24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Tahun 2020, Laba Bank Mestika Capai Rp 325 Miliar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pada tahun 2020, Bank Mestika mencatat kinerja baik dengan meraih laba profit sebesar Rp325,932 miliar. Meski di tengah pandemi Covid-19, bank yang didirikan sejak 1955 ini, menunjukan peningkatan laba dibandingkan tahun 2019, lalu.

Jajaran Komisaris dan Direksi PT Bank Mestika Dharma Tbk foto bersama di sela kegiatan Publi c Expose Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Grand Aston Hotel Medan.(ist).

Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S. Kartasasmita menjelaskan‎ dari laba tersebut, pihaknya akan membagikan deviden sebesar Rp 120 miliar kepada pemegang saham bank yang berpusat di Kota Medan ini.

“Hari ini kami menetapkan akan memberikan deviden sebesar Rp 120 miliar,” ungkap Achmad kepada wartawan pada‎ Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mestika Dharma Tbk, yang digelar secara virtual, di Grand Aston Medan, Kamis (3/6) siang.

RUPS yang juga dihadiri oleh ‎‎Hendra Halim sebagai Wakil Presiden Direktur, Andy sebagai Direktur Kepatuhan, Harun Ansari sebagai Direktur Operasional, dan Yusri Hadi Direktur Umum.

Lanjut, Achmad menjelaskan bahwa pihaknya akan membagikan deviden kepada para pemegang saham sekitar Rp120 miliar atau senilai Rp29,79 per lembar sahamnya.”Jadi itu kalau dihitung sekitar Rp29,79 per lembar sahamnya,” sebut Achmad.

Achmad mengungkapkan ‎untuk kinerja keuangan hingga tahun 2020, aset Bank Mestika sudah mencapai Rp14,159 triliun sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp9,895 triliun.

“Untuk penyaluran kredit mencapai Rp7,195 triliun, dengan NPL sekitar 1,64 persen,” ‎tutur Achmad.

Sedangkan, untuk target pencapaian di tahun 2021 ini. Achmad mengatakan bahwa Bank Mestika menargetkan laba sebesar Rp386,069 miliar, DPK Rp10,466 triliun, dan penyaluran kredit sebesar Rp7,663 miliar.

Bank Mestika juga memberikan restrukturisasi sesuai dengan kebijakan pemerintah hingga Maret 2022. “Jumlah debitur yang mendapatkan restrukturisasi sebanyak 223 rekening dengan total out standing sebesar Rp652 miliar,” jelasnya.

Achmad menjelaskan pada tahun 2021 sebetulnya pemberian kredit yang direcanakan Bank Mestika Dharma dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) lumayan signifikan. Namun terkait kondisi pandemi Covid-19 yang masih bertahan terus dan ketidakpastian di pasar.

Kemudian, ia mengatakan pelaku bisnis juga belum berani meminjam kredit untuk investasi maka pertumbuhan perkembangan kredit yang diestimasikan di angka sekira 6,5 persen masih di bawah target.

“Ini akibat pasar yang belum jelas maka kami juga melaksanakan bisnis dengan sangat hati-hati sehingga pertumbuhan kredit yang direncanakan jauh di bawah target,” kata Achmad.

Berbicara soal ekspansi pada tahun 2021, Achmad menyebutkan dalam situasi seperti ini pihaknya memilih untuk memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech yang semakin menjamur akhir-akhir ini.

“Melalui kerja sama dan masuk ke dalam ekosistem mereka maka kami dapat ikut berpartisipasi dalam memberi pinjaman kepada masyarakat melalui platform yang dimiliki fintech. Jadi tahun ini kami tidak memilih untuk menambah jumlah kantor cabang dan tidak mengembangkan pasar secara signifikan. Kami lebih melihat bagaimana kesempatan yang ada terutama menyangkut penggunaan digital dalam memberikan pinjaman,” jelas Achmad.

Achmad mengungkapkan dalam pemberian kredit pada tahun 2021, Bank Mestika Dharma tidak terlalu banyak mengalami guncangan dari kredit-kredit macet apalagi komoditas sawit di Provinsi Sumut masih menjadi bisnis yang sangat bagus.

“Jadi kondisi kami masih stabil, tidak mengalami guncangan dari adanya kredit-kredit macet. Terus terang Bank Mestika Dharma banyak punya eksposur dalam dunia kelapa sawit. Jadi kita bisa melihat kelapa sawit posisinya masih cukup baik sampai hari ini,” kata Achmad.

Achmad juga menjelaskan dalam industri sawit Crude Palm Oi (CPO) pernah mencapai harga tertinggi sehingga nasabah atau debitur Bank Mestika Dharma yang berada di dalam industri kelapa sawit tidak banyak mengalami gangguan dalam hal pembayaran pinjaman.

“Pembayaran mereka dari industri sawit tetap lancar tingkat NPL mereka hampir tidak ada. Mungkin industri lain seperti transportasi dan industri lainnya ada sedikit terganggu akibat pandemi Covid-19. Tapi mudah-mudahan dengan membaiknya situasi ekonomi maka bisnis transportasi juga akan tumbuh dan meningkat untuk mendukung pengangkutan barang dan logistik perkembangan ekonomi khususnya bisnis online,” tandas Achmad.

Selain itu, dalam public expose tersebut juga disampaikan, di masa pandemi Covid-19, Bank Mestika telah melakukan penyaluran dana tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dipusatkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid1-19 dibeberapa daerah.

Bank mestika menggelar kegiatan sebagai peningkatan literasi keuangan yang diberikan kepada guru yang tersebar di berbagai kota, sekaligus memberikan seminar motivasi dengan tema “Agile Teaching”.

Dalam RUPS tersebut juga disampaikan tidak adanya perubahan susunan direksi maupun komisaris. Untuk jajaran direksi, Achmad S. Kartasasmita sebagai Direktur Utama, Hendra Halim sebagai Wakil Direktur Utama, Andy sebagai Direktur Kepatuhan, Harun Ansari sebagai Direktur Operasional, dan Yusri Hadi Direktur Umum.

Sedangkan dewan komisaris yakni Indra Halim sebagai Komisaris, Gardjito Heru sebagai Komisaris Independen, Witarsa Oemar sebagai Presiden Komisaris, dan Katio sebagai Komisaris Independen.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pada tahun 2020, Bank Mestika mencatat kinerja baik dengan meraih laba profit sebesar Rp325,932 miliar. Meski di tengah pandemi Covid-19, bank yang didirikan sejak 1955 ini, menunjukan peningkatan laba dibandingkan tahun 2019, lalu.

Jajaran Komisaris dan Direksi PT Bank Mestika Dharma Tbk foto bersama di sela kegiatan Publi c Expose Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Grand Aston Hotel Medan.(ist).

Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S. Kartasasmita menjelaskan‎ dari laba tersebut, pihaknya akan membagikan deviden sebesar Rp 120 miliar kepada pemegang saham bank yang berpusat di Kota Medan ini.

“Hari ini kami menetapkan akan memberikan deviden sebesar Rp 120 miliar,” ungkap Achmad kepada wartawan pada‎ Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mestika Dharma Tbk, yang digelar secara virtual, di Grand Aston Medan, Kamis (3/6) siang.

RUPS yang juga dihadiri oleh ‎‎Hendra Halim sebagai Wakil Presiden Direktur, Andy sebagai Direktur Kepatuhan, Harun Ansari sebagai Direktur Operasional, dan Yusri Hadi Direktur Umum.

Lanjut, Achmad menjelaskan bahwa pihaknya akan membagikan deviden kepada para pemegang saham sekitar Rp120 miliar atau senilai Rp29,79 per lembar sahamnya.”Jadi itu kalau dihitung sekitar Rp29,79 per lembar sahamnya,” sebut Achmad.

Achmad mengungkapkan ‎untuk kinerja keuangan hingga tahun 2020, aset Bank Mestika sudah mencapai Rp14,159 triliun sedangkan untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp9,895 triliun.

“Untuk penyaluran kredit mencapai Rp7,195 triliun, dengan NPL sekitar 1,64 persen,” ‎tutur Achmad.

Sedangkan, untuk target pencapaian di tahun 2021 ini. Achmad mengatakan bahwa Bank Mestika menargetkan laba sebesar Rp386,069 miliar, DPK Rp10,466 triliun, dan penyaluran kredit sebesar Rp7,663 miliar.

Bank Mestika juga memberikan restrukturisasi sesuai dengan kebijakan pemerintah hingga Maret 2022. “Jumlah debitur yang mendapatkan restrukturisasi sebanyak 223 rekening dengan total out standing sebesar Rp652 miliar,” jelasnya.

Achmad menjelaskan pada tahun 2021 sebetulnya pemberian kredit yang direcanakan Bank Mestika Dharma dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) lumayan signifikan. Namun terkait kondisi pandemi Covid-19 yang masih bertahan terus dan ketidakpastian di pasar.

Kemudian, ia mengatakan pelaku bisnis juga belum berani meminjam kredit untuk investasi maka pertumbuhan perkembangan kredit yang diestimasikan di angka sekira 6,5 persen masih di bawah target.

“Ini akibat pasar yang belum jelas maka kami juga melaksanakan bisnis dengan sangat hati-hati sehingga pertumbuhan kredit yang direncanakan jauh di bawah target,” kata Achmad.

Berbicara soal ekspansi pada tahun 2021, Achmad menyebutkan dalam situasi seperti ini pihaknya memilih untuk memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan fintech yang semakin menjamur akhir-akhir ini.

“Melalui kerja sama dan masuk ke dalam ekosistem mereka maka kami dapat ikut berpartisipasi dalam memberi pinjaman kepada masyarakat melalui platform yang dimiliki fintech. Jadi tahun ini kami tidak memilih untuk menambah jumlah kantor cabang dan tidak mengembangkan pasar secara signifikan. Kami lebih melihat bagaimana kesempatan yang ada terutama menyangkut penggunaan digital dalam memberikan pinjaman,” jelas Achmad.

Achmad mengungkapkan dalam pemberian kredit pada tahun 2021, Bank Mestika Dharma tidak terlalu banyak mengalami guncangan dari kredit-kredit macet apalagi komoditas sawit di Provinsi Sumut masih menjadi bisnis yang sangat bagus.

“Jadi kondisi kami masih stabil, tidak mengalami guncangan dari adanya kredit-kredit macet. Terus terang Bank Mestika Dharma banyak punya eksposur dalam dunia kelapa sawit. Jadi kita bisa melihat kelapa sawit posisinya masih cukup baik sampai hari ini,” kata Achmad.

Achmad juga menjelaskan dalam industri sawit Crude Palm Oi (CPO) pernah mencapai harga tertinggi sehingga nasabah atau debitur Bank Mestika Dharma yang berada di dalam industri kelapa sawit tidak banyak mengalami gangguan dalam hal pembayaran pinjaman.

“Pembayaran mereka dari industri sawit tetap lancar tingkat NPL mereka hampir tidak ada. Mungkin industri lain seperti transportasi dan industri lainnya ada sedikit terganggu akibat pandemi Covid-19. Tapi mudah-mudahan dengan membaiknya situasi ekonomi maka bisnis transportasi juga akan tumbuh dan meningkat untuk mendukung pengangkutan barang dan logistik perkembangan ekonomi khususnya bisnis online,” tandas Achmad.

Selain itu, dalam public expose tersebut juga disampaikan, di masa pandemi Covid-19, Bank Mestika telah melakukan penyaluran dana tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang dipusatkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid1-19 dibeberapa daerah.

Bank mestika menggelar kegiatan sebagai peningkatan literasi keuangan yang diberikan kepada guru yang tersebar di berbagai kota, sekaligus memberikan seminar motivasi dengan tema “Agile Teaching”.

Dalam RUPS tersebut juga disampaikan tidak adanya perubahan susunan direksi maupun komisaris. Untuk jajaran direksi, Achmad S. Kartasasmita sebagai Direktur Utama, Hendra Halim sebagai Wakil Direktur Utama, Andy sebagai Direktur Kepatuhan, Harun Ansari sebagai Direktur Operasional, dan Yusri Hadi Direktur Umum.

Sedangkan dewan komisaris yakni Indra Halim sebagai Komisaris, Gardjito Heru sebagai Komisaris Independen, Witarsa Oemar sebagai Presiden Komisaris, dan Katio sebagai Komisaris Independen.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/