Faktor Seks Bebas Peringkat Tertinggi
Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Sumatera Utara kian mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, ada sekitar 116 anak positif terinfeksi virus mematikan tersebut. Demikian dikatakan Proyek Officer Global Fund, Andi Ilham Lubis, Selasa (29/11).
MEDAN- Dikatakannya, penularan HIV/AIDS pada anak dimungkinkan tanpa ikut program prevention mother to child transmission (PMTCT) HIV atau pencegahan penularan dari ibu HIV positif ke bayi. “Jumlah tersebut termasuk anak usia 1-19 tahun hingga September 2011. Jika ibu hamil positif HIV mengikuti program ini, penularan HIV dari ibu ke anak hanya 30 persen hingga lahir. Jadi program ini wajib dikembangkan secara luas,” urai Andi.
Dari temuan petugas di lapangan, katanya, yang terinfeksi HIV positif pada anak usia 1 tahun sebanyak 4 kasus, AIDS 2 kasus. Sedangkan terinfeksi HIV positif pada anak usia 1-4 tahun ada 32 kasus dan AIDS 7 kasus. Selain itu, pada anak usia 5-9 tahun HIV positif ada 6 kasus dan AIDS sebanyak 8 kasus. Kemudian kasus HIV positif pada anak usia 10-19 tahun ada 35 kasus dan AIDS sebanyak 22 kasus. “Temuan ini berdasarkan hasil laporan rumah sakit swasta, dinas kabupaten/kota, Puskesmas, dokter spesialis serta laboratorium Kesda,” paparnya.
Terpisah, Kepala Pusat Pelayanan Khusus (Kapusyansus) RSUP H Adam Malik Medan, Rahmat Nur Kurniawan SPsi, menambahkan sejak Klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) beroperasional di RSUP H Adam Malik Medan, dari 7886 kunjungan ada 2555 diantaranya positif mengidap HIV/AIDS, 55 bayi juga terinfeksi virus mematikan tersebut serta 335 pengidap meninggal dunia.
Dari temuan tersebut, lanjut Ketua Perhimpunan Konselor VCT HIV Indonesia (PKVHI) Sumatera Utara itu, sebanyak 1910 pengidap HIV/AIDS positif adalah laki-laki dan 645 kasus diantaranya perempuan. Berdasarkan faktor risiko, heteroseksual (seks bebas) masih menjadi peringkat tertinggi, disusul pengguna jarum suntik serta homoseksual.
Dijelaskannya, saat ini ketersediaan obat anti retroviral (ARV) masih aman dan sudah 1051 pengidap HIV/AIDS mengkonsumsi obat tersebut. Di rumah sakit milik Kementrian Kesehatan RI tersebut, terdapat divisi dan program Pusyansus berdasarkan kebijakan Direktur Utama RSUP H Adam Malik Medan. “Untuk konseling dan test HIV/AIDS hingga pemberian obat ARV, semuanya gratis. Namun ada juga yang harus membayar karena ini meliputi pemeriksaan photo thorax,” bilangnya.
Di RSUP H Adam Malik Medan sendiri, lanjut Rahmat, klinik VCT untuk konseling dan tes HIV/AIDS secara sukarela bersifat rahasia. Program PMTCT juga tersedia, dimana pelayanan ini berguna untuk pencegahan penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak. “Kita juga memiliki CST (care support treatmen). Dukungan perawatan dan pengobatan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan dan pengobatan infeksi opurtunistik (IO), pemeriksaan penunjang diagnostic, hingga konsultasi dengan spesialistik terkait IO penderita,” bebernya. (mag-11)
Jumlah Kasus Penularan HIV/AIDS di Sumut
- Laki-laki 1.910 kasus
- Perempuan 645 kasus
- Usia 1 tahun, 4 kasus HIV, 2 kasus AIDS
- Usia 1-4 tahun 32 kasus HIV, 7 kasus AIDS
- Usia 5-9 tahun 6 kasus HIV, 8 kasus AIDS
- Usia 10-19 tahun 35 kasus HIV, 22 kasus AIDS
- Keseluruhan kasus 335 pengidap meninggal dunia
Pencegahan Melalui Hubungan Seksual
- Tidak melakukan hubungan seks pra nikah
- Tidak berganti-ganti pasangan
- Apabila salah satu pihak sudah terinfeksi HIV, gunakanlah kondom.
Pencegahan Melalui Darah
- Transfusi darah dengan yang tidak terinfeksi.
- Sterilisasi jarum suntik dan alat-alat yang melukai kulit.
- Hindari pengguna narkoba.
- Tidak menggunakan alat suntik, alat tindik, alat tato, pisau cukur dan sikat gigi berdarah dengan orang lain.
- Steril peralatan medis yang berhubungan dengan cairan manusia.
Pencegahan Penularan Ibu Kepada Anak
- Ibu yang telah terinfeksi HIV agar mempertimbangkan kehamilannya.
- Tidak menyusui bayinya.
Pencegahan Melalui Pendidikan Gaya Hidup
- Perlu komunikasi, edukasi, informasi dan penyuluhan kepada masyarakat.
- Hindari gaya hidup yang mencari kesenangan sesaat.