SEOUL – Ratusan mantan budak seks Korea Selatan (Korsel) melakukan unjuk rasa yang ke 1.000 di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang. Para mantan budak seks itu menuntut permintaan maaf dan kompensasi dari Negeri Sakura tersebut.
Di era Perang Dunia II, perempuan Korsel dipaksa menjadi budak seks bagi tentara Jepang. Sebanyak 500 perempuan tua itu tampak melontarkan kecamannya di tengah dinginnya cuaca di Korsel.
“Minta maaf! bayar kompensasi! dan akui kejahatan perang kalian!” ujar perempuan tersebut, seperti dikutip AFP, Rabu (14/12).
Beberapa orang demonstran memeluk patung gadis dengan pakaian tradisional Korea yang diibaratkan sebagai seorang budak seks. “Gadis-gadis Korea dipaksa bekerja sebagai budak bagi tentara Jepang. Saya menuntut Duta Besar Jepang agar negaranya meminta maaf pada kami, sebelum kami semua wafat,” ujar Kim Bok Dong, mantan budak seks yang saat ini berusia 85 tahun.
Menurut sejarahwan di era Perang Dunia II, sekira 200 ribu perempuan dari Korea, Cina, Filipina, dan negara lainnya bekerja di rumah bordil Jepang. Namun, Jepang menolak perundingan bilateral dengan Korsel terkait masalah tuntutan mantan budak seks tersebut. (net/jpnn)