26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Momok Eropa

SANTOS vs BARCELONA

YOKOHAMA-Final ideal akhirnya terealisasi di Piala Dunia Antarklub 2011. Jawara Amerika Latin Santos menghadapi jawara Eropa Barcelona di Stadion International Yokohama petang nanti. Siapa yang lebih unggul.

Jika menilik sejarah Piala Dunia Antarklub, jawara Eropa tidak berkutik setiap kali bertemu klub Brazil. Dua di antaranya terjadi di partai final. Barca ‘sebutan Barcelona’ mengalaminya pada edisi 2006 ketika takluk 0-1 dari Internacional.

Setahun sebelumnya, Liverpool menyerah dengan skor sama dari Sao Paulo.

Sedangkan pada edisi 2000 atau ketika format turnamen masih menggunakan fase grup, Manchester United juga kalah 1-3 dari Vasco da Gama. Sedangkan Real Madrid yang juga tampil kala itu terhindar dari hasil negatif setelah bermain 2-2 kontra Corinthians.

Entrenador Barca Josep Guardiola sangat memahami handicap tersebut. Guardiola juga bagian dari punggawa Barca yang keok 1-2 dari Sao Paulo pada 1992 atau ketika turnamen masih bernama Piala Intercontinental.

Perlu dicatat pula, ketika Piala Intercontinental menggunakan format single match sejak 1980, klub Brasil selalu mengalahkan wakil Eropa dalam empat kali bentrok.

“Ini adalah sebuah tantangan.

Ini juga bukan tentang balas dendam 19 tahun lalu,” kata Guardiola sebagaimana dilansir Marca.

“Klub Brasil selalu memperlihatkan kekuatannya di ajang ini.

Selain didukung kualitas individu, secara fisik pemain mereka lebih bisa beradaptasi dengan suhu di Asia. Jadi, butuh perjuangan keras untuk mengalahkan mereka,” sambungnya.

Di final, Barca sudah pasti kehilangan David Villa. Bomber utama timnas Spanyol itu sudah dipulangkan setelah mengalami cedera patah tulang tibia kaki kiri di semifinal kontra Al Sadd (15/ 12). Selain Villa, Alexis Sanchez juga bermasalah dengan otot abductor paha kiri.

Seiring Sanchez pernah absen dua bulan gara-gara hamstring, Guardiola mungkin tidak ingin mengambil risiko dengan menurunkan bintang timnas Cile itu secara penuh. “Kami akan terus memantau kondisinya sampai hari H pertandingan,” jelas Guardiola.

Terlepas tanpa Villa dan mungkin Sanchez, Santos tetap waspada dengan serangan Barca yang tetap ganas sekalipun mengubah skema main dari 4-3-3 menjadi 3-5-2. Hal itu diungkapkan pelatih Santos Muricy Ramalho mengacu gawangnya yang sempat dibobol oleh Kashiwa Reysol di semifinal (14/12).

“Sepak bola Brasil lebih fokus menyerang dan terkadang melupakan pertahanan. Lawan Barca, kami harus lebih improve, khususnya di barisan belakang,” kata Ramalho kepada Globoesporte.

Beruntung, Santos sudah kembali diperkuat bek kiri regulernya, Leo. Pemain yang tetap energik sekalipun sudah berusia 36 tahun itu absen di semifinal (14/12) karena problem kebugaran.

Jika Leo diturunkan, Durval yang mengisi tempatnya di semifinal akan kembali digeser ke tengah mendampingi kapten tim Edu Dracena. (dns/jpnn)

 

SANTOS vs BARCELONA

YOKOHAMA-Final ideal akhirnya terealisasi di Piala Dunia Antarklub 2011. Jawara Amerika Latin Santos menghadapi jawara Eropa Barcelona di Stadion International Yokohama petang nanti. Siapa yang lebih unggul.

Jika menilik sejarah Piala Dunia Antarklub, jawara Eropa tidak berkutik setiap kali bertemu klub Brazil. Dua di antaranya terjadi di partai final. Barca ‘sebutan Barcelona’ mengalaminya pada edisi 2006 ketika takluk 0-1 dari Internacional.

Setahun sebelumnya, Liverpool menyerah dengan skor sama dari Sao Paulo.

Sedangkan pada edisi 2000 atau ketika format turnamen masih menggunakan fase grup, Manchester United juga kalah 1-3 dari Vasco da Gama. Sedangkan Real Madrid yang juga tampil kala itu terhindar dari hasil negatif setelah bermain 2-2 kontra Corinthians.

Entrenador Barca Josep Guardiola sangat memahami handicap tersebut. Guardiola juga bagian dari punggawa Barca yang keok 1-2 dari Sao Paulo pada 1992 atau ketika turnamen masih bernama Piala Intercontinental.

Perlu dicatat pula, ketika Piala Intercontinental menggunakan format single match sejak 1980, klub Brasil selalu mengalahkan wakil Eropa dalam empat kali bentrok.

“Ini adalah sebuah tantangan.

Ini juga bukan tentang balas dendam 19 tahun lalu,” kata Guardiola sebagaimana dilansir Marca.

“Klub Brasil selalu memperlihatkan kekuatannya di ajang ini.

Selain didukung kualitas individu, secara fisik pemain mereka lebih bisa beradaptasi dengan suhu di Asia. Jadi, butuh perjuangan keras untuk mengalahkan mereka,” sambungnya.

Di final, Barca sudah pasti kehilangan David Villa. Bomber utama timnas Spanyol itu sudah dipulangkan setelah mengalami cedera patah tulang tibia kaki kiri di semifinal kontra Al Sadd (15/ 12). Selain Villa, Alexis Sanchez juga bermasalah dengan otot abductor paha kiri.

Seiring Sanchez pernah absen dua bulan gara-gara hamstring, Guardiola mungkin tidak ingin mengambil risiko dengan menurunkan bintang timnas Cile itu secara penuh. “Kami akan terus memantau kondisinya sampai hari H pertandingan,” jelas Guardiola.

Terlepas tanpa Villa dan mungkin Sanchez, Santos tetap waspada dengan serangan Barca yang tetap ganas sekalipun mengubah skema main dari 4-3-3 menjadi 3-5-2. Hal itu diungkapkan pelatih Santos Muricy Ramalho mengacu gawangnya yang sempat dibobol oleh Kashiwa Reysol di semifinal (14/12).

“Sepak bola Brasil lebih fokus menyerang dan terkadang melupakan pertahanan. Lawan Barca, kami harus lebih improve, khususnya di barisan belakang,” kata Ramalho kepada Globoesporte.

Beruntung, Santos sudah kembali diperkuat bek kiri regulernya, Leo. Pemain yang tetap energik sekalipun sudah berusia 36 tahun itu absen di semifinal (14/12) karena problem kebugaran.

Jika Leo diturunkan, Durval yang mengisi tempatnya di semifinal akan kembali digeser ke tengah mendampingi kapten tim Edu Dracena. (dns/jpnn)

 

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/