MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masjid menjadi rintisan bagi peradaban umat Islam. Melihat pentingnya masjid bagi umat Islam, Yayasan yang mewadahi semangat bermasjid, Yayasan Haji Anif konsisten ambil bagian dalam pengembangan Masjid di Indonesia.
Yayasan yang diprakarsai oleh Haji Anif ini membuat sekaligus tiga Sayembara Desain Arsitektur Masjid Al Musannif. Diantaranya, Sayembara model 99 masjid Al Musannif, Sayembara Mihrab masjid Al Musannif dan Sayembara Pengembangan Masjid Al Musannif.
Dua dari tiga sayembara tersebut, diantaranya Sayembara Model 99 Masjid dan Sayembara Mihrab Masjid Al Musannif telah selesai dilakukan. Dewan juri telah mengumumkan para pemenangnya.
Pihak juri memutuskan 10 terbaik dari masing-masing sayembara, dan memilih terbaik pertama, kedua, ketiga dan favorit. Sebanyak 13 juri termasuk pemrakarsa, yang diwakili Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah telah memutuskan, dan hadiah telah diberikan di Masjid Al-Musannif Perumahan Cemara Asri Sampali, Medan, Selasa (11/5/2021).
Usai menyerahkan hadiah, Musa Rajekshah yang juga menjabat Ketua Yayasan Haji Anif mengatakan, Yayasan Haji Anif berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat luas, khsususnya penyediaan fasilitas umum masjid.
Bersama dengan Arsitektur USU, gelaran ini juga sejalan dengan visi dan misi Yayasan Haji Anif diantaranya menyediakan sarana prasarana rumah ibadah juga meningkatkan skill dan keterampilan masyarakat.
Terkait tiga sayembara tersebut, Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, menambahkan pihaknya terinspirasi dari 99 nama Allah yang baik atau Asmaul Husna. Sayembara model 99 masjid Al Musannif ini, nantinya akan dibangun di seluruh Indonesia dengan satu desain tipikal, dan disesuaikan dengan kebutuhan di wilayah tersebut seperti daya tampung atau luasnya.
“Kita akan bangun seperti di IAIN Tuntungan itu mereka minta bisa menampung 1000 jamaah, kemudian di Sulawesi, Lampung dan di Medan sudah direncanakan di beberapa titik. Semua akan kita sesuaikan dengan kebutuhannya di daerah masing-masing. Kita targetkan, 99 masjidnya bisa dibangun secepatnya, karena orangtua saya berpesan selagi masih hidup, beliau mau 99 masjid bisa terbangun,” ujarnya.
Ijeck menambahkan, sudah beberapa proposal masuk, namun pihaknya tetap akan melakukan survei lapangan. “Kalau berdekatan sama masjid lain yang sudah ada sebelumnya, kita tidak mau. Karena kita berharap, masjid tersebut bisa makmur dan banyak jamaahnya,” katanya.
Ijeck menyampaikan, tahun-tahun sebelumnya mengambil moment Ramadhan, Yayasan Haji Anif menggelar MTQ. “Karena tahun ini ada Covid-19, akhirnya kita buat sayembara desain ini,” ujarnya.
Ketua Panitia Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, didampingi Sekretaris Panitia Sayembara Desain Arsitektur Masjid Al Musannif, Beny OY Marpaung mengatakan, antusias masyarakat untuk ikut cukup tinggi. Peserta tidak hanya berasal dari Sumut, namun juga berasal dari Provinsi lain.
“Deadline pengumpulan kedua Sayembara tersebut di tanggal 2 Mei. Sayembara untuk desain 99 masjid ada 90 peserta tapi yang berhasil memasukkan atau submit karya sesuai dengan ketentuan hanya 38 karya atau hanya 42 persen. Sementara Sayembara Mihrab dari 62 peserta hanya 17 karya atau 27 persen yang berhasil,” ujarnya.
Lanjutnya, ada 13 juri yang terlibat dalam menilai karya peserta. Sebanyak 50 persen juri dari bidang arsitektur, dan 50 persen lagi dari luar. “Dari luar, diantaranya pihak pemrakarsa yang juga Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah ada juga dari sastra Arab dan lainnya,” ujarnya Beny menambahkan.
Lanjut Beny, untuk juara Sayembara model 99 masjid Al Musannif, pertama diraih oleh Aikha Nabilal Qisthi asal Medan, juara dua diraih oleh Septian Ivan Putra dari Surabaya, juara ketiga diraih oleh Ahmad Tara dari Medan dan Favorit dari Jakarta, dengan nama Firmansyah Bachtiar.
Sementara itu, untuk pemenang Sayembara Proyek Desain Mihrab Masjid Al Musannif, juara satu diraih oleh Rikka Dona asal Medan, kedua oleh Adam Juan Kevin asal Bandung, juara ketiga diraih oleh Bobby Danu Priatna asal Medan dan Favorit dari Medan dengan nama Wisnu Pranata.
Untuk hasil karya yang menang, dapat dilihat pada link https://sayembara-arsitektur-usu.com/pengumuman-pemenang-sayembara-99-masjid/ dan Sayembara Proyek Desain Mihrab Masjid Al Musannif pada link https://sayembara-arsitektur-usu.com/pengumuman-pemenang-sayembara-desain-mihrab/
Ia berharap kepada juara satu untuk dapat bekerjasama, bersiap membuat bagaimana produk desain gambar dilaksanakan di lapangan. “Sementara bagi yang belum beruntung masih bisa ikut pada Sayembara Desain Pengembangan Masjid Al Musannif yang dibuka sampai 15 Juli mendatang. Persiapkan karya yang terbaik, karena waktunya masih panjang,” katanya.
“Sayembara ini terbuka untuk Warga Negara Indonesia (WNI). Sayembara terbuka bagi mahasiswa arsitektur maupun profesional dari bidang arsitektur, baik kelompok ataupun
perorangan minimal usia 17 tahun,” tutupnya. (dek)