MEDAN,SUMUTPOS.CO-Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Medan Utara Berdaulat melakukan aksi demo di depan Kantor Lurah Besar, Jalan Pancing 1, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (27/8/2020) pukul 09.30 WIB.
Aksi itu menuntut agar Pemerintah Kota (Pemko) Medan segera memperbaiki Jalan Pancing 1 serta meminta agar seluruh pergudangan di sepanjang jalan tersebut untuk ditertibkan. Selain itu juga, warga menuntut agar dibangun portal untuk menolak truk melebihi tonase tidak bebas melintas.
Pimpinan aksi, Salman menyampaikan orasinya di hadapan massa. Ia mengatakan, aksi yang mereka lakukan ada murni untuk kepentingan masyarakat. Mereka menuntut agar pemerintah segera memperbaiki Jalan Pancing 1 yang semakin rusak parah.
“Hai pengusaha, orang kaya. Jangan anggap remeh kami rakyat jelata, akibat gudang dan truk kalian, jalan ini jadi rusak. Selama ini dari waktu ke waktu, sudah berulang kali dilakukan mediasi tetapi tidak ada penjelasan dari pemerintah untuk memperbaiki jalan ini,” teriak Salman dengan pengeras suara.
Dengan tegas ia kembali meneriakkan tuntutan aspirasi di muka umum. Mereka menuntut agar depo truk yang ada di sepanjang Jalan Pancing 1 untuk segera ditertibkan, selain itu dipasang portal dan rambu larangan bagi truk melintas serta perbaiki kerusakan jalan tersebut.
“Kami dari Aliansi Masyarakat Medan Utara Berdaulat akan memberikan waktu tujuh hari. Apabila ini tidak dilaksanakan oleh pemerintah, kami akan terus melakukan aksi dan memblokir jalan ini,” teriak Salman disambut teriakan dukungan dari massa.
Selama aksi berlangsung, ratusan masyarakat yang telah membentang spanduk mendapat pengamanan dari Polres Pelabuhan Belawan.
“Kami minta kepada bapak camat untuk bisa hadir menerima aspirasi kami. Selama ini kami sudah muak dengan janji – janji yang ada, pemerintah harus segera memperbaiki jalan ini,” teriak orator lagi.
Di sela – sela aksi itu, Camat Medan Labuhan, Rudy Asriandy hadir di tengah masyarakat. Dengan memegang alat pengeras suara, ia menyambut keluhan dari tuntutan masyarakat.
“Perlu saya jelaskan, pembangunan jalan ini sebenarnya sudah dianggarkan tahun ini. Karena adanya Covid-19, anggarannya dialihkan. Kmarin Bapak Wali Kota sudah menyampaikannya masalah ini. Tetapi apabila tahun ini ada dana sisa, maka jalan ini akan dikerjakan tahun ini, kalau tidak akan dilaksankan tahun depan,” jelas camat kepada masyarakat.
Mengenai pergudangan yang ada di sekitar Jalan Pancing 1, sebut Rudy, sebenarnya sudah berdiri sejak lama. Artinya, keluhan masyarakat mengenai gudang tetap akan disampaikan ke dinas terkait. Selain itu, untuk pemasangan portal, ia tidak menolak permintaan masyarakat, namun harus memikirkan perlintasan mobil pemadam kebakaran di Jalan Pancing 1.
“Untuk masalah pergudangan segera buat surat, biar kita sampaikan ke DPRD selaku pengawasan. Harapannya, untuk portal agar tetap memikirikan pemadam kebakaran agar bisa melintas. Mungkin, apa yang menjadi tuntutan bapak ibu hari ini dapat kita mediasi ke Pemko Medan dan DPRD,” ungkap Rudy.
Setelah mendapat tanggapan dari Camat Medan Labuhan, orator kembali meneriakkan orasinya. Di hadapan massanya, orator meminta agar masyarakat untuk benar – benar memilih wakil rakyat.
“Coba lihat hari ini, wakil rakyat tidak peduli dengan jalan ini. Mana anggota dewan yang kita pilih. Jadi, jangan salah pilih pemimpin nanti, kita sebagai masyarakat yang jadi korban demi kepentingan mereka,” teriak orator.
Orasi akhirnya berakhir setelah makan siang, massa membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasi melalui surat kepada Camat Medan Labuhan. (fac/ila)