Babak penentu lolos tidaknya ke babak 32 besar Europa League benar-benar panas. Tak heran bila akhirnya banyak klub unggulan yang merasa kecewa pasca mendapati fakta jika mereka tersingkir di fase grup.
PSG misalnya, meski di awal musim mengucurkan dana cukup besar oleh Qatar Investment Authority sekitar 116 juta dolar AS (sekitar Rp 1,05 triliun) di bursa transfer. Namun uang yang dipakai untuk mendatangkan Javier Pastore, Jeremy Menez, Kevin Gameiro, Mohamed Sissoko, hingga Diego Lugano ini gagal melangkah ke babak 32 besar.
“Ini sangat mengecewakan. Seharusnya kami bisa lolos dari grup ini. Tapi, saat kelolosan Anda ditentukan pada satu pertandingan dan nasib Anda tak cuma di tangan Anda, maka semuanya jadi sulit,” kata pelatih PSG, Antoine Kombouare.
“Kami tidak gagal pada malam ini, tapi karena dua pertandingan lain yang masih menyangkut di tenggorokan saya. Kami tidak memaksimalkan kesempatan saat kami bermain di Salzburg atau di Bratislava,” jelas Kombouare, merujuk pada kekalahan 0-2 di markas Salzburg dan hasil imbang 0-0 di markas Slovan Bratislava. (bbs/jpnn)
Selain Kombouare, pelatih Fulham Martin Jol juga mengaku kecewa. Kami bermain sangat baik, namun hasil mengecewakan. Saya sungguh..sungguh kecewa dengan hasil ini,” ucap Jol usai pertandingan. (bbs/jpnn)