KAIRO – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir, Abdel Moiz Ibrahim mengatakan pelaksanaan pemilu anggota parlemen tahap pertama pada Senin dan Selasa berlangsung aman dan lancar. Hanya saja ada keterlambatan surat suara.
“Alhamdulillah, pemilu tahap pertama berjalan lancar kendati ada keluhan keterlambatan logistik di beberapa tempat pemungutan suara,” kata Abdel Moiz dalam konferensi pers di Kairo, Selasa (29/11).
Dia menyatakan beberapa kesalahan kecil itu sebagai pelajaran berharga untuk tidak terulang lagi pada pemilu tahap kedua dan ketiga pada Desember dan Januari nanti.
Menurut dia, kesalahan itu terjadi di beberapa TPS kecil di Kairo dan tempat lain seperti di Fayoum, Luxor dan Bahrul Ahmar tersebut berupa keterlambatan surat suara, terlambat datangnya pengawas, dan surat suara belum dibubuhi cap.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak keamanan dari tentara dan polisi serta pengawas dari para hakim dinilainya masing-masing menjalankan tugas dengan sempurna. Aman dan lancarnya Pemilu Mesir pertama pascarevolusi yang menumbangkan rezim Presiden Hosni Mubarak ini mengejutkan banyak pihak.
Tapi, Majelis Tinggi Militer didukung Ikhwanul Muslimin yang merupakan tampuk kekuatan politik utama Mesir saat ini menolak penundaan pemilu.
Tercatat 55 partai politik ikut dalam pemilu tersebut untuk memperebutkan 497 kursi dari total 508 kursi Majelis Syaab (DPR) 10 kursi di antaranya ditunjuk oleh penguasa bagi kalangan wanita, profesional dan minoritas Qoptik. Pemilu tahap pertama ini berlangsung di sembilan dari 27 provinsi, yaitu selain di ibu kota Kairo, juga di Iskandariyah, Fayoum, Port Said, Dimyate, Asyut, Luxor, Kafrus Syaikh dan provinsi Bahrul Ahmar. (net/jpnn)