26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Generasi Muda Kecamatan Garoga Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak Milik Provinsi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ruas Jalan Pangaribuan-Garoga atau tepat pada titik di Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara masih dalam kondisi rusak parah. Kewenangan jalan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tersebut, diketahui sudah puluhan tahun dengan kondisi memprihatinkan.

GOTONG ROYONG: Anggota FPGMKG bergotong royong memperbaiki jalan rusak ruas Pangaribuan-Garoga di Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Rabu (30/12/2020). IST

Melihat kondisi itu, kalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Forum Persatuan Generasi Muda Kecamatan Garoga (FPGMKG) Medan, bergotong royong memperbaiki jalan rusak berat tersebut, Rabu (30/12/2020).

Mereka dengan didukung Grup Facebook Luat Garoga Nauli (LUGANA), Forum Muda-mudi Kecamatan Garoga (FMMKG) se-Jabodetabek dan perantau asal Kecamatan Garoga, menutup sejumlah lubang yang dalam pada badan jalan dengan material batu.

Air yang selama ini menggenangi jalan, juga dikeringkan dan ditimbun dengan material batu. Kemudian batu juga ditimbun di beberapa titik badan jalan, di mana kondisinya saat ini bahkan hanya menyisakan tanah liat sehingga menimbulkan licin dan sangat menyulitkan pengguna jalan.

Ketua FPGMKG, Arthur Simanjuntak, mengatakan pihaknya merasa terpanggil untuk gotong royong memperbaiki jalan itu.

“Karena memang kondisinya rusak parah, tidak laik lagi sebenarnya dilintasi, tapi tak ada alternatif lain, hanya ini jalur yang dilintasi dari dan keluar Garoga,” kata Arthur melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Kamis (31/12).

Dengan gotong royong perbaikan jalan itu, Arthur berharap sedikit banyaknya dapat membantu kesulitan para pengguna jalan dalam aktivitas ekonomi, apalagi saat ini volume lalulintas sangat padat karena musim mudik Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

“Dan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak, khususnya orangtua kami perantau asal Kecamatan Garoga yang berkenan membantu pembiayaan pengadaaan material batu,” ujarnya.

Pembina FPGMKG Medan, Benny Pasaribu menambahkan, gotong royong itu menunjukkan sangat mendesaknya perbaikan ruas Jalan Pangaribuan-Garoga, khususnya dari Desa Aek Tangga ke arah ibukota Kecamatan Garoga sepanjang belasan kilometer.

Memang dari perbatasan Kecamatan Pangaribuan, sambung Benny, yakni mulai dari Desa Sibaganding, Desa Padang Siandomang, sebagian di Desa Aek Tangga, kondisi jalan sudah mulus.

Namun di pertengahan Desa Aek Tangga yakni di Balimbing, kondisinya rusak parah. Kerusakan juga terjadi di badan jalan di Pargawahan persis di atas Sungai Aek Tanjung. Ia mengatakan kerusakan jalan itu sudah terbiarkan puluhan tahun.

“Kami desak agar Bapak Gubernur Edy Rahmayadi melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut segera memperbaiki jalan rusak tersebut. Ini sudah lama kali rusak parah, puluhan tahun bahkan dan sangat meresahkan kita semua,” timpal Theo Pasaribu, salah satu perantau Kecamatan Garoga di Labuhan Batu yang tengah melintas saat gotong royong. (rel/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ruas Jalan Pangaribuan-Garoga atau tepat pada titik di Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara masih dalam kondisi rusak parah. Kewenangan jalan milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tersebut, diketahui sudah puluhan tahun dengan kondisi memprihatinkan.

GOTONG ROYONG: Anggota FPGMKG bergotong royong memperbaiki jalan rusak ruas Pangaribuan-Garoga di Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, Rabu (30/12/2020). IST

Melihat kondisi itu, kalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Forum Persatuan Generasi Muda Kecamatan Garoga (FPGMKG) Medan, bergotong royong memperbaiki jalan rusak berat tersebut, Rabu (30/12/2020).

Mereka dengan didukung Grup Facebook Luat Garoga Nauli (LUGANA), Forum Muda-mudi Kecamatan Garoga (FMMKG) se-Jabodetabek dan perantau asal Kecamatan Garoga, menutup sejumlah lubang yang dalam pada badan jalan dengan material batu.

Air yang selama ini menggenangi jalan, juga dikeringkan dan ditimbun dengan material batu. Kemudian batu juga ditimbun di beberapa titik badan jalan, di mana kondisinya saat ini bahkan hanya menyisakan tanah liat sehingga menimbulkan licin dan sangat menyulitkan pengguna jalan.

Ketua FPGMKG, Arthur Simanjuntak, mengatakan pihaknya merasa terpanggil untuk gotong royong memperbaiki jalan itu.

“Karena memang kondisinya rusak parah, tidak laik lagi sebenarnya dilintasi, tapi tak ada alternatif lain, hanya ini jalur yang dilintasi dari dan keluar Garoga,” kata Arthur melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Kamis (31/12).

Dengan gotong royong perbaikan jalan itu, Arthur berharap sedikit banyaknya dapat membantu kesulitan para pengguna jalan dalam aktivitas ekonomi, apalagi saat ini volume lalulintas sangat padat karena musim mudik Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

“Dan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak, khususnya orangtua kami perantau asal Kecamatan Garoga yang berkenan membantu pembiayaan pengadaaan material batu,” ujarnya.

Pembina FPGMKG Medan, Benny Pasaribu menambahkan, gotong royong itu menunjukkan sangat mendesaknya perbaikan ruas Jalan Pangaribuan-Garoga, khususnya dari Desa Aek Tangga ke arah ibukota Kecamatan Garoga sepanjang belasan kilometer.

Memang dari perbatasan Kecamatan Pangaribuan, sambung Benny, yakni mulai dari Desa Sibaganding, Desa Padang Siandomang, sebagian di Desa Aek Tangga, kondisi jalan sudah mulus.

Namun di pertengahan Desa Aek Tangga yakni di Balimbing, kondisinya rusak parah. Kerusakan juga terjadi di badan jalan di Pargawahan persis di atas Sungai Aek Tanjung. Ia mengatakan kerusakan jalan itu sudah terbiarkan puluhan tahun.

“Kami desak agar Bapak Gubernur Edy Rahmayadi melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut segera memperbaiki jalan rusak tersebut. Ini sudah lama kali rusak parah, puluhan tahun bahkan dan sangat meresahkan kita semua,” timpal Theo Pasaribu, salah satu perantau Kecamatan Garoga di Labuhan Batu yang tengah melintas saat gotong royong. (rel/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/