BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Pajak Tingkat di kawasan Pusat Pasar, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo, ludes dilalap si jago merah, Selasa (17/11) sekitar pukul 01.30 WIB. Meski tak ada korban jiwa dan luka, peristiwa ini meluluhlantakkan sekitar 535 kios pedagang dan 7 unit rumah.
Belum diketahui pasti asal muasal api. Namun dugaan sementara, kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek listrik (korsleting). Dini hari itu, api begitu cepat ber kobar, hingga menggemparkan warga sekitar yang masih terjaga. Teriakan kebakaran, sontak membangunkan warga yang terlelap.
Sebelum mobil pemadam tiba, warga dan pedagang sempat bahu-memebahu memadamkan api dengan peralatan air seadanya. Tak lama berselang, puluhan mobil pemadam milik Pemkab Karo pun tiba di lokasi. Namun pemadaman si jago merah sempat terkendala karena kecilnya akses masuk ke dalam. Bagian kiri dan kanan jalan jadi sempit akibat banyaknya pedagang kaki lima yang sudah memakan badan jalan.
Alhasil, api tak terkendali karena banyaknya barang dagangan berbahan mudah terbakar. Api dengan cepat menghanguskan isi lapak dan kios pedagang di lantai satu dan dua. Karena api tak terkendali, warga dan petugas pemadam kebakaran hanya berusaha mencegah api merambat ke ke areal pemukiman. Apalagi di sekitar lokasi sangat padat penduduk dan hunian. Setelah berjibaku, kerja sama masyarakat dan petugas pun membuahkan hasil. Api akhirnya dapat dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB.
Pedagang yang mengetahui info kebakaran yang melanda Pajak Tingkat ataupun pasar tradisional yang sering juga dinamakan warga Berastagi dengan sebutan Los Pancur Batu dan Los Jahe-jahe itu, segera mendatangi lokasi. Banyak diantaranya yang histeris karena tidak mampu menyelamatkan barang jualannya.
Beru Sembiring salah seorang pedagang sontak histeris dan menangis, bahkan sempat pingsan. Beru Sembiring sangat terpukul, karena api tak hanya menghanguskan barang dagangannya, tapi surat berharga seperti sertifikat tanah dan ijazah anaknya ikut terbakar karena sengaja disimpan di kios.
Pantauan di lokasi, amukan si jago merah api hampir meludeskan semua barang pedagang di lantai satu dan dua yang berupa pakaian bekas, minyak goreng, gas elpiji, barang pecah belah, sayur mayur dan lainnya. Bahkan 7 unit rumah milik warga juga ikut terbakar di beberapa bagian.
Kapolsekta Berastagi Kompol L Marpaung, menyatakan peristiwa kebakaran Pajak Tingkat Berastagi masih dalam tahap penyelidikan. Hasil penyelidikan menurut saksi mata, api semula berasal dari sudut pajak. “Masih kita selidiki. Kerugian juga belum bisa kita pastikan , tapi kalau menurut saya kurang lebih 2 miliar sudah pasti ada. Jadi jumlah keseluruhan menurut data yang saya dapat, kebakaran ini menghanguskan 535 kios dan 7 rumah warga yang berada di belakang pajak tingkat,” paparnya.
Pemkab Karo segera Bangun TPS
Bupati karo Terkelin Brahmana, SH, MH memberikan dukungan moril dan solusi kepada para pedagang, pasca kebakaran pusat pasar tradisional berastagi yang terjadi dini hari. “Atas kejadian ini, kami Pemkab Maro bersama Forkopimda, sungguh terkejut atas bencana kebakaran yang dirasakan oleh para pedagang. Namun bukan berarti kita harus larut dalam kesedihan dan terus galau,mari kita berdoa agar semua peristiwa ini indah pada waktunya,” kata Terkelin saat memberikan penghiburan dan edukasi kepada para pedagang.
Turut hadir juga Wakapolres Tanah Karo Kompol Hasian, Kasdim 0205 /TK Mayor Inf D. Marpaung, anggota DPRD Karo Pujiati, Herti Delima br Purba dan Jun Arif Bangun, Kepala Bapeda Ir Nasib Sianturi, Kadis Koperindag Edison Karo-karo, Madi Perkim Paksa Tarigan dan Kadis PUPR Karo Edward Pontianus Sinulingga.
Meskipun begitu, Terkelin mengajak para pedagang agar tetap sabar dan tabah. Disamping itu, Pemkab Karo, DPRD Karo, TNI/Polri dan dinas OPD terkait, akan berusaha secepat mungkin mencari solusi agar secepatnya pedagang bisa berjualan kembali.
“Karena itu saya sudah intruksikan kepada Dinas Perdagangan segera membangun posko, guna menampung aspirasi dan keluhan maupun pendataan ulang apa saja yang harus dirembukkan ke depan. Hal ini perlu menunggu pemerintah membangun kembali pusat pasar yang terbakar,”ungkapnya.
Saat ini lanjut Terkekin, pihak Polres Tanah Karo juga telah memasang police line dalam rangka melakukan penyelidikan guna mengumpulkan fakta dan data untuk mencari tau penyebab kebakaran. “Untuk itu mari kita serahkan tugas ini kepada pihak yang berwenang,”pintanya.
Sementara itu, agar pedagang bisa berjualan kembali. Pemkab Karo akan segera membangun TPS (tempat penampungan sementara) di badan jalan dekat eks lokasi pajak yang terbakar. Opsi kedua, Pemkab Karo akan memberdayakan lokasi di gang merek Berastagi eks pajak lama.
Hal senada juga dikemukakan Anggota DPRD Karo Pujiati, Herti Delima br Purba dan Jun Arif. Wakil rakyat itu mengaku siap mendukung kebijakan yang diterobos oleh Pemda Karo dalam pembangunan tempat penampungan sementara di dekat lokasi kebakaran. Hal ini dianggap penting agar roda perekonomian pedagang yang jadi korban tetap berputar.
“Untuk itu kami DPRD Karo, telah sepakat mendukung eksekutif dalam pembangunan kios yang baru. Masalah anggaran kami siap membantu dan mendukung supaya cepat terbangun agar para pedagang kembali aktif berjualan,”kata Arif.
Menyahuti hal tersebut, perwakilan pedagang meminta agar Pemkab Karo segera menjalankan opsi pertama, yakni pembangunan TPS (tempat pembangunan sementara ) di lokasi eks kebakaran dengan pemanfaatan badan jalan.
“Kami para pedagang setuju, namun untuk opsi kedua di pajak lama, sementara ini kami belum sepakat. Hal ini masih perlu kami rembukkan,” tegas pedagang.
Sementara itu anggota DPRD Karo Herty Delima Br Purba mengatakan sangat sedih dan prihatin atas musibah yang datang menimpa masyarakat dan pedagang.
“Untuk itu kami anggota DPRD Karo akan bekerja secepat mungkin mencari solusi agar para pedagang dapat kembali beraktifitas. Karena saya juga adalah pedagang ,semoga pemerintah Karo cepat dapat memberikan solusi kepada pedagang dan masyarakat,” tandasnya. (deo/han)