MEDAN-Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro meminta kepada seluruh pemilik tempat hiburan malam untuk me nutup usahanya sejak tanggal 24 Desember hingga 2 Januari 2012.
Tujuannya, agar perayaan Natal dan Tahun Baru di Kota Medan berjalan tertib, nyaman dan tenang. “Semua itu diharapkan agar semangat kebersamaan kepada teman-teman agar dapat beribadah dengan tenang, tekun dan nyaman,” kata Wisjnu, usai acara silaturahmi bersama Pangdam I/BB, Wali Kota Medan dengan lintas agama di Grand Aston Medan, Kamis (8/12) siang.
Sedangkan untuk pengamanan di gereja, lanjut Wisjnu, personel gabungan dari polisi, Pemda dan Satpol PP akan menjaga seluruh gereja yang melaksanakan kebaktian. “Dari personel polisi yang dikerahkan sebanyak 2/3 dari Polresta Medan, Polda Sumut sifatnya hanya memback up saja.
Bila ada kekurangan di wilayah lain, personel Brimob akan diminta juga membantu,” ujarnya Diharapkan Wisjnu, keamanan dan ketertiban masyarakat di Sumut bisa berjalan dengan baik. “Mari kita berdoa bersama, semoga kambtibmas berjalan dengan baik, termasuk juga saat pergantian tahun,” bebernya. Ketika disinggung jumlah personel yang berjaga di setiap gereja, Wisjnu mengaku tergantung dengan banyaknya umat beribadah di gereja tersebut.
“Jadi kalau banyak personel kita juga akan banyak ditempatkan. Untuk mengatasinya, polisi akan berpakaian dinas setiap melakukan penjagaan dan juga personel jihandak,” bebernya. Sementara Wali Kota Medan, Rahudman Harahap menambahkan dengan pertemuan bersama seluruh lintas agama dan unsur muspika dapat membentuk forum komunikasi masyarakat.
“Dalam membangun kota yang sudah kondusif tidak akan berjalan bila Pemko Medan bersama pihak kepolisian tidak bersatu,” jelasnya. Menurutnya, dengan silaturahmi ini sekalian juga untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru harus melibatkan beberapa tokoh. Sementara itu surat edaran Wali Kota Medan No 503/14505 tanggal 19 Juli 2011, tentang larangan membuka tempat hiburan malam di hari-hari besar sudah berjalan sejak Ramadan dan Idul Fitri 1432 Hijriyah.
“Surat edaran tersebut sudah ada, penertiban dilakukan terhadap tempat hiburan umum, seperti diskotek, gelanggang permainan ketangkasan, karaoke, bar/pub dan panti pijat/spa. Kita akan terus melakukan pengawasan ke lokasi tempat hiburan. Sedangkan lokasi yang tidak akan ditindak pusat permainan anak-anak dan taman rekreasi keluarga,” jelasnya. Sementara itu, Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan pihaknya telah mempersiapkan personel untuk melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Namun, Tagam enggan membeberkan jumlah personel yang dikerahkan di sejumlah titik rawan tindak kriminal. Selama pelaksaan Natal di gereja, lanjut Tagam, personel polisi diharuskan menggunakan pekaian dinas untuk pengamanan di gereja Kota Medan. “Itu sudah terobosan baru dari Pak Kapolda, personel yang mengamankan ikut ibadah selama ini bisa berpakaian preman. Nah, sekarang dianjurkan berpakain dinas,” terangnya. Dikatakan Tagam, ada sekitar 625 gereja yang tercatat di Kota Medan. Kabag Ops Polresta Medan Kompol Yushfi Nasution mengatakan aksi pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian pemberatan (curat) menjadi atensi petugas kepolisian menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dijelaskannya, untuk mengantisipasi segala kemungkinan potensi tindak kejahatan terjadi di akhir tahun ini, Polresta Medan melakukan operasi cipta kondisi yakni 14 hari menggelar operasi zebra, dan H-7 meng gelar operasi lilin toba. “Operasi lilin toba kita gelar setelah melakukan operasi zebra yang mengerahkan seluruh kekuatan personel jajaran Polresta Medan sebanyak 150-an personel polisi,” jelasnya.(adl/gus)