Masalah gizi buruk harus ditangani serius, karena bisa menyebabkan kematian. Apa solusinya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Jhonson P Siahaan dengan Kepala Puskesmas Medan Area Selatan, Dr Usfayulianti.
Apa saja program Puskesmas Medan Area Selatan?
Program kesehatan ibu dan anak (KIA), program keluarga berencana (KB), program imunisasi, program gizi termasuk perbaikan gizi buruk dan program promosi kesehatan (promkes).
Apa langkah untuk mengatasi gizi buruk?
Langkah yang dilakukan agar tidak ada bayi atau bocah mengalami gizi buruk adalah dengan melakukan penimbangan di posyandu, melihat berat dan tinggi si bayi atau bocah apakah mengalami kenaikan atau pun penurunan, mencari data di setiap posyandu mengenai bayi atau bocah dan melakukan pendataan tiap-tiap rumah.
Bagaimana mendeteksi bayi mengalami gizi buruk?
Untuk mengetahui si bayi atau bocah itu mengalami gizi buruk yaitu dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran badan si bayi atau si bocah tersebut. Jika si bayi atau bocah tersebut berat badannya tidak mengalami kenaikan maka si bayi sudah termasuk kategori gizi buruk. Tapi, penimbangan dan pengukuran itu dilakukan per minggu atau per bulan dengan demikian dapat diketahui si bayi atau bocah itu mengalami gizi buruk.
Apa kendala yang sering dihadapi dilapangan?
Kendala yang dihadapi oleh petugas dilapangan diantaranya orangtua si bayi atau bocah itu tidak sedang di rumah, si bayi atau bocah tersebut tidak berada di rumah karena bersama neneknya atau dititipkan kepada tetangga dan si ibu tidak pernah lagi membawa anaknya ke posyandu untuk diberikan penyuluhan mengenai gizi buruk karena merasa si anak sehat-sehat saja.
Apakah ada langkah selain itu?
Langkah yang kita lakukan selanjutnya yaitu memberikan imunisasi diantaranya memberikan vaksin polio, pemberian vaksin DPT, memberikan vaksin hepatitis B, memberikan vaksin campak, memberikan vaksin BCG dan pemberian vitamin penambah nafsu makan kepada si bayi atau bocah serta memberikan resep agar si ibu dapat memberikan makanan yang layak dikonsumsi si anak atau bocah tersebut.
Berapa jumlah bayi yang mengalami gizi buruk di kecamatan Anda?
Jumlah bayi yang mengalami gizi buruk ada dua orang dan itu ada di Kelurahan Sukaramai.
Apa harapan dan imbauan Anda?
Harapan saya masalah gizi buruk teratasi makanya saya mengimbau agar si ibu lebih sering membawa anaknya untuk diperiksa berat badan, tinggi badan dan kondisi kesehatan setiap minggu atau setiap bulannya ke posyandu-posyandu yang didirikan Puskesmas Medan Area Selatan.(*)