26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Hunian Hotel Hanya 20 Persen, PHRI Sumut Siap Tampung OTG Covid-19

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pemerintah pusat untuk menjadikan hotel bintang 3 sebagai tempat isolasi tambahan bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19, mendapat respon positif dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut. PHRI menyatakan, siap membantu kebijakan tersebut.

Denny S Wardhana Ketua BPD PHRI Sumut
Denny S Wardhana, Ketua BPD PHRI Sumut.

“Kebijakan menjadikan hotel sebagai tempat isolasi OTG Covid-19 memang masih dalam pembicaraan serius PHRI.Tetapi PHRI yakin, para manajemen hotel di Sumut siap menjalankan program itu,” ungkap Ketua BPD PHRI Sumut, Denny S Wardhana, menjawab wartawan di Medan, Selasa (22/9).

Selain membantu pemerintah, Denny tidak menampik program itu dapat membantu manajemen hotel meningkatkan hunian hotel yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Di mana sejak pandemi, tingkat hunian hotel berbintang di Medan hanya sekitar 20 persen. Dampaknya, perusahaan masih tetap merumahkan sebagian karyawan.

“Di satu sisi, program itu juga membuat perusahaan hotel ikut berperan dalam menekan angka penularan Covid-19,” tutur Denny.

Denny menjelaskan, PHRI Sumut belum mengetahui jelas skema kerja sama dengan pemerintah, salahsatunya menyangkut pembiayaan rawat inap bagi pasien. “PHRI Sumut akan melakukan pendataan berapa total kamar hotel dan sumber daya manusia (SDM) hotel yang masih aktif, dan memastikan apakah manajemen hotel mau atau tidak menjalankan program itu. Tetapi yang utama, PHRI akan mempertanyakan kesiapan tenaga kesehatan untuk membantu manajemen hotel yang ikut dalam program tersebut,” kata Denny.

30 Hotel di Jakarta Siap Menampung

Sebelumnya, PHRI DKI Jakarta mengonfirmasikan, saat ini sudah ada 30 hotel yang menyatakan siap untuk menampung kebutuhan isolasi bagi orang atau pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG).

Ketua PHRI Jakarta, Krisnadi, menyebut jumlah 30 hotel ini mengalami perubahan setelah per Jumat, 18 September 2020 lalu, baru ada 27 hotel yang mengajukan minatnya sebagai hotel penampung pasien Covid-19 dengan status OTG.

“Awalnya, pada Jumat (18/9) ada 27 hotel yang berminat. Namun dalam beberapa hari ini, ada pengurangan tujuh hotel (pengunduran diri dengan berbagai alasan), dan juga penambahan 10 hotel yang berminat. Sehingga data per Minggu (20/9) ada 30 hotel yang konfirmasi,” kata Krisnadi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin.

Tiga puluh hotel dengan jumlah kamar sebanyak 3.996 tersebut, kata Krisnadi, masih mungkin untuk berubah seiring dengan waktu dan juga verifikasi oleh tim Satgas Covid-19.

“Serta kebutuhannya yang erat kaitannya dengan penambahan pasien yang masuk ke Wisma Atlet Kemayoran, juga memperhatikan ketersediaan ranjang di rumah sakit – rumah sakit di Jakarta,” ujar Krisnadi.

Verifikasi sendiri, ujar Krisnadi, jadwalnya masih disusun oleh Satgas Covid-19 daerah yang nantinya akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 pusat. Akan tetapi, terkait hotel mana saja yang mengonfirmasikan sudah siap, Krisnadi belum bisa mengutarakannya.”Yang jelas biayanya dari pusat,” ucap Krisnadi.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memberlakukan kebijakan tidak memperbolehkan masyarakat melakukan isolasi mandiri di rumah demi mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Jakarta di perkampungan yang tinggi. Akhirnya Pemprov berkoordinasi dengan pemerintah pusat menyediakan Tower 4 dan 5 sebagai tempat isolasi.

Akan tetapi, Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang disiapkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sejak Jumat, 11 September 2020 lalu untuk pasien isolasi mandiri, kini sudah terisi 1.442 pasien atau 91,84 persen dari total kapasitas 1.570 tempat tidur.

Tower tersebut telah terisi pasien Covid-19 dengan kondisi OTG dan tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu, 20 September 2020, berdasarkan data yang diperbarui Satgas Penanganan Covid-19 pada Minggu, 20 September 2020 pukul 06.00 WIB.

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien, tim Satgas Covid-19 terus melakukan upaya perbaikan dan persiapan Tower 4 sebagai Flat Isolasi Mandiri dengan target rampung dan dapat digunakan pada pekan depan.

Tingkat kapasitas tower 4 mampu menampung sebanyak 1.546 tempat tidur, sehingga total tempat tidur yang tersedia di Flat Isolasi Mandiri, baik tower 4 dan 5 ada sebanyak 3.116 tempat tidur.

Jauh sebelum Wisma Atlet disiapkan dan penuh oleh pasien isolasi, Satgas COVID-19 pusat mengeluarkan kebijakan untuk menyiapkan hotel berbintang sebagai lokasi isolasi mandiri pasien OTG. (gus/lp6)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wacana pemerintah pusat untuk menjadikan hotel bintang 3 sebagai tempat isolasi tambahan bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19, mendapat respon positif dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut. PHRI menyatakan, siap membantu kebijakan tersebut.

Denny S Wardhana Ketua BPD PHRI Sumut
Denny S Wardhana, Ketua BPD PHRI Sumut.

“Kebijakan menjadikan hotel sebagai tempat isolasi OTG Covid-19 memang masih dalam pembicaraan serius PHRI.Tetapi PHRI yakin, para manajemen hotel di Sumut siap menjalankan program itu,” ungkap Ketua BPD PHRI Sumut, Denny S Wardhana, menjawab wartawan di Medan, Selasa (22/9).

Selain membantu pemerintah, Denny tidak menampik program itu dapat membantu manajemen hotel meningkatkan hunian hotel yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Di mana sejak pandemi, tingkat hunian hotel berbintang di Medan hanya sekitar 20 persen. Dampaknya, perusahaan masih tetap merumahkan sebagian karyawan.

“Di satu sisi, program itu juga membuat perusahaan hotel ikut berperan dalam menekan angka penularan Covid-19,” tutur Denny.

Denny menjelaskan, PHRI Sumut belum mengetahui jelas skema kerja sama dengan pemerintah, salahsatunya menyangkut pembiayaan rawat inap bagi pasien. “PHRI Sumut akan melakukan pendataan berapa total kamar hotel dan sumber daya manusia (SDM) hotel yang masih aktif, dan memastikan apakah manajemen hotel mau atau tidak menjalankan program itu. Tetapi yang utama, PHRI akan mempertanyakan kesiapan tenaga kesehatan untuk membantu manajemen hotel yang ikut dalam program tersebut,” kata Denny.

30 Hotel di Jakarta Siap Menampung

Sebelumnya, PHRI DKI Jakarta mengonfirmasikan, saat ini sudah ada 30 hotel yang menyatakan siap untuk menampung kebutuhan isolasi bagi orang atau pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG).

Ketua PHRI Jakarta, Krisnadi, menyebut jumlah 30 hotel ini mengalami perubahan setelah per Jumat, 18 September 2020 lalu, baru ada 27 hotel yang mengajukan minatnya sebagai hotel penampung pasien Covid-19 dengan status OTG.

“Awalnya, pada Jumat (18/9) ada 27 hotel yang berminat. Namun dalam beberapa hari ini, ada pengurangan tujuh hotel (pengunduran diri dengan berbagai alasan), dan juga penambahan 10 hotel yang berminat. Sehingga data per Minggu (20/9) ada 30 hotel yang konfirmasi,” kata Krisnadi dalam pesan singkatnya di Jakarta, Senin.

Tiga puluh hotel dengan jumlah kamar sebanyak 3.996 tersebut, kata Krisnadi, masih mungkin untuk berubah seiring dengan waktu dan juga verifikasi oleh tim Satgas Covid-19.

“Serta kebutuhannya yang erat kaitannya dengan penambahan pasien yang masuk ke Wisma Atlet Kemayoran, juga memperhatikan ketersediaan ranjang di rumah sakit – rumah sakit di Jakarta,” ujar Krisnadi.

Verifikasi sendiri, ujar Krisnadi, jadwalnya masih disusun oleh Satgas Covid-19 daerah yang nantinya akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 pusat. Akan tetapi, terkait hotel mana saja yang mengonfirmasikan sudah siap, Krisnadi belum bisa mengutarakannya.”Yang jelas biayanya dari pusat,” ucap Krisnadi.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memberlakukan kebijakan tidak memperbolehkan masyarakat melakukan isolasi mandiri di rumah demi mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Jakarta di perkampungan yang tinggi. Akhirnya Pemprov berkoordinasi dengan pemerintah pusat menyediakan Tower 4 dan 5 sebagai tempat isolasi.

Akan tetapi, Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang disiapkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sejak Jumat, 11 September 2020 lalu untuk pasien isolasi mandiri, kini sudah terisi 1.442 pasien atau 91,84 persen dari total kapasitas 1.570 tempat tidur.

Tower tersebut telah terisi pasien Covid-19 dengan kondisi OTG dan tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu, 20 September 2020, berdasarkan data yang diperbarui Satgas Penanganan Covid-19 pada Minggu, 20 September 2020 pukul 06.00 WIB.

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien, tim Satgas Covid-19 terus melakukan upaya perbaikan dan persiapan Tower 4 sebagai Flat Isolasi Mandiri dengan target rampung dan dapat digunakan pada pekan depan.

Tingkat kapasitas tower 4 mampu menampung sebanyak 1.546 tempat tidur, sehingga total tempat tidur yang tersedia di Flat Isolasi Mandiri, baik tower 4 dan 5 ada sebanyak 3.116 tempat tidur.

Jauh sebelum Wisma Atlet disiapkan dan penuh oleh pasien isolasi, Satgas COVID-19 pusat mengeluarkan kebijakan untuk menyiapkan hotel berbintang sebagai lokasi isolasi mandiri pasien OTG. (gus/lp6)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/