30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Video Pabetor Subandi Viral Mengaji, Wagubsu Undang ke Rumah Dinas

Wubsu saat ngobrol dengan parbetor, Subandi di rumah dinas, Selasa (4/8/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah merasa tergugah dengan seorang penarik becak bermotor (parbetor) bernama Subandi saat melihatĀ  rekaman video yang diunggah di sosial media, di mana Subandi mengisi waktu luang menunggu penumpang dengan mengaji (membaca Yasin dan Takhtim) di kawasan persimpangan Jalan Mongonsidi Medan.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini lantas mengundang Subandi ke kediamannya sebagai bentuk rasa empati dan bersyukur.

“Awalnya saya ditunjukkan video beliau (Subandi) sedang mengaji. Makanya saya undang bapak untuk datang kemari. Ingin tahu bagaimana cerita keseharian bapak,ā€ ujar dia didampingi Kabag Umum pada Biro Umum dan Perlengkapan Setdaprovsu, Dedi Jamalinsyah Harahap di Rumah Dinas Wagubsu, Jalan Tengku Daud Medan, Senin (3/8/2020).

 Dari cerita warga Jalan Starban, Kecamatan Medan Polonia berusia 70 tahun itu, Ijeck mengaku bahwa Subandi tidak mengetahui kenapa dijemput dan diajak bertemu dirinya rumah dinas. Bahkan dirinya tidak memberitahukan sebelumnya maksud dan tujuan mengundang pria memiliki lima anak dan 14 cucu tersebut.

Ā Lebih membuat Ijeck terkesan melihat sosok Subandi adalah mengetahui bahwa parbetor itu juga rajin mengikuti pengajian bersama rekannya di beberapa masjid di Kota Medan. Mengetahui itu, dirinya langsung merespons dengan menyampaikan niat untuk berkunjung ke rumah ibadah dimaksud untuk melihat kegiatan di sana.

ā€œNanti saya akan berkunjung ke sana, saya mau lihat. Semoga semua sehat dan diberi rezeki oleh Allah SWT,ā€ kata Ijeck yang saat itu juga didampingi anak sulungnya Musa Arjianshah (Arji).

 Ijeck mengaku tergugah dengan kisah Subandi yang kesehariannya menarik becak dengan penghasilan rata-rata Rp50.000 per hari. Baginya usia tua dan kondisi ekonomi yang pas-pasan, menjadi satu refleksi diri, di mana seorang hamba Allah tetap menyempatkan diri beribadah mengaji di sela aktivitas mencari nafkah.

 “Ini menjadi pelajaran untuk kita, karena beliau dan yang lainnya yang hidupnya mungkin tidak seberuntung kita, masih menunjukkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Bagaimana dengan kita yang hidup berkecukupan, harusnya lebih banyak bersyukur dan beribadah. Agama apapun itu, jangan lupa mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita,ā€ ungkap suami Sri Ayu Mihari itu.

  Usai bercengkrama, Wagub pun mengantarkan kepulangan Subandi hingga ke halaman rumah dinas. Baginya, menjadi insan yang takwa tidak harus menunggu waktu. Tetapi setiap saat, seorang hamba harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. ā€œNanti saya datang ke sana ya pak, kita atur waktunya,ā€ ujarnya seraya memberikan bantuan kepada Subandi.

 Subandi sendiri terharu dan tidak menyangka pimpinan pemerintahan di Sumut langsung mengundangnya untuk hadir. Ia yang tinggal berdua bersama istri, bahkan tidak pernah membayangkan dan bermimpi bisa bertemu Wagub Musa Rajekshah. Termasuk pada Pilgub 2018 lalu, ia lupa nama pasangan Eramas yang tertera di tenda becaknya. ā€œYa inilah (yang saya pilih), bapak ini,ā€ kata dia.

 Diakuinya dalam keseharian, terkadang ia melakukan kerja sampingan dengan menjaga parkir. Selama 10 tahun menarik becak ia lakukan, empat tahun pertama masih becak dayung. Karena sudah dilarang, maka ia beranikan menyicil betor agar tetap bisa mencari nafkah. Sedangkan untuk pengajian, dirinya mengaku sudah 6 tahun mengikuti dengan rutin dari beberapa masjid, di antaranya Masjid Takwa Starban dan Masjid Al-Jihad Jalan Abdullah Lubis.

Ā ā€œSaya senang sekali bisa bertemu bapak ini (Wagubsu). Mimpi pun saya tidak. Karena kemarin itu becak saya sempat jim (rusak). Jadi ada orang yang datang terus dibawa ke bengkel, saya tidak tahu siapa. Ini sekarang sudah bagus, sudah bisa narik. Terima kasih kepada bapak Wagub, semoga sehat dan murah rezeki,ā€ ujarnya mendoakan. (prn/ila)

Wubsu saat ngobrol dengan parbetor, Subandi di rumah dinas, Selasa (4/8/2020).

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah merasa tergugah dengan seorang penarik becak bermotor (parbetor) bernama Subandi saat melihatĀ  rekaman video yang diunggah di sosial media, di mana Subandi mengisi waktu luang menunggu penumpang dengan mengaji (membaca Yasin dan Takhtim) di kawasan persimpangan Jalan Mongonsidi Medan.

Pria yang akrab disapa Ijeck ini lantas mengundang Subandi ke kediamannya sebagai bentuk rasa empati dan bersyukur.

“Awalnya saya ditunjukkan video beliau (Subandi) sedang mengaji. Makanya saya undang bapak untuk datang kemari. Ingin tahu bagaimana cerita keseharian bapak,ā€ ujar dia didampingi Kabag Umum pada Biro Umum dan Perlengkapan Setdaprovsu, Dedi Jamalinsyah Harahap di Rumah Dinas Wagubsu, Jalan Tengku Daud Medan, Senin (3/8/2020).

 Dari cerita warga Jalan Starban, Kecamatan Medan Polonia berusia 70 tahun itu, Ijeck mengaku bahwa Subandi tidak mengetahui kenapa dijemput dan diajak bertemu dirinya rumah dinas. Bahkan dirinya tidak memberitahukan sebelumnya maksud dan tujuan mengundang pria memiliki lima anak dan 14 cucu tersebut.

Ā Lebih membuat Ijeck terkesan melihat sosok Subandi adalah mengetahui bahwa parbetor itu juga rajin mengikuti pengajian bersama rekannya di beberapa masjid di Kota Medan. Mengetahui itu, dirinya langsung merespons dengan menyampaikan niat untuk berkunjung ke rumah ibadah dimaksud untuk melihat kegiatan di sana.

ā€œNanti saya akan berkunjung ke sana, saya mau lihat. Semoga semua sehat dan diberi rezeki oleh Allah SWT,ā€ kata Ijeck yang saat itu juga didampingi anak sulungnya Musa Arjianshah (Arji).

 Ijeck mengaku tergugah dengan kisah Subandi yang kesehariannya menarik becak dengan penghasilan rata-rata Rp50.000 per hari. Baginya usia tua dan kondisi ekonomi yang pas-pasan, menjadi satu refleksi diri, di mana seorang hamba Allah tetap menyempatkan diri beribadah mengaji di sela aktivitas mencari nafkah.

 “Ini menjadi pelajaran untuk kita, karena beliau dan yang lainnya yang hidupnya mungkin tidak seberuntung kita, masih menunjukkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Bagaimana dengan kita yang hidup berkecukupan, harusnya lebih banyak bersyukur dan beribadah. Agama apapun itu, jangan lupa mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan kepada kita,ā€ ungkap suami Sri Ayu Mihari itu.

  Usai bercengkrama, Wagub pun mengantarkan kepulangan Subandi hingga ke halaman rumah dinas. Baginya, menjadi insan yang takwa tidak harus menunggu waktu. Tetapi setiap saat, seorang hamba harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. ā€œNanti saya datang ke sana ya pak, kita atur waktunya,ā€ ujarnya seraya memberikan bantuan kepada Subandi.

 Subandi sendiri terharu dan tidak menyangka pimpinan pemerintahan di Sumut langsung mengundangnya untuk hadir. Ia yang tinggal berdua bersama istri, bahkan tidak pernah membayangkan dan bermimpi bisa bertemu Wagub Musa Rajekshah. Termasuk pada Pilgub 2018 lalu, ia lupa nama pasangan Eramas yang tertera di tenda becaknya. ā€œYa inilah (yang saya pilih), bapak ini,ā€ kata dia.

 Diakuinya dalam keseharian, terkadang ia melakukan kerja sampingan dengan menjaga parkir. Selama 10 tahun menarik becak ia lakukan, empat tahun pertama masih becak dayung. Karena sudah dilarang, maka ia beranikan menyicil betor agar tetap bisa mencari nafkah. Sedangkan untuk pengajian, dirinya mengaku sudah 6 tahun mengikuti dengan rutin dari beberapa masjid, di antaranya Masjid Takwa Starban dan Masjid Al-Jihad Jalan Abdullah Lubis.

Ā ā€œSaya senang sekali bisa bertemu bapak ini (Wagubsu). Mimpi pun saya tidak. Karena kemarin itu becak saya sempat jim (rusak). Jadi ada orang yang datang terus dibawa ke bengkel, saya tidak tahu siapa. Ini sekarang sudah bagus, sudah bisa narik. Terima kasih kepada bapak Wagub, semoga sehat dan murah rezeki,ā€ ujarnya mendoakan. (prn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/