25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pemain Dipinjami Rp10 Juta

MEDAN-Lamanya pelunasan gaji di kubu PSMS yang sudah hampir mencapai tiga bulan, tentu membuat pemain uring-uringan. Meski dana yang diharapkan dari sponsor utama tak kunjung terkucur, manajemen memilih mengambil sikap antisipatif dengan meminjami masing-masing pemain sekitar Rp10 jutaan.

Manejer Tim PSMS Benny mengaku telah melakukan hal tersebut sejak Kamis (15/3) lalu. “Soal gaji kita masih tunggu bang Idris. Untuk sementara kita meminjami anak-anak sekitar Rp10 jutaan per orang,” ungkapnya, Selasa (20/3).

Ia mengaku kebutuhan pemain memang harus tetap diakomodir. “Pemain juga punya kebutuhan di luar operasionalnya di Medan. Dan itu yang kita pikirkan,” katanya.

Saat ditanyakan kapan kepastian gaji pemain dibayarkan, ia kembali mengelak dan mengalihkan permasalahan tersebut kepada CEO PSMS Idris. “Ya itu tadi, kita masih tunggu bang Idris soal itu,” tuturnya lagi.

Dari kasus krisis keuangan yang dialami PSMS saat ini, memang kerap terjadi di setiap musim selama skuad berjuluk Ayam Kinantan ini bergelak di persepakbolaan Indonesia. Pun saat PSMS dibackup dana dari APBD Kota Medan. Tak dibayar gaji selama tiga bulan sepertinya sudah menjadi derita yang wajib diterima pemain.

Manajemen yang kurang pro aktif, atau memang sponsor utama yang tak begitu peduli dengan perkembangan PSMS.
Menurut CEO PSMS yang dikonfirmasi melalui telepon selular mengatakan, krisis keuangan PSMS masih belum tau ujungnya. “Untuk sementara pinjaman yang kita berikan ke pemain paling tidak bisa menghapus kekhawatiran,” katanya.

Mengenai kapan pihak sponsor utama kan melunasi kewajibannya, Idris mengaku belum bisa memastikan tanggal tepatnya. “Yang pasti pihak sponsor masih komitmen untuk membayar itu. Kita kan juga sudah ada perjanjian dengan mereka mengenai hal tersebut. Yang penting, saat ini kita semua tak perlu khawatir tentang keuangan PSMS, itu saja,” tandasnya. (saz)

MEDAN-Lamanya pelunasan gaji di kubu PSMS yang sudah hampir mencapai tiga bulan, tentu membuat pemain uring-uringan. Meski dana yang diharapkan dari sponsor utama tak kunjung terkucur, manajemen memilih mengambil sikap antisipatif dengan meminjami masing-masing pemain sekitar Rp10 jutaan.

Manejer Tim PSMS Benny mengaku telah melakukan hal tersebut sejak Kamis (15/3) lalu. “Soal gaji kita masih tunggu bang Idris. Untuk sementara kita meminjami anak-anak sekitar Rp10 jutaan per orang,” ungkapnya, Selasa (20/3).

Ia mengaku kebutuhan pemain memang harus tetap diakomodir. “Pemain juga punya kebutuhan di luar operasionalnya di Medan. Dan itu yang kita pikirkan,” katanya.

Saat ditanyakan kapan kepastian gaji pemain dibayarkan, ia kembali mengelak dan mengalihkan permasalahan tersebut kepada CEO PSMS Idris. “Ya itu tadi, kita masih tunggu bang Idris soal itu,” tuturnya lagi.

Dari kasus krisis keuangan yang dialami PSMS saat ini, memang kerap terjadi di setiap musim selama skuad berjuluk Ayam Kinantan ini bergelak di persepakbolaan Indonesia. Pun saat PSMS dibackup dana dari APBD Kota Medan. Tak dibayar gaji selama tiga bulan sepertinya sudah menjadi derita yang wajib diterima pemain.

Manajemen yang kurang pro aktif, atau memang sponsor utama yang tak begitu peduli dengan perkembangan PSMS.
Menurut CEO PSMS yang dikonfirmasi melalui telepon selular mengatakan, krisis keuangan PSMS masih belum tau ujungnya. “Untuk sementara pinjaman yang kita berikan ke pemain paling tidak bisa menghapus kekhawatiran,” katanya.

Mengenai kapan pihak sponsor utama kan melunasi kewajibannya, Idris mengaku belum bisa memastikan tanggal tepatnya. “Yang pasti pihak sponsor masih komitmen untuk membayar itu. Kita kan juga sudah ada perjanjian dengan mereka mengenai hal tersebut. Yang penting, saat ini kita semua tak perlu khawatir tentang keuangan PSMS, itu saja,” tandasnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/