingnya melakukan sertifikasi.

Ketua Panitia Jafar Gultom melaporkan kondisi terkini tentang rencana Musda. Peserta sudah ada 200-an dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Terakhir, diketahui sudah ada tiga calon yang bakal maju. Siapapun yang menang akan didukung. Karena kesepakatannya untuk meningkatkan kualitas organisasi PHRI yang sudah lama tidak bergema.

Sedangkan curhatan mereka kepada Gatot terkait Surat Edaran Menteri PAN-RB soal pembatasan acara di hotel berdampak serius bagi usaha perhotelan.

Tidak sedikit hotel yang mulai merumahkan karyawannya. Bahkan hampir 40 persen karyawan di rumahkan.

Salah satu solusi untuk menggairahkan lagi bisnis perhotelan, katanya, dengan meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini. Untuk ini, perlu dukungan segenap stakeholder yang ada.

“Soal dirumahkannya karyawan sifatnya temporer. Jika pasar nanti bergairah lagi, karyawan itu akan dipanggil kembali. Soal surat edaran itu, sudah ada rekomendasi dari Munas PHRI untuk revisi. Intinya, industri hotel juga akan mencari solusi. Selain memang kita bertekad untuk lebih menyosialisasikan PHRI, melakukan standarisasi dan sertifikasi,” pungkasnya. (prn/ila)

SUMUTPOS.CO- Panitia Musyawarah Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut menyambangi Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho  di kantornya, Rabu (1/4) sore. Kedatangan mereka selain ingin curhat, sekaligus mengundang Gubsu untuk hadir di acara Musda PHRI.

“Insya Allah saya akan hadir. Saya berharap Musda PHRI terpilih kepengurusan yang diterima semua anggota.

Lalu membuat program-program kreatif, di antaranya dengan mengintegrasikan dengan paket wisata yang cukup banyak di kita,” kata Gatot kepada Ketua Panitia Musda Jafar Gultom (GM Grand Antares), Wakil Ketua Denny S Wardhana (Owner Garuda Plaza Hotel Group), Sekretaris Panitia Eva Ginting (GM Grand Karibia Hotel), Sekretaris Prana Hutabarat dan Rika F Syam saat menerima audiensi tersebut.

Gatot berharap PHRI mampu memilih pemimpin yang diterima seluruh anggota. Dengan begitu, bisa merealisasikan sejumlah program-program strategis untuk meningkatkan dunia pariwisata di daerah ini. Nantinya, ide kreatif dari PHRI diharapkan bisa disinergikan dengan pemerintah (Dinas Pariwisata) dan stakeholder lainnya. Khusus SDM perhotelan dan restoran, Gubsu mengharapkan terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk pentingnya melakukan sertifikasi.

Ketua Panitia Jafar Gultom melaporkan kondisi terkini tentang rencana Musda. Peserta sudah ada 200-an dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Terakhir, diketahui sudah ada tiga calon yang bakal maju. Siapapun yang menang akan didukung. Karena kesepakatannya untuk meningkatkan kualitas organisasi PHRI yang sudah lama tidak bergema.

Sedangkan curhatan mereka kepada Gatot terkait Surat Edaran Menteri PAN-RB soal pembatasan acara di hotel berdampak serius bagi usaha perhotelan.

Tidak sedikit hotel yang mulai merumahkan karyawannya. Bahkan hampir 40 persen karyawan di rumahkan.

Salah satu solusi untuk menggairahkan lagi bisnis perhotelan, katanya, dengan meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke daerah ini. Untuk ini, perlu dukungan segenap stakeholder yang ada.

“Soal dirumahkannya karyawan sifatnya temporer. Jika pasar nanti bergairah lagi, karyawan itu akan dipanggil kembali. Soal surat edaran itu, sudah ada rekomendasi dari Munas PHRI untuk revisi. Intinya, industri hotel juga akan mencari solusi. Selain memang kita bertekad untuk lebih menyosialisasikan PHRI, melakukan standarisasi dan sertifikasi,” pungkasnya. (prn/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/