26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kalah Segalanya

PSMS vs Persija

MEDAN- PSMS kalah lagi di laga kedua Indonesian Premier League (IPL). Melawan Persija di Stadion Teladan, PSMS takluk 1-3 lewat gol Hendra Bayau (48′), Cornelius Geddy (Pen 56′), San San Fauzi (70′). PSMS memperkecil margin gol lewat striker Kamil Sembiring menit 81.

Arsitek PSMS, Khaidir mengakui ketangguhan lawan yang memang memiliki daya tahan dan kecepatan lebih baik dari tim asuhannya. “Menatap pertandingan berikutnya, kita akan memporsir anak-anak memperkuat daya tahan tubuh dan kecepatan. Pada laga kali ini, kedua kekuatan itu dimiliki Persija. Saat ini anak-anak baru diperkuat dengan daya tahan namun, kurang pada kecepatannya,” ungkapnya saat temu pers usai laga.

Celah kelemahan PSMS yang dapat dimanfaatkan Persija yakni lini belakang PSMS yang cukup rapuh. Hal ini juga diamini Khaidir. “Bek kiri kita memang belum ada. Dua yang kita ajukan ke konsorsium tak ada yang disetujui,” ujarnya.
Adapun dua bek kiri yang diproyeksikan Khaidir yakni Sutrisno dan Dodi. Ia mengharapkan kebutuhan tim terhadap pemain harus sepenuhnya disetujui konsorsium. “Kita yang tahu kebutuhan pemain. Jadi, pemain yang kita proyeksikan harusnya bisa diakomodir,” tegasnya.

Ia juga menyesalkan PSSI yang lamban mengeluarkan izin pemain. Hingga lima menit sebelum kick off, menurut Khaidir dua pemain yang diturunkannya pada laga kontra Persija itu belum mendapatkan izin. “Namun, izin itu sudah dikeluarkan saat permainan. Tapi itu sangat menganggu konsentrasi pemain dalam pertandingan,” tuturnya.
Khaidir mengatakan, dengan minimnya kesiapan tim, cuaca buruk plus solidnya tim lawan, ia mengakui kekalahan anak asuhannya.

Aun Carbini yang dianggap dapat mengkoordinasikan pemain bertahan PSMS menjelaskan, kekalahan ini memang disebabkan kurangnya koordinasi antar pemain belakang. “Empat pemain belakang kita baru bertemu dan latihan bersama sejak Senin (28/11). Jadi kekompakan memang sangat kurang,” katanya.

Ia juga menegaskan, pada babak kedua mereka sering berinisiatif mengambil bola cepat. “Namun, resikonya memang kita hadapi sendiri kita sering kehilangan bola,” ujar Aun.

Sementara itu, pelatih Persija Jaya Hartono menuturkan, yang memberikan kontribusi dalam meraih tiga poin pada partai tandang kali ini menurutnya dari mobilitas gelandang yang seimbang. “Kita memanfaatkan lemahnya sisi kiri pertahanan PSMS dengan melakukan serangan dari sayap. Jika gelandang kiri mengumpan maka secara otomatis gelandang kanan menjadi penyerang ketiga pada saat itu,” ujarnya.

Meski meraih tiga poin, Jaya juga memuji permainan PSMS. “Sebenarnya permainan bisa bagus, tapi lapangan tak mendukung sehingga terjadi pelanggaran yang kerap kali tak perlu dilakukan,” tuturnya.
Gagal mencetak gol di babak pertama, Jaya mengaku dirinya kemudian meracik strategi dengan memaksimalkan pemain sayap. “Saya menginstruksikan pemain untuk tidak berlama-lama dengan bola dan menyeimbangkan mobilitas bertahan dan menyerang,” paparnya.

Kapten Persija Danilo Fernando mengaku cukup senang timnya bisa membawa pulang tga poin pada tur lawatan ke Sumatera. “Cukup puas dan senang bisa raih tiga poin. Meski belum matang, main bola itu 11 lawan 11, dan PSMS bermain cukup baik,” katanya. (saz)

PSMS vs Persija

MEDAN- PSMS kalah lagi di laga kedua Indonesian Premier League (IPL). Melawan Persija di Stadion Teladan, PSMS takluk 1-3 lewat gol Hendra Bayau (48′), Cornelius Geddy (Pen 56′), San San Fauzi (70′). PSMS memperkecil margin gol lewat striker Kamil Sembiring menit 81.

Arsitek PSMS, Khaidir mengakui ketangguhan lawan yang memang memiliki daya tahan dan kecepatan lebih baik dari tim asuhannya. “Menatap pertandingan berikutnya, kita akan memporsir anak-anak memperkuat daya tahan tubuh dan kecepatan. Pada laga kali ini, kedua kekuatan itu dimiliki Persija. Saat ini anak-anak baru diperkuat dengan daya tahan namun, kurang pada kecepatannya,” ungkapnya saat temu pers usai laga.

Celah kelemahan PSMS yang dapat dimanfaatkan Persija yakni lini belakang PSMS yang cukup rapuh. Hal ini juga diamini Khaidir. “Bek kiri kita memang belum ada. Dua yang kita ajukan ke konsorsium tak ada yang disetujui,” ujarnya.
Adapun dua bek kiri yang diproyeksikan Khaidir yakni Sutrisno dan Dodi. Ia mengharapkan kebutuhan tim terhadap pemain harus sepenuhnya disetujui konsorsium. “Kita yang tahu kebutuhan pemain. Jadi, pemain yang kita proyeksikan harusnya bisa diakomodir,” tegasnya.

Ia juga menyesalkan PSSI yang lamban mengeluarkan izin pemain. Hingga lima menit sebelum kick off, menurut Khaidir dua pemain yang diturunkannya pada laga kontra Persija itu belum mendapatkan izin. “Namun, izin itu sudah dikeluarkan saat permainan. Tapi itu sangat menganggu konsentrasi pemain dalam pertandingan,” tuturnya.
Khaidir mengatakan, dengan minimnya kesiapan tim, cuaca buruk plus solidnya tim lawan, ia mengakui kekalahan anak asuhannya.

Aun Carbini yang dianggap dapat mengkoordinasikan pemain bertahan PSMS menjelaskan, kekalahan ini memang disebabkan kurangnya koordinasi antar pemain belakang. “Empat pemain belakang kita baru bertemu dan latihan bersama sejak Senin (28/11). Jadi kekompakan memang sangat kurang,” katanya.

Ia juga menegaskan, pada babak kedua mereka sering berinisiatif mengambil bola cepat. “Namun, resikonya memang kita hadapi sendiri kita sering kehilangan bola,” ujar Aun.

Sementara itu, pelatih Persija Jaya Hartono menuturkan, yang memberikan kontribusi dalam meraih tiga poin pada partai tandang kali ini menurutnya dari mobilitas gelandang yang seimbang. “Kita memanfaatkan lemahnya sisi kiri pertahanan PSMS dengan melakukan serangan dari sayap. Jika gelandang kiri mengumpan maka secara otomatis gelandang kanan menjadi penyerang ketiga pada saat itu,” ujarnya.

Meski meraih tiga poin, Jaya juga memuji permainan PSMS. “Sebenarnya permainan bisa bagus, tapi lapangan tak mendukung sehingga terjadi pelanggaran yang kerap kali tak perlu dilakukan,” tuturnya.
Gagal mencetak gol di babak pertama, Jaya mengaku dirinya kemudian meracik strategi dengan memaksimalkan pemain sayap. “Saya menginstruksikan pemain untuk tidak berlama-lama dengan bola dan menyeimbangkan mobilitas bertahan dan menyerang,” paparnya.

Kapten Persija Danilo Fernando mengaku cukup senang timnya bisa membawa pulang tga poin pada tur lawatan ke Sumatera. “Cukup puas dan senang bisa raih tiga poin. Meski belum matang, main bola itu 11 lawan 11, dan PSMS bermain cukup baik,” katanya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/