MEDAN, SUMUTPOS.CO – Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sumatera Utara (USU) resmi melantik Dr Muryanto Amin sebagai Rektor USU periode 2021-2026. PelantikAN berlangsung di Auditorium Gedung D Lantai 2, Komplek Kemendikbud Jalan Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
Usai pelantikan, Dr Muryanto berharap agar di masa kepemimpinannya nanti seluruh civitas akademika USU dapat kembali menyatukan energi dan kekuatan untuk membangun USU yang lebih baik. Terlebih tantangan yang dihadapi semakin berat, khususnya dalam mewujudkan visi dan misi USUn
untuk masuk dalam jajaran world class university. “Juga dalam melakukan adaptasi teknologi dalam metode pembelajaran, di tengah pandemi yang belum juga kunjung melandai,” katanya.
Menurut Dr Muryanto, ia akan melaksanakan seluruh program-program yang telah disampaikannya dalam tahapan audisi pemilihan Rektor USU sebelumnya. Yakni, seluruh sumber daya yang dimiliki USU harus sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal, untuk memperbaiki sektor-sektor yang belum tersentuh dan juga menyempurnakan pekerjaan-pekerjaan yang sudah dimulai di masa kepemimpinan rektor sebelumnya.
“Selain itu, USU juga akan meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun USU yang lebih baik, serta dalam bingkai pelaksanaan tridharma perguruan tinggi,” katanya.
Lelaki kelahiran 30 September 1974, yang sebelumnya menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU itu, maju dalam ajang pemilihan rektor USU periode 2021-2026 dan lolos sebagai rektor terpilih dengan mendapatkan 18 suara (57,75%). Ia mengungguli 2 kandidat calon rektor lainnya, yakni Prof Dr dr Farhat yang memperoleh 11 suara (35,75%), dan Prof Muhammad Arif yang mendapatkan 2 suara (6,5).
Ketua MWA: Waktunya Bersatu
Ketua Majelis MWA USU, Dr Kartini Panjaitan Sjarir, mengungkapkan proses pemilihan rektor sudah selesai dilaksanakan dengan baik. Ia berharap, seluruh unsur universitas memahami bahwa tidak ada pihak yang kalah maupun menang. Karena sebagai civitas akademika, semuanya berbuat untuk kemajuan Universitas.
“Sekarang waktunya untuk bersatu, bahu membahu membangun USU lebih baik. Saya meminta kepada rektor terpilih Dr Muryanto Amin untuk memulai kiprahnya dengan semangat, merangkul semua dan memberdayakan semua potensi yang ada. Inilah tantangan Rektor USU ke depan. Jangan takut bersikap, dan harus bisa menjadi pemimpin yang mengayomi semua,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua MWA USU juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kinerja Rektor Prof. Dr Runtung, SH, M.Hum dan seluruh jajarannya yang telah membawa kemajuan dan banyak pencapaian terbaik bagi USU.
Secara khusus, Dr Kartini juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beserta jajaran, yang telah memberikan perhatian dan dukungan yang sungguh-sungguh terhadap USU serta memfasilitasi pelaksanaan pelantikan Rektor USU.
Kepada Rektor USU periode 2021-2026 Dr Muryanto Amin, Dr Kartini mengucapkan selamat bertugas dan selamat membangun kultur masyarakat akademis yang transparan, cerdas dan akuntabel, serta dapat memimpin USU dengan baik. Ia mengajak seluruh civitas akademika USU untuk mendukung Rektor USU yang baru dalam melaksanakan program kerjanya dengan baik. Serta mampu membangun sinergi guna membawa USU mencapai apa yang menjadi tujuan dan cita-cita menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global.
Turut hadir dalam kesempatan itu Sekjen Kemendikbud, Prof Ainun Na’im, Dirjen Prof Ir Nizam, M Sc, DIC, Ph D , para anggota MWA USU, para wakil rektor, para dekan, anggota senat, perwakilan DGB dan sejumlah undangan terbatas lainnya.
Pelantikan Rektor baru USU ini sekaligus mengakhiri silang-sengkarut opini yang berkembang, baik internal maupun di luar kampus. Pelantikan rektor ini sekaligus sebagai bukti bahwa Dr Muryanto Amin dinyatakan tidak bersalah dan berhak untuk dilantik.
Self Plagiarism Tidak Ada
Terpisah, anggota MWA USU, Prof Hasim Purba mengatakan atas pelantikan Muryanto sebagai Rektor USU. Bahwa tuduhan self plagiarism tidak ada dan dikuatkan oleh pernyataan Kemendikbud RI.
“Sebelum menyimpulkan tidak bersalah, Kemendikbud telah membuat tim yang terdiri dari akademisi, profesional, dan dari kalangan Kemendikbud sendiri,” sebut Hasim.
Ia juga berharap, setelah dinyatakan tak bersalah maka semua pihak jangan lagi membuat polemik terkait plagiarisme. Prof Hasim juga telah meminta pihak Kemendikbud segera merehabilitasi nama Dr Muryanto Amin dari tuduhan self-plagiarism, karena sudah sempat menjadi konsumsi publik.
“Nama baiknya harus direhabilitasi agar benar-benar bersih dari segala tuduhan. Rehabilitasi nama ini juga penting untuk Dr Muryanto Amin secara personal dan kelembagaan,” pungkasnya. (gus)